Raska 5

18.9K 499 27
                                    

Kalau ada typo atau dobel kalimat komen yaaa
.
.

POV HANURA

"Yang terjual udah banyak tapi ruginya juga banyak." Aku menyandarkan tubuh di kursi belajar. Aku mencoba berjualan makanan yang diminati banyak orang seperti Banana dan cheese roll. Tak sedikit yang memintaku untuk menyediakan kemasan frozen, tapi aku belum bisa mengabulkannya. Aku hanya bisa menjualnya disekitar kotaku saja lewat aplikasi. Itupun aku masih keteteran karena orderan yang membeludak. Ya setidaknya omsetnya sudah cukup untuk membeli mobil. Aku perlu banyak waktu untuk memperbesar usahaku.

Aku sekarang tinggal sendiri di rumah. Mama harus ikut suaminya ke rumah baru mereka. Sebenernya Mama dan Ayah tiriku juga sempat memaksaku untuk ikut mereka tapi aku tidak mau karena jaraknya yang lebih jauh dari kampus. Seminggu sekali aku mengunjungi mereka jika ada waktu. Karena kenyataannya libur 'pun aku tetap di serang tugas kuliah belum lagi pesanan-pesanan yang masuk.

Umurku sudah 22 tahun. Aku sudah menyelesaikan skripsi sedangkan Raska sudah wisuda. Hubunganku dan pria mesum itu masih terus membaik sampai sekarang. Walaupun hubunganku dan Raska banyak dihiasi pertengkaran namun kami selalu bisa mendapat jalan keluarnya.

Sampai akhirnya kelulusanku datang. Aku sempat tak percaya karena aku pernah putus asa saat masih SMA untuk tidak kuliah, tapi kini aku berhasil lulus dengan gelar S1. Aku sangat berterima kasih pada Mamaku yang benar-benar menjadi wonder womanku di dunia nyata.

Setelah aku memeluk Mama sambil menangis aku beralih memeluk Ayah tiriku yang ternyata sangat baik melebihi Ayah kandungku sendiri. Beliau yang terus menyemangatiku mengerjakan skripsi yang tak kunjung selesai.

Dan yang terakhir, seseorang yang selalu ada disetiap apapun keadaanku. Raska, My big boy. Aku bahkan tak sadar jika Raska bukan lagi anak SMA genit yang sok akrab padaku. Cowok itu pacarku dan kini umurnya sudah mau 23 tahun. Tingginya semakin bertambah hingga aku semakin kecil jika disandingkan dengan Raska.

Raska lebih dulu lulus daripada aku dan mendapat gelar cumlaude. Aku terkejut karena Raska tak terlihat menunjukkan prestasinya namun diam-diam dia keluar dari kandang dan mengeluarkan semua kekuatan yang dia punya. Aku jadi insecure namun di sisi lain aku senang punya pacar yang pintar.

Di hari wisuda aku mendapat kejutan dari Raska yang melamarku. Sama sekali tidak romantis bahkan aku memakai cincin nya sendiri. Namun aku tak terlalu memperdulikan itu karena seperti ini saja sudah membuatku senang.

"Mama sama Papa kamu udah resmi"Mama sama Papa kamu udah resmi pindah kewarganegaraan?" Aku menatap Raska yang tengah fokus menyetir. Kami baru saja pulang setelau fitting gaun pernikahan.

"Iya, perusahaan di LA lebih gede dibanding yang disini," jelasnya. Aku mengangguk-angguk.

"Kamu sendiri dong?" tanyaku.

"Dari dulu juga aku sendiri, Mama sama Papa aku 'kan lebih banyak abisin waktu di luar."

Aku tersenyum dan mengelus lembut tangannya. Raska punya segalanya namun waktunya bersama orang tuanya menjadi kekurangan Raska selama ini.

"Tapi sekarang 'kan ada kamu." Raska menyengir lalu mengecup gemas tanganku. "Tapi, kalau semisalnya aku ajak kamu tinggal di LA, mau?" tanya Raska tiba-tiba.

"Habis nikah?" tanyaku.

"Nggak sih, aku harus urus bisnis Papa di sini. Mungkin nanti? Papaku pasti pensiun dan aku yang disuruh urus bisnis di LA."

Delapan BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang