BAB DUA BELAS

51 3 0
                                    

Hai readers ! Aku cuma mau ngingetin jangan lupa buat vote dan komen.

Happy Reading!

Semenjak Alvin mengigau nama seseorang, Zee langsung beranjak pergi saat dirasa Alvin sudah tidur dengan lelap, sedangkan benak Zee masih bertanya-tanya.

"Ra? Meeyra?"

Siapa pemilik nama yang di sebut Alvin tadi? Apa hubungannya pemilik nama itu dengan Alvin? Atau ini alasan Alvin memanggilnya Rara?

Tapi kenapa Zee merasa kesal saat Alvin menyebutkan nama Cewek lain? Mungkinkah ia sudah menjatuhkan hatinya kepada Alvin?

"Nggak.. Nggak"

Zee menggelengkan kepalanya, ia berusaha menyangkal perasaannya, tapi semakin ia mengelak ia semakin tak bisa berhenti memikirkan Alvin.

Celaka!

Padahal kemarin Zee bertekat untuk menjauhi Alvin, tapi yang ada ia malah risau saat tau Alvin sakit, dan ketika melihat Alvin yang tampak tak berdaya hatinya mencelos.

Ah! Bodoh!

Zee menyerah dengan pikirannya, ketika ia sampai di rumah ia langsung pergi ke kamar mandi, mengisi bathtub dengan air hangat, lalu berendam. Berharap bisa membuat tubuhnya sedikit rileks.

*****

Alvin terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa lebih ringan sekarang. Namun sayang Zee sudah tidak ada disisinya ketika ia bangun, lalu ia melihat jam dinding, wajar saja bila Zee sudah pulang, sekarang saja udah jam tujuh malam.

Namun mengingat perhatian gadis itu tadi membuatnya tersenyum senang, Alvin jadi pengen sakit terus kalau yang merawatnya Azeera.

Eh?

Astaga, Alvin sadar dirinya memang sudah tergila-gila dengan gadis itu, dan sepertinya gadis itu juga memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Alvin yakin itu.

Saat ia ingin mengambil air minum di nakas, ia mendapat secarik sticky note, disana terdapat tulisan rapi.

Kalau ada apa-apa hubungi saya ya Pak
Maaf saya pulang nggak pamit dulu
Takut ganggu istirahatnya Bapak

Begitulah kira-kira isi pesannya, senyum Alvin pun mengembang. Itu artinya gadis itu sudah membuka block nya. Alvin langsung mencari benda pipih bernama ponsel lalu mengirimkan pesan kepada gadis itu.

Azeera-ku

Ra, udah dirumah?
Makasih ya udah jagain saya

Hati Alvin merasa lega, ia bersyukur Zee sudah mau memaafkannya. Tak lama kemudian ponselnya berdenting.

Azeera-ku

Iya Pak, Bapak udah baikan?
Tak menunggu lama, Alvin segera mengetikkan balasan untuk gadis itu.

Azeera-ku

Udah Ra, berkat kamu nih hehe
Kamu istirahat sana, pasti capek tadi ngurusin saya

Tak menunggu jawaban gadis itu, ia menaruh kembali ponselnya di nakas, lalu ia merebahkan kembali tubuhnya dan bersiap kembali ke alam mimpi.

*****

Hari ini Alvin sudah bisa mengajar di kampus, kepalanya sudah tak berat lagi. Ini semua berkat Zee yang sudah memaafkannya, ia jadi lebih lega dan bahagia hari ini. Tentu saja karena ia bisa bertemu Zee.

Juga Alvin sudah punya alasan untuk dekat dengan Zee, karena ia membutuhkan Zee untuk membantunya menyelesaikan pekerjaannya, yang kemarin sempat ia tinggal saat dirinya sakit, maka dari itu ia meminta gadis itu untuk ke ruangannya.

TRAPPED BY MY LECTURERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang