Gadis ini duduk berlutut di lantai tepi ranjang. Dia menggenggam erat tangan Ibunya yang terbaring lemas di kasur. Wajah yang sudah setengah tua namun tetap memiliki kecantikan di wajahnya itu terlihat sangat pucat namun mencoba tetap menatap hangat putrinya dengan senyum terbaiknya.
"Ibu bertahanlah. Kumohon jangan tinggalkan aku Ibu," ucap gadis yang bernama Hyori itu. Wajahnya telah basah oleh airmata.
"Maafkan Ibu, Hyori. Ibu rasa ini sudah waktunya. Jangan menangis Hyori, putri Ibu yang sangat cantik."
Ibu Hyori merentangkan satu tangannya dan mengelus lembut rambut Hyori.
"Tapi Ibu, jika Ibu pergi aku tidak akan memiliki siapa-siapa lagi. Hanya Ibu satu-satunya yang aku punya."
Tangis Hyori semakin pecah, dia tidak ingin kehilangan Ibunya setelah sebagian besar yang dia miliki telah hilang dan menyisakan Ibunya yang bahkan saat ini terbaring lemah di kasurnya, menunggu ajal menjemputnya.
Park Hyori, adalah gadis yang sebenarnya memiliki kepribadian yang ceria dan hangat. Dulu kehidupannya sangatlah indah karena dia memiliki keluarga yang sangat harmonis dan saling menyayangi satu sama lain. Hyori mempunyai Ayah, pria yang pekerja keras namun selalu menyempatkan memiliki quality time bersama keluarganya. Membuat mereka selalu mempunya momen bahagia bersama. Ayah Hyori seorang CEO di sebuah perusahaan dan karena itu mereka bisa mempunyai rumah yang besar dan megah.
Hyori juga memiliki Kakak laki-laki yang biasa dia panggil 'Oppa' adalah pria yang sangat tampan dan sifatnya tidak jauh berbeda dengan Hyori. Bagi Hyori, Oppa-nya adalah pahlawan untuk dirinya, karena setiap Hyori sedih, Oppa-nya akan selalu menghapus airmata Hyori dan menghiburnya juga setiap Hyori ketakutan, Oppa-nya akan selalu melindungi Hyori. Mereka tumbuh bersama dengan saling berbagi kasih sayang.
Dan terakhir Hyori mempunyai Ibunya. Wanita yang bagi Hyori adalah wanita tercantik dan terbaik baginya. Ibu Hyori adalah wanita berhati lembut juga wajahnya yang indah membuat Hyori sering berpikir bahwa Ibunya adalah malaikat.
Ya... Hyori mempunyai semua itu, tapi itu hanya di masa lalu sebelum kejadian 6 tahun yang lalu. Kejadian yang membuat semua orang tersayangnya itu menghilang dalam kehidupannya, termasuk indra penglihatannya.
Benar, Hyori buta.
Penyebabnya adalah sebuah kecelakaan tragis yang menimpa dirinya. Dua tahun gadis ini hidup hanya melihat kegelapan dan kini dia akan kehilangan satu lagi orang berharga dalam hidupnya. Ibunya saat ini mengidap penyakit parah dan telah dalam masa kritisnya sejak 7 bulan yang lalu. Ibunya memilih pasrah, dan membiarkan ajal menjemputnya.
"Hyori... biarkan Ibu pergi ya? Hapuslah airmatamu sayang, karena sebentar lagi kau akan kembali melihat warna dunia."
"Apa? Maksud Ibu?"
"Ketika Ibu pergi, kau bisa memiliki mata Ibu. Kau bisa kembali melihat warna dan terang dunia."
Ibu Hyori mengelus lembut pipi Hyori. Hyori memeggang tangan Ibunya dan mengelus punggung tangan itu yang memegang pipinya.
"Tidak Ibu, tidak! Aku tidak apa-apa buta selamanya daripada harus kehilangan Ibu!"
"Hyori... Inilah yang terbaik. Kau masih sangat muda dan masa depanmu masih panjang. Kau lebih membutuhkannya daripada Ibu. Terima saja dan relakan Ibu. Ibu juga merindukan Ayahmu."
"Ibu... aku... aku mencintaimu."
Hyori memeluk erat Ibunya dengan tangisnya yang semakin pecah. Ibu Hyori tersenyum hangat dan mengusap lembut punggung Hyori dengan satu tangannya.
YOU ARE READING
Don't Go [Sehun EXO Fanfiction]
Fanfiction"Aku telah jatuh terlalu dalam dengan perasaan ini. Cobalah kamu melihat dan menilai diriku. Jika kau bisa merasakan ketulusan cintaku, cobalah menerima diriku dan belajar mencintaiku. Kau adalah jawaban pada diriku, dan aku tidak ingin melepaskanmu...