Hai readers, ikuti terus yuk ceritaku kuharap kalian nggak bosen.
Jangan lupa vote dan komen juga yaaHappy Reading!!!
Gagal sudah rencana berkumpul dengan kedua sahabatnya, karena setelah mendapatkan pernyataan cinta dari Ervan, Zee diperintahkan Alvin melalui pesan Whatsapp agar segera menemui Alvin di ruangannya.
Saat ini Zee sedang berjalan ke ruangan dosennya. Untuk masalah Ervan, tentu saja Zee menolak nya dengan halus. Dia juga sudah memberi tahu kedua sahabatnya kalau ia harus menelui Alvin terlebih dahulu.
Tok.. Tok.. Tok
"Masuk"
Sahutan dari dalam membuat Zee mendorong pintu di depannya, kemudian masuk. Di dapati Alvin sedang berdiri menghadap rak buku, posisinya memunggungi arah kedatangan Zee.
Sebenarnya Avin tidak ada alasan jelas mengapa ia menyuruh Zee datang ke ruangannya. Tapi tadi ia tidak sengaja melihat gadis itu berada di kantin bersama seorang cowok, dan mereka sedang berpegang tangan. Hal itu membuat Alvin merasakan sesuatu bergemuruh di dalam dadanya.
"Emm.. Maaf Pak sebelumnya, tapi sebentar lagi saya masuk kelas Pak..." Zee melirik jam tangannya, masih ada waktu sekitar lima belas menit sebelum kelas dimulai.
"... Jadi ada yang bisa saya bantu" Lanjutnya.
Alvin berbalik badan, berjalan ke arah Zee tanpa menjawab pertanyaan gadis itu. Zee tanpa sadar melangkah mundur, saat Alvin semakin mendekat ke arahnya, hingga punggungnya menabrak tembok.
Sedangkan Alvin semakin bergerak maju, Zee tersentak saat Alvin semakin mencondongkan tubuhnya menghapus jarak keduanya. Satu tangan Alvin di angkat ke sisi kepala Zee. Pandangan matanya tajam, Zee hanya bisa meneguk ludahnya, badannya terasa beku dan tak bisa bergerak.
"Udah selesai pacarannya? " Tanya Alvin. Matanya masih menajam memperhatikan gadis di depannya.
"S-saya nggak pacaran pak?"
Untung saja di posisi seperti ini, Zee masih bisa berbicara. Gadis itu juga merasa ia tidak memiliki pacar, jadi jelas saja ia menjawab pertanyaan Alvin.
"Jadi... Yang di kantin tadi bukan pacar kamu?"
"Bukan Pak, dia temen saya di Extra music"
"Lalu kenapa pake acara pegangan tangan? "
Zee yang sadar Dosennya ini mempertanyakan hal yang nggak penting dan hanya membuang buang waktunya pun menghela nafas lelah.
"Kalau nggak ada hal penting lain, mending bapak minggir. Saya mau masuk kelas, bentar lagi mulai"
Namun bukannya mengubah posisi, Alvin justru semakin mendekat hingga bibirnya menempel di bibir Zee, kemudian mulai melumat nya pelan. Sedangkan Zee hanya diam tanpa balasan ataupun penolakan.
Ingin sekali Zee mendorong lalu menampar pria di depannya ini, tapi tubuhnya seakan kaku, bahkan untuk bernafas saja Zee tidak mampu. Detik berikutnya Alvin melepas ciumannya, Zee dengan sigap menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"Jangan terlalu dekat dengan cowok lain, apalagi berpegangan tangan" Bisik Alvin.
Setelah mengatakan itu, Alvin berlalu mengambil tas kerjanya kemudian melenggang pergi meninggalkan gadis yang masih bergeming di tempatnya.
"Oh iya jangan lupa tutup pintu saya kalau kamu keluar nanti"
Hingga Alvin benar-benar pergi dari ruangannya. Sedangkan Zee refleks menyentuh bibirnya. Ia masih merasakan ada sesuatu yang dingin dan lembut menempel di bibirnya. Seseorang baru saja menciumnya, dan pelakunya Dosen sialan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED BY MY LECTURER
RomansaCerita ini murni dari pemikiran saya, jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat supaya di maafkan. Karena insiden yang tidak di sengaja Azeera harus terjebak menjadi Asisten Seorang Dosen rese dan juga mesum. Yang pasti sejak saat itu hari-hari Azeera...