Aska 3

20.8K 636 26
                                    

Selia merebahkan tubuhnya diatas karpet beludru yang ada di kamar Askia. Sepulang sekolah ia langsung menghampiri adik Aska itu untuk bermain bersama.

"Kamu masih sering chating gak sama si Bule?" tanya Selia sambil mengutak atik ponselnya.

"Kalau sama Melyssa masih, tapi Melvin udah jarang," jelas Askia. "Sombong si Melvin, tuh," lanjutnya dengan sedikit kesal.

Selia terkekeh mendengar penuturan Askia. Melvin dan Melyssa masih anak sahabat para orang tua mereka, namun tinggal di Amerika. Biasanya berkunjung ke Indonesia hanya saat liburan musim dingin.

"Kata Melyssa mereka mau pindah ke sini, tapi katanya masih lama," jelas Selia. "Tuh, nanti 'kan kalian bisa SMA bareng."

"Anjay nanti aku jadi senior mereka, uhuy!" ucap Askia bangga. Selia hanya tertawa menanggapi ucapan adik Aska itu. "Eh, kamu udah baikan ya sama Abang aku?" goda Askia.

"Tau deh." Selia segera duduk dan menghidupkan televisi di kamar Askia.

"Cie-cie akrab lagi, aku 'kan juga seneng liatnya. Terus sebenernya aku gak sengaja denger obrolan kamu sama Bang Aska waktu di rumah kamu."

Selia melotot pada Askia yang cekikikan. "Kamu serius?! Belum bilang siapa-siapa 'kan?!" tanya Selia panik.

"Cerita gak ya?" Askia nampak menahan tawanya membuat Selia segera menggoyang-goyangkan bahu Askia. "Nggak kok, aku cuma ledekin Bang Aska aja," lanjut Askia sambil tertawa.

"Huh, abang kamu itu beneran aneh banget, tiba-tiba aja kayak gitu, bikin jantungan."

Askia malah tertawa membuat Selia memukul gemas kakinya. "Aku mau ke Bunda ah!" Selia segera beranjak dan berjalan membuka pintu kamar Askia bersamaan dengan Aska yang baru saja menginjak anak tangga terakhir untuk masuk ke kamar yang ada di samping kamar Askia.

"Kamu kenapa ada di sini?" tanya Aska bingung.

"Emangnya gak boleh aku ada di sini?" balas Selia. "Kamu baru pulang, ya?" lanjutnya.

"Menurut kamu?" Selia mendengus lantas mengikuti Aska untuk melihat kamar cowok itu tapi sayangnya Aska menahannya agar tidak masuk.

"Aku mau liat kamar kamu dong!" pinta Selia.

"Aku mau ganti baju, kamu masih mau ikut masuk?" tanya Aska dengan senyum jahilnya.

"Mau!" Selia segera menerobos masuk dan melihat kamar Aska yang tertata rapi. Tak ada yang aneh karena terlihat seperti kamar cowok normal, saat ia hendak kembali keluar ternyata Aska sudah menutup pintu dan menghalangi jalannya.

"Mau kemana? Katanya mau liat aku ganti baju?" tanya Aska sambil bersidekap dada.

"A-aku 'kan cuma bercanda!" balas Selia malu. Aska mengedikkan bahunya lalu mengunci pintu kamar dan mencabut kuncinya membuat Selia panik melihatnya.

"Mau keluar?" Aska menyeringai sambil memasukkan kunci kamarnya ke dalam saku celana. Selia mendekat lalu memojokkan Aska ke pintu membuat tubuh cowok itu langsung terlihat menegang. "Ngapain k-kamu?" tanya Aska yang masih terkejut.

"Kamu kira aku bakal takut, huh?" bisik Selia sambil meraba paha Aska untuk mencari keberadaan kunci kamar yang Aska sembunyikan. "Ketemu!" Selia segera merogoh saku celana Aska namun tiba-tiba kedua tangannya di tahan hingga Aska membalikkan posisi mereka.

Selia tersentak panik saat Aska menahan kedua tangannya keatas kepala. "K-k-kamu mau apa?!" tanyanya dengan panik.

"Mau main," balas Aska. Satu tangannya memeluk pinggang Selia membuat cewek itu melotot dan berusaha melepaskan cekalan tangan Aska.

Delapan BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang