Pagi telah menyapa, dan Sehun pun terbangun dari tidurnya. Sehun membuka matanya, lalu beranjak duduk di sofa panjang yang menjadi tempat tidurnya semalam. Ya, semalaman Sehun tidur di sofa ruang tengah. Semalaman Hyori terus menangis membuat perasaan Sehun tidak tenang seperti merasa bersalah.
-Flashback-
"Dengarkan aku Hyori, mulai sekarang aku akan membatasi waktumu bersama Kyungsoo. Bertemu rutin hanya saat jam pelajaran. Aku akan masih memberimu izin untuk pergi keluar bersamanya, tapi itu tidak akan sesering dulu. Kalian hanya bisa pergi keluar sesekali, dan kau tidak boleh pulang lewat dari jam 6. Mengerti?"
"Hyori lihat aku dan jawab aku! Apa kau mengerti? Ayolah, kau ini sudah dewasa dan bersekolah bukan? Aku tidak perlu mengulang-ulang pertanyaanku seperti mengajari seorang bocah."
"B-baik Sehun, aku mengerti."
Sehun masih di tempatnya, menatap Hyori yang menundukkan kepalanya karena tidak berani menatap Sehun.
Hyori menyeka airmata yang telah membasahi pipinya. Merasa Sehun tidak mengatakan apa-apa lagi, Hyori langsung berjalan cepat memasuki kamar tanpa menoleh Sehun. Dan Sehun hanya menyaksikan wanita itu pergi.
Brakk!
Sehun memejamkan mata sambil memeggang keningnya saat mendengar dentuman pintu yang tertutup. Sehun mendudukkan tubuhnya disofanya lalu menghembuskan nafasnya berat.
Sehun termenung dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri kenapa dia bisa seperti ini? Kenapa rasanya Sehun sangat benci saat Hyori dekat dengan pria lain? Hatinya sangat panas melihat Hyori dan Kyungsoo terlihat sangat dekat, Sehun benar-benar tidak menyukainya hingga tidak bisa mengontrol emosinya. Mungkinkah dia cemburu?
Sehun kembali menghela nafasnya berat lalu bangkit berdiri, berjalan menuju kamar.
Sehun memeggang knop pintu, namun dia terdiam saat mendengar suara tangisan dari dalam. Dia tau betul siapa yang tengah menangis di kamarnya dan itu semua karena ulahnya.
Sehun menyenderkan keningnya di sisi pintu dan memejamkan matanya. Isakan tangis Hyori membuat hati Sehun terasa pilu. Kenapa? Kenapa lagi dia merasa seperti ini?
Sehun pun akhirnya mengangkat kepalanya lalu menarik knop pintu, membuka pintu kamarnya. Dan begitu pintu kamar terbuka, Sehun langsung mendapati Hyori yang berbaring telungkup di alas tidurnya, menenggelamkan wajahnya di bantal. Bahu Hyori bergetar karena gadis itu tengah menangis.
Sehun menghela nafasnya berat, apa tadi dia terlalu keras kepada Hyori? Entahlah, Sehun sudah merasa sangat pusing memikirkannya.
Sehun berjalan menuju lemarinya mengambil setelan piyamanya. Lalu Sehun pun memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah Sehun mandi dan beranjak keluar dari kamar mandi, Sehun melihat Hyori yang masih menangis. Rasanya ingin Sehun menarik tubuh Hyori kedalam pelukannya, mengusap airmatanya dan meminta maaf karena terlalu keras kepadanya. Tetapi ego dan gengsinya lebih dominan. Sehun juga sangat yakin apa yang dia lakukan pada Hyori benar. Perasaan ini membuat Sehun semakin bimbang.
Sehun berjalan menuju kasurnya, mengambil salah satu bantal lalu beranjak keluar kamar. Sehun meletakkan bantal itu di ujung sofa panjang yang berada di ruang tengah. Pria tinggi itu pun merebahkan tubuhnya di sana, menempelkan salah satu tanganya di kening. Matanya masih belum bisa terpejam dan malah menatap langit-langit atap.
Sehun memilih untuk tidak tidur di kamarnya malam ini. Sehun yakin, Hyori pasti tidak ingin melihatnya saat ini. Juga Sehun tidak bisa menahan pilu di hatinya ketika mendengar isakan tangis istrinya itu.
YOU ARE READING
Don't Go [Sehun EXO Fanfiction]
Fanfiction"Aku telah jatuh terlalu dalam dengan perasaan ini. Cobalah kamu melihat dan menilai diriku. Jika kau bisa merasakan ketulusan cintaku, cobalah menerima diriku dan belajar mencintaiku. Kau adalah jawaban pada diriku, dan aku tidak ingin melepaskanmu...