Keegan 2

21.3K 338 6
                                    

Mumpung aku pengangguran yang gak punya kegiatan, jadi aku bakal terus up guys, sehari bisa beberapa kali wkwkwk gamau nyimpen draf terlalu lama.

.
.
.
Happy Reading!

Chava membuka matanya dan ia sudah berada di rumah sakit. Tubuhnya terasa begitu sakit hingga ingatan menyakitkan itu kembali muncul di pikirannya.

"Hai, gimana keadaan kamu?" Chava beralih menatap seorang suster yang tengah tersenyum lalu mengecek kondisinya.

"Kenapa aku ada di sini?" tanya Chava pelan.

"Hm, ada psikiater yang bawa kamu ke sini, Saka namanya," jelas Suster itu yang Chava lihat bernama Selena. "Dia pacarku," lanjutnya sambil terkekeh.

"Aku tidak kenal, kenapa dia bisa membawaku?" tanya Chava bingung.

"Saka temannya... Keegan. Maaf aku menyebut nama yang mungkin membuat kamu trauma."

Chava menggelengkan kepalanya lalu ia langsung teringat sesuatu. "Kandungan aku..."

"Maaf," lirih Selena membuat Chava langsung menangis. Selena langsung memeluknya erat. Ini benar-benar tak bisa Chava percaya, semua yang tadinya indah kini menjadi sesuatu yang begitu mengerikan.

Besoknya Chava bertemu dengan orang yang bernama Saka. Pria itu yang menyamar jadi bodyguard Keegan dan menculiknya ke rumah sakit.

"Keegan hanya tau kalau kamu sudah mati," jelas Saka. "Dia bahkan tidak mau memastikannya lagi."

"Lebih baik begitu," balas Chava. "Aku akan pergi jauh dari sini. Terima kasih atas bantuanmu."

Chava tersenyum lalu kembali menatap perutnya. Ia masih merasa sedih karena kehilangan calon anaknya. Namun waktu terus berjalan, Chava menjauh dari kehidupan sebelumnya dan memulai kehidupannya yang baru.

"Keegan datang ke psikater, dia sepertinya menyesal," ucap Saka saat mereka kembali bertemu.

"Apa dia gila?" tanya Selena yang juga ikut menemani Saka.

"Dia tidak mungkin gila hanya karena sering memimpikan aku," ucap Chava sambil terkekeh.

"Tapi dia seperti mayat hidup, setiap malam pasti banyak mengomsumsi obat tidur."

Chava terdiam mendengar penuturan Saka. Sebenarnya ia tak mau lagi mendengar tentang Keegan namun akhir-akhir ini Saka bilang jika kondisi Keegan memburuk. Harusnya Chava tak peduli namun itu malah jadi beban pikiran untuknya. Lalu beberapa minggu kemudian, ia mendengar Keegan menyerahkan diri ke polisi.

"Kenapa dia--" Chava tak bisa berkata-kata saat melihat beritanya lewat televisi. Keegan bahkan meminta untuk dihukum mati. Chava menutup mulutnya karena tak menyangka dengan apa yang dilakukan Keegan. Ia tak mengerti dengan jalan pikiran pria itu.

Chava berusaha tidak peduli, namun mendengar kondisi Keegan yang semakin memburuk membuat Chava tak tega. Di sisi lain Chava juga tak berani menemui Keegan.

"Biarkan dia mendapatkan balasannya terlebih dahulu. Keegan tidak mungkin di hukum mati, orang tuanya punya koneksi. Hukumannya pasti di kurangi," jelas Saka.

Lalu saat ia mendapat kabar jika Keegan sudah bebas, Chava berniat untuk benar-benar menemui pria itu. Ia meminta pada Saka agar mengantarnya bertemu dengan Keegan.

"Ponselnya tidak aktif."

Chava menggigit bibir bawahnya cemas. Lalu tak berapa lama Saka melihat mobil Keegan melaju dengan kencang melewati mobilnya.

"Itu dia!" ucap Saka sembari kembali menghidupkan mobilnya mengejar mobil Keegan. Mereka sempat kehilangan jejak namun untungnya Chava melihat mobil Keegan terparkir begitu saja di depan bangunan tinggi tak terpakai.

Delapan BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang