Foolish
💞💞💞
Hyori berjalan cepat, melintasi koridor gedung apartement. Tangannya menutup bibirnya yang bergetar untuk menahan isakan tangisnya. Airmatanya mengalir deras membasahi pipi, hingga ikut membasahi telapak tangannya itu.
Hyori terjatuh di tengah koridor karena tidak dapat lagi menopang tubuhnya yang terasa lemas dan gemetar. Hyori pun hanya terdiam dalam tangisannya. Isakan kecil mulai terdengar di koridor yang sepi ini.
Hyori tidak bisa lagi menahannya, semua ini terasa menyakitkan. Kyungsoo benar. Kyungsoo benar bahwa perpisahan terasa begitu menyakitkan. Hyori tidak mengerti, mengapa ini semua harus terjadi disaat dia telah menyadari perasaannya kepada Sehun? Di saat dia telah yakin bahwa dia mencintai Sehun, kenapa yang dia dapat adalah perpisahan menyedihkan seperti ini? Apa Hyori terlambat? Apa Hyori terlalu bodoh tidak menyadari perasaan ini dari awal?
"Hyori kau bodoh, sungguh bodoh!" rutuk Hyori pada dirinya sendiri sambil memukul pelipisnya.
"Sungguh bodoh, kau benar-benar bodoh Hyori..."
💞💞💞
Hyori berjalan gontai keluar gedung apartement. Sekarang dia harus kemana? Dia tidak mempunyai rumah lagi, dia tidak memiliki apa-apa lagi. Semuanya telah lenyap. Ayah, Ibu, rumah hangatnya, segala kebahagiannya, bahkan Sehun... mereka semua telah hilang. Hyori tersenyum miris menerima kenyataan itu.
Han Ji Min...
Apa sebaiknya dia meminta bantuan Ji Min saat ini? Ji Min adalah sahabatnya, mungkinkah Ji Min bisa menolongnya? Sebenarnya Hyori tidak cukup enak meminta bantuan pada Ji Min karena takut merepotkannya, tapi apakah dia ada pilihan lain saat ini? Hyori pun menghentikan langkahnya dan menarik tas selempangnya kedepan perutnya. Hyori merogoh ponselnya dan segera mencari kontak Han Ji Min dan memanggil nomornya.
"Halo, Hyori?"
"Eonni, bisakah aku minta tolong?" ucap Hyori dengan nada bergetar.
💞💞💞
Hyori duduk sendirian di bangku halte yang sepi. Matanya menatap kosong kuku-kuku jarinya yang meremas satu sama lain. Pikirannya dipenuhi oleh memori-memorinya bersama seseorang. Seseorang yang baru ia ucapkan 'selamat tinggal' beberapa jam lalu, Oh Sehun.
Serpihan-serpihan memorinya berputar pada semua waktu saat dia bersama pria itu. Hyori mengingat awal pertemuan mereka. Saat Hyori membuka matanya, ketika dia bisa melihat kembali, Sehun...adalah pertama yang tertangkap dalam indra penglihatannya. Tatapan mata pria itu begitu intens dan tepat, menatap manik mata Hyori. Hyori masih mengingatnya dengan jelas. Sehun adalah orang pertama yang Hyori lihat, tapi apakah kini dia dapat melihat pria itu lagi?
Hyori mengingat saat Sehun menatapnya ketika mereka berdiri berhadapan di depan altar di hari pernikahan mereka. Mengingat saat Sehun mengucapkan janji suci di hadapannya dan memasangkan cincin indah di jari manisnya. Hyori tersenyum miris, menatap cincin itu yang masih tersemat di jari manisnya. Dan ketika Sehun mencium bibirnya untuk pertama kali begitu Hyori telah menyandang status sebagai istri sah seorang Oh Sehun.
Serpihan memori lain berputar. Hyori mengingat saat setiap pagi dan malam dia duduk berhadapan dengan Sehun di meja makan dan menyantap makanan mereka dalam keheningan. Hyori mengingat saat dia menatap wajah damai Sehun ketika pria itu tertidur dan Hyori menyelimutinya.
Hyori mengingat saat Sehun memeluknya erat ketika dia sangat ketakutan. Hyori mengingat saat Sehun merawatnya dengan sangat baik ketika Hyori sakit. Hyori mengingat saat Sehun mendengarkan cerita pahit dalam masa lalunya. Hyori mengingat saat Sehun membelanya dan saat Sehun melindunginya. Hyori mengingat hari liburnya yang dia isi bersama Sehun, saat mereka mengunjungi Lotte World. Hyori mengingat saat Sehun marah kepadanya. Hyori megingat saat Sehun tersenyum kepadanya. Hingga Hyori mengingat perpisahannya dengan Sehun.
YOU ARE READING
Don't Go [Sehun EXO Fanfiction]
Fanfiction"Aku telah jatuh terlalu dalam dengan perasaan ini. Cobalah kamu melihat dan menilai diriku. Jika kau bisa merasakan ketulusan cintaku, cobalah menerima diriku dan belajar mencintaiku. Kau adalah jawaban pada diriku, dan aku tidak ingin melepaskanmu...