BAB DUA PULUH

62 2 1
                                    

Happy Reading Guys!!!

Seperti janjinya kemarin pada Zee, pagi ini Alvin akan menjemput gadis itu untuk berangkat ke kampus bareng. Ia berangkat lebih pagi kali ini, karena ia berangkat dari rumah orang tua nya.

"Selamat pagi tuan putri"

Alvin menyapa Zee yang baru saja masuk ke dalam mobilnya, ia membantu mengenakan seatbelt kepada gadis itu. Sontak Zee menahan nafasnya ketika Alvin berjarak sangat dekat dengannya.

"Nafas Ra, aku cuma bantu pake seatbelt kok"

Alvin menjauhkan badannya dengan Zee, ia tersenyum geli melihat muka Zee yang memerah. Di detik selanjutnya gadis itu menghembuskan nafas perlahan.

"Apaan sih Mas, dari tadi aku juga nafas kok"

Zee menggerutu seraya memanyunkan bibirnya. Kemudian ia mengalihkan pandangannya ke jendela kaca di sampingnya dan memperhatikan jalanan yang sedikit ramai.

Alvin tidak menanggapi, hanya geleng-geleng kepala seraya tersenyum. Kali ini ia akan lebih sering mengalah dengan gadis itu, kalau tidak mau ada perang Dunia di antara mereka.

Pria itu memilih kembali fokus dengan kemudi nya. Tak lama kemudian mereka tiba di parkiran dosen. Zee tanpa mengucapkan satu kata pun langsung melenggang pergi, meninggalkan Alvin yang masih menatap kepergian nya dengan bingung.

"Lah, aku salah apa coba?"

Aish! Memang perempuan itu makhluk yang sangat sulit di tebak, mood nya gampang sekali berubah. Bahkan bisa berubah setiap detiknya. Alvin menghembuskan nafas pelan, mencoba lebih sabar lagi.

Disisi lain Zee berjalan menuju kelasnya, ia tadi terpaksa langsung pergi tanpa berpamitan kepada Alvin.
Bukan karena ia marah dengan pria itu, justru ia sedang menahan malu di depan Alvin, entah kenapa saat dirinya tertangkap basah oleh Alvin, ia jadi kikuk, dan tidak mampu menatap Alvin.

Huh!

Setibanya di kelas, Zee langsung mendudukkan dirinya di bangku pojok belakang, meskipun ia memilih tempat duduk di paling belakang, tapi ia dapat menangkap pelajaran cukup baik.

Tangannya sibuk mengorek tote bag nya, mencari suatu barang yang bisa menemani nya kali ini. Hanya butuh beberapa detik ia menemukan Earphone nya, lalu memasangnya di kedua telinganya.

Jika biasanya sebelum pelajaran dimulai ia bergosip dengan sahabat nya, saat ini ia tak mengharapkan itu lagi, toh memang teman-temannya memilih untuk menjauhinya.

Gadis itu memutar playlist nya, punggungnya ia sandarkan di sandaran kursi, kepalanya mengadah ke atas, matanya terpejam seraya menikmati lagu yang ia putar.

"Hmm.. Naa naa naa"

Sesekali ia bergumam mengikuti nada nada lagu itu. Entah berapa menit telah berlalu, tiba-tiba ada yang Menyenggol bahunya.

Zee membuka matanya, lalu mencari seseorang yang tadi menyenggol nya, dan ternyata teman kelasnya yang duduk di depannya. Ia memberi kode kepada Zee kalau di depan sudah ada dosennya. Setelah mengerti ia mengangguk paham, lalu menegakkan badannya.

"Pagi semua, Maaf menganggu sebentar. Jadi Bapak ingin memperkenalkan kalian dengan mahasiswa baru pindahan dari luar negeri... " Pak Adam selaku wali kelasnya memanggil seseorang.

"... Sini Nak, perkenalkan nama kamu" Sambungnya.

Pintu kelas terbuka, menampilkan seorang cowok dengan tinggi kurang lebih 180 cm, dengan gaya casual nya. Ia berdiri di samping Pak Adam. Senyumnya mengembang yang menambah kesan manis di dirinya.

TRAPPED BY MY LECTURERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang