Chapter 5

17.7K 1.5K 36
                                    

Chapter 5

-Flashback-

Sehun sedang berkutat dengan laptopnya dan dokumen-dokumen perusahaannya yang harus segera diselesaikan.

Drrt.. Drrt..

Ponsel Sehun bergetar karena ada panggilan masuk dan ternyata itu dari Ibunya.

"Halo Ibu," jawab Sehun sambil membaca salah satu dokumen.

"Sehun, bisa Ibu minta tolong?" tanya Ibunya diseberang telepon

"Tentu Ibu."

"Tolong beli beberapa paket buku tulis dan alat tulis di departement store." Sehun mengangkat satu alisnya.

"Buku dan alat tulis? Untuk apa itu Bu?"

"Ibu telah mendaftarkan kembali Hyori dikantor pendidikan dan dia akan kembali bersekolah."

"Bersekolah? Bukankah dia sudah menyelesaikan sekolah, Bu?"

"Tidak Sehun. Hyori berhenti sekolah saat akhir semester ditingkat tiga. Ibu mau dia menyelesaikan sekolahnya, jadi orang tidak akan berkata macam-macam tentangnya."

"Benarkah? Tapi umur Hyori sudah lewat dari masa sekolah. Apa masih ada sekolah umum yang bisa menerimanya?" tanya Sehun ragu.

"Dia tidak akan bersekolah disekolah umum Sehun. Ibu sudah menyewa guru pribadi untuknya jadi dia akan bersekolah dirumah. Dan dia akan mulai sekolahnya mulai besok. Sampaikan padanya ya putraku."

"Baiklah Bu"

"Jangan lupa membeli keperluan sekolahnya. Tidak perlu tas, hanya buku dan alat tulis. Buku pelajarannya akan diberikan oleh guru pribadinya nanti."

"Baik."

Ibu Sehun pun menutup panggilan. Sehun menghela nafasnya berat. Dia sebenarnya malas untuk pergi ke departement store. Tapi demi Ibu dan Ayahnya, bulan pun akan Sehun berikan untuk kedua orangtuanya. Hahaha, drama banget ya >.<

*

Sehun mengelilingi toko buku yang ada di departement store. Sambil berjalan, Sehun berfikir apa saja yang harus dia belikan untuk keperluan sekolah Hyori.

"Hmm, buku tulis tentu saja," gumam Sehun dalam hati dan mengambil lima paket buku tulis yang masing-masing berisi sepuluh buku tulis dan menaruhnya dikeranjang belanja toko buku tersebut.

"Pena dan pensil, tentu saja."

Sehun mengambil satu kotak berisi dua lusin pena dan satu kotak pensil yang banyaknya sama.

"Jika menulis dengan pensil, tentu juga membutuhkan penghapus dan rautan pensil." Sehun pun mengambil beberapa buah penghapus dan pengerok.

"Oh buku akan lebih baik dengan sampul. Kurasa tidak ada salahnya membelikannya untuk Hyori." Sehun pun mengambil beberpa paket sampul bening.

Dan begitulah Sehun mengelilingi toko buku dan mengambil kebutuh sekolah Hyori dengan terus bergumam dengan pikirannya sendiri. Banyak mata wanita yang melirik Sehun karena ketampanannya itu. Namun Sehun mengabaikan mereka semua dan fokus mencari alat tulis untuk Hyori. Bahkan saat Sehun membayar belanjaanya dikasir, pegawai kasir yang merupakan wanita itu terus tersenyum malu pada Sehun. Namun Sehun tidak menatapnya dan hanya melihat kearah luar toko buku.

*

Hyori bangun dari tidurnya dan langsung meregangkan otot-ototnya. Hyori bangkit dan duduk dialas tidurnya dan hendak melirik jam diatas nakas. Namun saat dia menolehkan kepalanya, Hyori melihat ranjang Sehun telah kosong dan rapi. Dimana Sehun?

Don't Go [Sehun EXO Fanfiction]Where stories live. Discover now