Bodyguard

38.2K 382 3
                                    

Vote and komen, gif di tele aja soalnya aku lagi males ngasih gif disini 😂

Happy reading!
.

.

"Aku ingin kamu jadi bodyguard pribadiku. Kamu keberatan?"

Nancy tersenyum miring pada pria yang 2 tahun lebih tua darinya. Anak buah Ayah nya yang mengabdi untuk berbalas budi.

"Tidak," balas pria itu datar. Nancy tersenyum puas. Tak ada yang bisa menolaknya di dunia ini.

"Bagus." Nancy lantas segera masuk ke mobilnya diikuti Edward, pria tampan yang kini menjadi bodyguard sekaligus mainan barunya.

***

Nancy melipat kakinya saat melihat tontonan seru di depannya. Gadis itu tertawa kecil melihat anak berkacamata yang tengah disiram jus jeruk dan sisa kari oleh anak-anak lain.

Namun tiba-tiba Edward berjalan membantu gadis berkacamata dan membuat Nancy memutar bola mata malas. Kedatangan Edward juga sukses menarik perhatian. Karena Edward hanya berbeda dua tahun, dia jadi bisa ikut masuk ke sekolah Nancy sebagai murid baru.

"Aku bilang jangan melampaui batas kamu, Edward." Nancy menatap Edward sambil tersenyum misterius. Tangan gadis itu menarik dasi Edward hingga jarak mereka begitu dekat. "Jangan ikut campur, orang seperti mereka pantas mendapatkan ini," bisik Nancy di depan bibir Edward.

Nancy lantas bangun dan meninggalkan lapangan. Gadis cantik dengan tubuh ramping itu selalu menjadi perhatian para siswa di sekolahnya yang hanya di isi orang-orang berada. Makanya, murid-murid yang dari kalangan biasa selalu menjadi korban pembulian.

Edward mengikuti Nancy dari belakang dengan wajah datar. Nancy jadi tidak tahu pria itu marah atau tidaknya karena harus menjadi mesin otomatis untuk Nancy.

Tiba-tiba tubuh Nancy di tarik ke belakang oleh Edward saat ada sesuatu yang jatuh dari lantai dua. Nancy berteriak kecil dan saat mendongak ia sudah tak melihat siapa-siapa.

"What the--" Nancy mendengus kasar dan melepas tangan Edward yang melingkar di tubuhnya. Gadis itu hendak berjalan menuju lantai dua namun suara bel menghentikan langkahnya.

"Ah! Menyebalkan!"

Nancy lantas berjalan cepat menuju kelasnya dengan Edward yang mengikuti dari belakang. Edward duduk di belakang Nancy yang tengah mengoleskan sesuatu di bibirnya.

Edward tak bohong jika Nancy sangat cantik. Hanya saja, gadis itu memiliki sikap angkuh dan suka melihat orang-orang dibawahnya terjatuh. Watak yang mungkin terbentuk karena kehidupannya sedari kecil.

***

Nancy mengetuk beberapa kali pintu kamar Edward hingga sang empu datang membukakan pintu dengan alis terangkat.

"Aku sedang kesal dengan Ayah, jangan bertanya," ucap Nancy yang langsung melenggang masuk ke kamar Edward.

Nancy merebahkan tubuhnya diatas ranjang besar milik Edward. Tentu saja itu membuat tangtop yang dipakainya tersingkap hingga atas pusarnya. Nancy juga hanya mengenakan hotpans.

"Keluar," usir Edward. "Aku sedang belajar," lanjutnya.

"Belajar saja, aku tak akan mengganggu."

Nancy memilih membelakangi Edward lalu sibuk dengan ponselnya. Edward memilih membelakangi Nancy dan fokus untuk mengerjakan tugas sekolahnya sambil menutup telinganya dengan earphone hingga baru selesai pukul 12 malam.

Edward berbalik dan melihat Nancy tertidur dengan ponselnya yang masih menyala. Edward mendekat dan melihat sebuah postingan sebuah keluarga di ponsel Nancy.

Delapan BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang