3

683 64 13
                                    

Hari ini aku sangat kesal. Aku telah berkali-kali bertanya tentang papa karena kurang puas dengan jawaban kemarin, tapi mama sengaja menghindar dengan pura-pura sibuk. Sungguh menyebalkan bukan?

Eh, jangan-jangan aku ini anak haram. Kalau benar ini bisa menjadi masalah besar, aku bisa jadi bahan bullyan jika diketahui orang lain.

Tapi semoga saja bukan.

"(Name), sedang apa?"

Aku terlonjak kaget tiba-tiba mama sudah ada di sampingku. Suaranya mirip dengan tante-tante yang biasa berbicara manja di situs kucing peduli.

"Mewarnai"

"Tugas dari sekolah?"

"Iya"

"Dikumpulin kapan?"

"Senin"

Suasana menjadi hening.

"(Name), kamu marah sama mama?"

"Tidak"

"Terus kenapa kamu diemin Gempa sama mama? Kasihan Gempa tidak ada teman main"

Aku hanya diam tidak mengeluarkan suara apapun. Belakangan ini aku lebih banyak diam karena kesel sama mama sampai Gempa ikut jadi korban. Maaf ma, aku tak bermaksud menjadi anak durhaka.

Aku bisa mendengar Mama menghela nafas, "(Name) lagi ada masalah ya? Coba cerita sama mama. Siapa tau mama bisa bantu"

Kutatap mama yang juga sedang menatapku.

"Tapi mama janji ya harus jawab jujur"

"Iya janji"

Kutarik nafas dalam-dalam berharap berharap mama tidak marah dengan dengan ucapanku.

"Mama, papa ninggalin mama ya?"

Seketika itu juga ,mama terdiam. Sepertinya ucapanku benar.

"Kenapa (Name) bertanya seperti itu?"

"Soalnya mama sama papa temannya (Name) ada yang udah lama nggak ketemu, katanya papanya ninggalin mamanya. Apa papaku juga ninggalin mama jadi (Name) nggak bisa ketemu papa?"

Aku mengeluarkan semua kata-kata yang sudah kusiapkan sejak tadi. Mama menarik lembut tanganku dan memelukku erat. Tangannya mengelus lembut punggungku, mungkin berusaha menenangkanku.

"Sayang, jangan bicara seperti itu. Papa tidak pernah meninggalkan kita, dia sangat menyayangi kita. Alasan kenapa (Name) tak pernah ketemu papa karena papa sedang bekerja"

"Tapi ma, kenapa papa tak pernah kasih kita kabar?"

"Karena papa.....papa tak ada sinyal jadi tidak bisa memberi kita kabar"

Iya kah? Tapi aku tidak yakin.

"Ma-"

Ting tong~

Asyu siapa yang tiba-tiba datang, ganggu banget.

"Tunggu sebentar ya"

Mama melepaskan pelukannya lalu melangkah mendekati pintu rumahnya.

Klik

"Hai!"

"Eh, Maripos! Silahkan masuk"

Mama terlihat terkejut ketika melihat sosok lelaki berambut agak panjang dan sedikit diikat berdiri di depan pintu.

"Uncle Mari!!"

Entah dari mana tiba-tiba Gempa muncul dan lari memeluk sosok pria bernama Mari tersebut. Tapi, siapa Maripos ini? Kelihatannya Gempa sangat akrab dengannya. Buktinya, sekarang mereka sedang berpelukan seperti acara Teletubbies.

He's My MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang