Setelah beberapa hari Hyori dirawat dirumah sakit, Hyori akhirnya diperbolehkan pulang setelah kondisinya juga kondisi kandungannya membaik. Kini mereka telah sampai dirumah Chanyeol, dan Chanyeol mengantarkan Hyori hingga kamarnya.
Chanyeol membukakan pintu untuk adiknya dan Hyori tersenyum tipis kepada Chanyeol menggantikan kata-kata untuk mengucapkan terima kasih setelah itu memasuki kamarnya. Chanyeol meletakkan tas tenteng berukuran cukup besar yang berisi pakaian ganti Hyori selama di rumah sakit, diatas lemari yang tingginya hanya seperut Chanyeol disamping pintu kamar.
"Istirahatlah Hyonie. Oppa akan membangunkanmu saat makan malam nanti."
Hyori memutar tubuhnya, menoleh Chanyeol yang berdiri di ambang pintu kamarnya.
"Iya Oppa."
Hyori memberi senyumnya pada Chanyeol dan Chanyeol ikut membalas senyum Hyori. Chanyeol menatap Hyori sendu kemudian selama sesaat.
"Hyonie, tolong jangan pikirkan Sehun lagi, tapi pikirkan kandunganmu dan kesehatanmu. Kau sudah tau bukan jika kau banyak pikiran itu akan mempengaruhi kandunganmu?"
Raut wajah Chanyeol sangat serius saat mengatakan itu. Hyori terdiam dan mengalihkan pandangannya ke arah lain lalu menjawab Chanyeol.
"Ya, aku mengerti Oppa."
Chanyeol mengangguk pelan lalu beranjak keluar kamar Hyori dan menutup pintunya.
Hyori menghembuskan nafasnya berat. Dia melangkahkan kakinya ke jendela kamar yang berada di samping tempat tidurnya. Hyori menatap ke luar jendelanya, dan cahaya matahari pagi yang masih bersahabat menembus jendela kamarnya dan menerpa sebagian wajah Hyori. Hyori terdiam beberapa saat, kemudian tangannya mulai mengusap perutnya yang masih datar namun telah tertanam benih seorang pria yang sudah cukup lama tidak dijumpainya. Hyori kembali menghembuskan nafasnya berat.
"Ya, aku harus berhenti memikirkan Sehun. Sekarang aku harus hanya memikirkan anakku, aku harus menjaga kondisi kandunganku. Cukup sekali aku hampir mencelakai bayiku, aku tidak ingin bayiku sakit. Aku akan merawat anak ini dengan cinta seorang Ibu yang sempurna," ujar Hyori dalam hati.
"Anakku, maafkan Ibu hampir mencelakaimu. Ibu berjanji akan merawatmu dan selalu menyayangimu sepenuh hati hingga kau dewasa. Tapi tidak apakan jika tidak ada Ayah di sisimu? Ibu sudah cukupkan bagimu? Ibu akan melakukan segalanya untukmu anakku."
Hyori bergumam sambil mengusap perutnya penuh kasih. Walaupun usia kandungannya masih sangat muda, tetapi Hyori telah menyayangi anak yang tengah dikandungnya itu. Mungkinkah juga karena anak yang dia kandung adalah benih dari pria yang dicintainya?
Hyori menangis. Dan Hyori berjanji ini akan menjadi terakhir kalinya dia menangis karena Sehun.
Mungkin akan berat jika Hyori merawat kandungannya seorang diri tanpa Sehun yang merupakan Ayah dari calon anaknya. Tetapi Hyori pun tidak mempunyai pilihan lagi. Antara dirinya dan Sehun telah berakhir, dan dia juga akan bercerai dengan Sehun sebentar lagi jika pria itu telah menanda tangani surat perceraian mereka.
Ya, Hyori memang telah menyetujui permintaan Chanyeol untuk bercerai dengan Sehun dan telah menandatangani surat perceraiannya.
Sungguh, sebenarnya ini sangat berat bagi Hyori ketika Chanyeol memintanya untuk mencerikan Sehun. Chanyeol bilang sudah ada dirinya untuk menjaga Hyori, tidak ada lagi yang perlu Sehun lakukan untuknya. Ya, Hyori memang sangat bersyukur telah bertemu kembali dengan Chanyeol, tetapi berpisah dengan Sehun juga sangat menghancurkan hatinya.
Namun begitu mengingat lagi betapa marahnya Sehun dipertemuan terakhir mereka, betapa menyakitkan perkataan Sehun dan betapa bencinya Sehun kepadanya membuat Hyori merasa tidak ada harapan Sehun ingin bersamanya lagi. Mungkin perpisahan ini memang yang terbaik untuk Sehun, pikir Hyori. Hyori pun dengan berat hati menyetujui perceraian itu, bahkan Hyori menangis saat menandatanganinya.
YOU ARE READING
Don't Go [Sehun EXO Fanfiction]
Fanfiction"Aku telah jatuh terlalu dalam dengan perasaan ini. Cobalah kamu melihat dan menilai diriku. Jika kau bisa merasakan ketulusan cintaku, cobalah menerima diriku dan belajar mencintaiku. Kau adalah jawaban pada diriku, dan aku tidak ingin melepaskanmu...