Dangerous Kalandra

14.7K 368 31
                                    

Halo lama tak jumpa, mumpung masih libur kerja aku sempatin bikin part tipis-tipis. Masih ingat Kalandra gak nih? Gak ingat juga gak papa wkwkw

Part ini mengandung GIF yang sewaktu waktu di hapus⚠️🚫

Selamat baca semuanyaaaa
.
.



Kalandra bangun dari tidurnya tanpa sehelai benangpun. Pria yang baru saja menyelesaikan pendidikan S2-nya di luar negeri itu terdiam sebelum umpatan kecil keluar dari mulutnya.

"Shit, siapa yang aku tidurin?" gumamnya frustasi. Kalandra menyingkap selimutnya dan sama sekali tak menemukan jejak siapa yang bermain dengannya semalam. Karena ajakan teman-temannya, dirinya harus dibawah pengaruh alkohol yang cukup berat dan membuatnya melakukan hal yang selama ini ia hindari.

Di sela pikirannya yang berkecamuk, ponselnya tiba-tiba menyala menampil nama sahabatnya selama dia masih kuliah di Indonesia.

"Halo, Ra. Kenapa?" tanya Kalandra saat teleponnya sudah terangkat.

"Kamu dimana? Baru bangun, ya?" tanya Syaira dari balik telepon.

Kalandra terdiam sebentar sambil mengamati ruangan disekitarnya. Pria itu mengusap rambutnya sebentar sebelum kembali membalas pertanyaan Syaira. "Eum, iya aku baru bangun. Kamu udah siap-siap, ya? Sorry ya aku telat, 30 menitan aku otw ke kamu," jelas Kalandra yang masih ingat janjinya pada Syaira yang akan membawa sahabatnya itu mengunjungi suatu tempat.

"Oh yaudah gakpapa, kamu santai aja, gak diburu waktu juga 'kan. Kabarin kalau kamu otw ya," balas Syaira.

"Iya, tungguin. Aku mandi gak selama kamu," ucap Kalandra dengan senyum jahil yang terbit di bibirnya. Pria itu tertawa saat menyadari Syaira langsung mematikan teleponnya.

"Astaga, harusnya aku semalem gak mabuk," gumamnya yang kembali teringat dengan apa yang terjadi sekarang.

***

"Muka kamu kusut banget, tidur jam berapa, sih?" tanya Syaira saat sudah duduk berhadapan dengan Kalandra di sebuah cafe tempat mereka janjian.

Kalandra diam sambil mengusap matanya lalu mengedikkan bahunya singkat. "Aku nggak tau tidur jam berapa, yang pasti aku mimpi buruk," jelas Kalandra.

"Kenapa? Bukannya semalem kamu sama Kimo happy happy ya? Jangan-jangan dia bawa kamu ke tempat yang aneh-aneh?" tanya Syaira dengan curiga.

Kalandra tertawa pelan walaupun dalam hati ia ingin menghajar Kimo, temannya sedari kecil, pelaku utama yang mengajaknya mabuk semalam.

"Iya aneh, aku mungkin nidurin anak orang."

Jawabannya itu sukses membuat Syaira tersedak cokelat dingin yang tengah di minumnya. Matanya menatap tak percaya pada Kalandra yang hanya bisa menampilkan senyum singkat.

"Serius kamu, Ndra? Kamu tau siapa perempuannya?" tanya Syaira cepat.

"Sayangnya aku gak tau, dia udah kabur duluan, dan sama sekali gak inget semalem aku ngapain. Aku kayak orang mati."

"Ya kamu harus siap dengan segala kemungkinan terburuk dong, gimana kalau perempuan itu hamil dan tiba-tiba minta kamu tanggung jawab?"

"Wow aku bisa di gebukin Ayah aku, Ra."

"Resiko kamu, kenapa harus mabuk sampai nidurin anak orang?"

"Aku kira aku gak bakal mabuk berat."

"Kalandra, ada-ada aja kamu, jadi sekarang mau gimana? Cari ceweknya?" tanya Syaira yang dibalas anggukan Kalandra.

Delapan BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang