Raska 3

13.2K 343 3
                                    

Mana yang nagih-nagih update? Nih dah update yoo.
Jangan lupa vote.
Happy Reading guys!
.
.

POV HANURA

Sebenarnya, ada sedikit rasa kasihan saat melihat Raska terus-terusan meminta maaf padaku. Namun orang seperti Raska harus diberi pelajaran agar bisa menghargai sesuatu yang di milikinya. Aku mengubur rasa kasihanku dalam-dalam sampai perasaan-perasaan yang aku kira telah hilang ternyata hanya bersembunyi dan kapanpun bisa kembali datang.

"Raska masih gangguin kamu?" tanya Sera. Saat ini aku, Sera dan Kaila tengah main bersama setelah pulang sekolah. Kami mencoba warung bakso yang baru buka karena katanya rasanya enak.

"Ya gitulah," jawabku. "Dia keras kepala, gak bakal berhenti kalau belum dapetin apa yang dia mau," lanjutku sambil melahap satu bakso kecil.

"Hanu aku punya lagu yang cocok buat kamu," celetuk Kaila dengan semangat.

"Apa tuh?" balasku sambil terkekeh.

"Yah, bencana deh," balas Sera yang langsung menutup telinganya. Aku tertawa melihat kelakuan dua temanku ini. Kaila nampak mengambil nafas lalu menyanyikan sesuatu yang berhasil mengambil alih perhatian orang-orang disekitar kami.

"Hati yang terkunci kembali terkuuunci..." Kaila menyanyi dengan penuh penghayatan. Aku pernah mendengar lagu itu di aplikasi video namun saat dinyanyikan Kaila rasanya malah semakin terdengar lucu.

"Kai udah Kai gendang telinga orang bisa rusak!" ucap Sera masih dengan menutup telinganya. Aku malah semakin tertawa karena Kaila tak memperdulikan ucapan Sera, temanku itu pasti merasa nyanyiannya sangat bagus padahal bagi kami yang mendengarnya terdengar sangat fals. Kaila baru selesai bernyanyi setelah Sera memasukkan kerupuk pada mulutnya.

"Eh, akhir-akhir ini Leo sama Raska main bareng terus, ada satu lagi cowok temennya Raska, tapi aku gak kenal," jelas Sera tiba-tiba. "Tapi dia keliatannya kayak badboy gitu, agak urakan penampilannya," lanjut Sera.

"Mario?" tanyaku yang langsung diangguki Sera. Jelas aku tau siapa Mario karena dulu beberapa kali Raska mengajakku bertemu cowok itu.

"Wah aku suka tuh! Kenalin dong! Aku suka badboy aw!" balas Kaila.

Aku dan Sera saling berpandangan. "Jangan kebanyakan halu. Badboy di dunia nyata gak kayak badboy dunia fiksi!" ucap Sera yang diangguki setuju olehku.

Aku tidak mau teman-temanku merasakan apa yang aku rasakan. Raska dan Mario itu seperti dua anak kembar yang sikapnya tak berbeda jauh. Aku tidak bisa membayangkan jika Kaila harus mengenal Mario.

"Baru di omongin udah datang," ucap Sera.

Aku melihat ke belakang dan melihat Raska, Leo dan Mario yang baru turun dari motornya. Aku lantas kembali menatap kearah lain. Raska bisa menggangguku kalau tau aku ada di sini.

"Kamu kasih tau mereka?" bisikku pada Sera.

"Nggak kok! Sumpah!" balas Sera. Aku menghela nafas. Kebetulan yang buruk. Aku lantas melihat Kaila dan temanku itu dengan terang-terangan melihat kearah Mario. Aku lantas menoel pinggangnya dan Kaila langsung tersadar lalu kembali menatapku.

"Ganteng," ucap Kaila sambil menyengir. Aku menggelengkan kepala agar Kaila tak melangkah lebih jauh.

"Permisi." Tiba-tiba saja ada cowok yang menghampiri kami bertiga. Aku lantas menatapnya dengan sorot bertanya.

"Boleh kenalan?" ucap Cowok itu membuat aku melihat kearah Sera dan Kaila secara bergantian sedangkan mereka malah menyenggol lenganku sambil tersenyum jahil.

Delapan BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang