!WARNING!
Panjanggg....
Sehun membuka pintu apartemennya. Rambut dan bajunya sedikit basah terkena rintikan hujan saat menuju parkiran diperusahaannya. Ya, kini Seoul dilanda hujan deras dengan petir kencang.
Saat Sehun memasuki apartemennya, dia melihat seluruh ruangan sangat gelap dan sepi. Sehun menyalakan lampu depan, tiba-tiba terlihat cahaya kilat petir dengan suara kerasnya yang menggelegar.
"AAAKKKHHH!"
Dan saat itu juga terdengar jeritan keras Hyori dari kamar, membuat Sehun langsung terkejut dan panik.
Sehun langsung berlari menuju kamarnya. pria ini langsung disambut suara tangis kencang Hyori begitu memasuki kamarnya. Namun dia tidak bisa melihat Hyori karena kamarnya gelap, tidak ada lampu yang menyala. Sehun semakin khawatir, dia mengedarkan pandangannya ke setiap area kamar, dan dia akhirnya mendapati sosok Hyori yang duduk memeluk kedua lututnya disudut kamar disamping jendela. Gadisnya itu menangis sambil menutup matanya.
Suara petir kembali menggelegar dengan cahayanya yang mampu menembus jendela kamar Sehun yang masih tertutup setengah oleh tirai putih itu. Membuat ruang kamar Sehun terang selama sekilas, dan Sehun bisa melihat Hyori yang kembali menjerit sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya sangat erat. Sehun langsung berlari menuju Hyori.
"Hyori! Kau kenapa? Hyori!" tanya Sehun panik sambil mengguncang bahu Hyori. Hyori tidak menjawab Sehun, dia hanya terus menangis.
"Hyori! Kau kenapa? Tenanglah, jawab aku Hyori."
Sehun mencoba menenangkan Hyori. Hyori hanya menggelengkan kepalanya dan tidak berhenti menangis. Suara petir kembali menggelegar, dan itu membuat Hyori kembali menjerit dan mencoba menutup telinganya semakin erat dan tangisnya semakin keras. Sehun menarik Hyori kedalam pelukannya. Dia masih tidak tau apa yang membuat Hyori bisa ketakutan seperti ini. Tapi dari yang dia lihat ketika Hyori selalu menjerit saat petir datang, Sehun menyimpulkan Hyori takut dengan petir. Sehun pun mendekap Hyori lebih erat, mengelus lembut punggung Hyori berharap bisa menenangkan Hyori.
"Jangan menangis ... jangan takut Hyori, aku akan melindungimu. Kau tidak akan terluka, jangan takut. Kumohon jangan menangis," bisik Sehun ditelinga Hyori. Namun Hyori masih saja menangis didekapan Sehun membuat hati Sehun tidak bisa tenang.
*
Jam menunjukkan 22.03 KST. Hujan sudah berhenti dari 40 menit yang lalu. Kemudian disusul petir yang berhenti dari sekitar 17 menit yang lalu. Sehun dan Hyori masih terduduk dilantai sudut kamar. Dari awal Sehun memeluk Hyori, dia tidak pernah melepaskan gadis itu dari dekapan eratnya hingga saat ini.
Sehun menolehkan kepalanya menatap Hyori yang sudah tertidur didalam dekapannya, menyender didada Sehun. Gadinya ini tidak berhenti menangis saat petir terus berteriak dilangit, lalu tangisnya mereda saat petir mulai memudar hingga tertidur saat ini. Awalnya Hyori selalu menjerit setiap petir datang. Namun saat Sehun mulai memeluknya, Hyori tidak lagi menjerit dan hanya menangis kencang sambil menutup mata dan telinganya erat.
Sehun menatap wajah Hyori, wajahnya sembap dan kantung matanya yang membengkak karena menangis. Menyedihkan, tapi kenapa gadis itu masih terlihat cantik? Sehun terheran.
Sehun mulai merasa bahu dan punggungnya sakit karena pegal. Sehun pun melepas satu tangannya yang dari tadi mendekap Hyori, menahan punggung Hyori dengan tangannya yang lainnya. Sehun menggendong Hyori dan membaringkan Hyori diranjangnya dengan pelan agar tidak membangunkan gadis itu. Sehun menarik selimutnya dan menyelimuti tubuh Hyori hingga dibawah lehernya.
YOU ARE READING
Don't Go [Sehun EXO Fanfiction]
Fanfiction"Aku telah jatuh terlalu dalam dengan perasaan ini. Cobalah kamu melihat dan menilai diriku. Jika kau bisa merasakan ketulusan cintaku, cobalah menerima diriku dan belajar mencintaiku. Kau adalah jawaban pada diriku, dan aku tidak ingin melepaskanmu...