Aku menguap dikala rasa ngantuk melanda. Aku ingin pulang dan tidur dikasur empukku. Sialnya aku juga kurang enak badan, tenggorokan ku sakit. Sejak kemarin aku batuk terus tapi mama malah menuduhku sering minum es.
Mentang-mentang batuk nuduh anak sembarangan.
"(Name)"
Aku mendongak melihat mama menghampiriku bersama Gempa. Karena insting mama kuat dia menyentuh keningku yang panas. Aku bisa melihat kekhawatiran di raut mukanya.
"Yuk kita pulang"
Mama menggendong tubuhku lalu membawanya ke parkiran motor. Dia menyempatkan diri ke apotik untuk membeli obat. Sesampainya di rumah mama menyuruhku untuk makan dan minum obat.
Aku benci obat. Rasanya tidak enak dan pahit. Tapi untung saja obatnya cair rasa sirup strawberry jadi aku bisa mentoleransi nya.
Sore hari aku menunggu mama menyiapkan air hangat untuk mandi. Padahal aku malas mandi, penginnya rebahan di kasur.
"Sini mama mandiin"
Aku yang sedang enak-enak tiduran di sofa langsung kaget.
"A-aku mau mandi sendiri ma"
Aku menjauh tapi mama lebih cepat menangkap ku. Aku memberontak, takkan kubiarkan pria ini melihat tubuh suciku. Pada akhirnya mama mengalah dan aku bisa bernafas lega.
Malamnya mama tidur di kamarku. Mungkin karena aku sedang sakit jadi mama harus ekstra menjagaku. Dia menidurkan ku dengan menepuk-nepuk pelan pantatku. Ini mengerikan. Andai mama tau jiwa ditubuh anaknya ini orang dewasa pasti dia takkan memperlakukan ku seperti ini.
Setelah cukup lama menina bobo kan aku, mama tertidur. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya dari jarak sedekat ini. Mama sangat manis pipinya juga sedikit tembem. Tak ada jerawat, kerutan atau flek hitam di wajahnya.
Kira-kira skincare merk apa yang mama pakai?
Melihat mama aku jadi teringat si gledek merah itu. Aku yakin dia ayah kandungku mengingat fisikku mirip dengan fisiknya. Aku juga penasaran tentang masa lalunya dan apa penyebab mereka berpisah.
•°•°•°•
"Kerja bagus Hali"
Pujian itu diberikan oleh sutradara setelah Halilintar berhasil menyelesaikan adegan pertarungan fisik.
"Baik, kita cukup sampai disini saja"
Halilintar meneguk sebotol air sampai habis lalu melemparnya ke tempat sampah.
"Li, ada telepon"
Fang menyerahkan ponsel Halilintar yang sedang berdering. Halilintar menerimanya panggilan tersebut yang ternyata video call.
"Hai"
"Daddy!"
Halilintar tersenyum, ternyata yang menelponnya adalah anak kesayangannya.
"Halo anak Daddy, kamu sehat?"
"**** sehat Daddy....Daddy kapan pulang?**** kangen"
Halilintar tersenyum.
"Sabar ya, bentar lagi Daddy pulang kok"
"Tapi kapan? Mommy juga bilang bentar lagi Daddy pulang tapi sampai sekarang Daddy belum pulang juga. **** pengin main sama Daddy"
Melihat kesedihan anaknya Halilintar jadi tak tega.
"Daddy janji nanti kalau pulang **** bakal Daddy beliin banyak mainan, terus terus kita jalan-jalan bareng Mommy mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Mother
RandomBagaimana perasaanmu jika tiba-tiba kamu bereinkarnasi di dunia omegaverse dan menjadi anak dari seorang lelaki omega?