10

629 63 16
                                    

Di balkon hotel, Fang melihat Halilintar yang tengah melamun. Suasana hatinya sedang buruk semenjak dia diusir oleh Taufan. Sebagai asisten yang baik, Fang membuat secangkir teh herbal untuk menenangkan pikiran majikannya.

"Nih minum, rileks kan dulu pikiranmu," ucap Fang sambil memberikan teh kepada Halilintar.

"Thanks"

Fang kemudian duduk di samping Halilintar yang tengah meminum tehnya. Pria bermanik merah itu kemudian memejamkan matanya, menikmati hembusan angin yang menerpa wajah tampannya. Ponselnya mendadak berbunyi yang mana membuat raut wajahnya kesal karena mengganggu waktu istirahatnya.

"Ada apa?"

"Tuan saya telah menemukan informasi tentang Taufan"

Raut wajah Halilintar yang tadinya kesal langsung berubah.

"Kalau begitu kirim lokasimu, aku akan datang menemui mu"

"Baik tuan"

Panggilan diputus oleh Sai. Tak berapa lama satu pesan masuk berisi lokasi Sai. Halilintar kemudian berdiri dari duduknya.

"Fang cepat bersiap-siap, hari ini kita akan menemui Sai"

Fang yang mendengarnya segera mengambil kunci mobil dan bersiap-siap.

•~•~•~•~•

Aku menatap mama yang terlelap tidur. Matanya terlihat sembab karena terlalu lama menangis. Waktu sudah sore, biasanya mama mulai masak untuk makan malam tapi sekarang masih tidur nyenyak.

"Ma, bangun"

Aku mengguncang pelan tubuhnya namun mama belum juga bangun.

"Bangun ma, cepat masak anakmu kelaparan"

Tiba-tiba mama memelukku dan membenamkan wajahnya di dada teposku.

"Nanti gofood"

Suara dengkuran halus terdengar yang menandakan mama kembali ke alam mimpi. Aku pasrah, tapi nggak papa nanti minta K•C jumbo mahal dikit nggak ngaruh lagian duit mama kan banyak.

Aku memainkan rambut mama dan menciumnya. Aromanya manis seperti vanilla. Apakah orang ini memakai sampo rasa vanilla?

"Kak (Name) tolong ambilkan handuk!"

"Iya"

Pelan-pelan aku melepaskan pelukan mama lalu mengambil handuk untuk adik tercintaku.

•~•~•~•

"Jadi informasi apa yang kau dapat, Sai?"

Saat ini Halilintar sedang berada di mobil bersama Fang dan Sai. Halilintar bisa saja membahas masalah ini di hotel namun menurut dia lebih baik di luar karena lebih aman.

"Begini, jadi Taufan sudah lama tinggal di rumah itu sekitar 6 tahun. Dia tinggal bersama kedua anaknya yang bernama (Name) dan Gempa. (Name) berusia 6 tahun sedangkan Gempa berusia 5 tahun. Dari informasi yang kudapat (Name) ini anak kandung sementara Gempa anak tiri"

"Siapa suaminya?" tanya Halilintar penasaran.

"Dia tidak memiliki suami. Dia single parent"

"Single parent? Dia cerai atau suaminya meninggal?"

"Suaminya tidak cerai atau meninggal. Dulu dia datang dan menempati rumah itu sendirian lalu beberapa bulan kemudian tiba-tiba saja Taufan melahirkan"

He's My MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang