Chapter 12

20.3K 1.5K 77
                                    

"Sehun, sejak kapan ada meja rias disini?" tanya Hyori sambil menunjuk meja rias yang berada di kamar.

"Ini juga apa?" timpal Hyori mengangkat salah satu paperbag yang ada diatas meja rias itu dan melihat isinya.

"Itu untukmu," jawab Sehun sambil menaiki kasurnya untuk beranjak tidur.

"Kosmetik? Kau membelikan ku kosmetik? Dan meja rias? Sehun, kau tidak perlu membeli semua ini. Ak-"

"Sudah diamlah. Aku membelikanmu kosmetik itu untuk kau pakai saat acara perkumpulan relasi bisnis nanti. Kau pikir aku mau menanggung malu jika penampilanmu dinilai buruk oleh rekan-rekan penting bisnisku nanti?" jawab Sehun dengan nada sakratis.

Hyori terdiam dan raut wajahnya berubah murung. Namun gadis itu mencoba untuk tersenyum, dan senyumnya terlihat sekali senyum yang dipaksa.

Melihat itu membuat Sehun merasa bersalah. Tadinya dia memotong ucapan Hyori hanya karena tidak ingin mendengar Hyori mengatakan kalau Hyori merepotkan dirinya. Sehun sudah muak mendengar Hyori terus merasa dirinya adalah beban bagi orang lain. Sehun hanya ingin memberikan Hyori apa yang dia butuhkan seperti wanita-wanita lain. Namun hal ini akhirnya kembali membawa pikirannya berkalut pada persaannya. Apa dia benar-benar menyukai Hyori? Namun detik berikutnya, Sehun kembali membantah itu. Dia mencoba menolak semua hal maupun perasaan anehnya tentang Hyori, namun sialnya dia matanya masih menatap manik mata gadis itu. Seperti sebuah transfer dari mata gadis itu, pikirannya kembali diisi penuh olehnya.

"Ooh, bba-baiklah. Terima kasih untuk ini semua. Aku akan memakainya dengan baik dan aku berjanji tidak akan membuatmu malu didepan rekan bisnismu nantinya," ucap Hyori dengan senyum getir nya dan Sehun hanya terdiam menatap Hyori dengan ekpresi yang sulit diartikan.

Akhir kalimat gadis itu kembali membuatnya merasa bersalah. Sungguh dia tidak ingin berkata seperti itu, dia tidak bermaksud ... dia tidak ingin menyakiti perasaan gadis itu.

Sehun yang masih terduduk dikasurnya, matanya terus mengikuti Hyori yang kini berjalan kelemari tempat penyimpanan bed cover-nya. Hyori mengambil dua selimut yang biasa dia pakai dari lemari itu.

"Kau tidur dibawah?" tanya Sehun masih menatap Hyori.

"Ya."

Hyori merentangkan salah satu selimut yang biasa dia pakai untuk alas tidurnya dilantai.

"K-kau tidak ... tidur dikasur?"

Oh tidak, kenapa dia malah berbicara terbata-bata seperti itu? Apa dia malu? Namun Sehun mencoba menutupinya dan bersikap biasa.

"Tidak. Aku sudah sembuh dan aku bisa kembali tidur dibawah. Terima kasih sudah membiarkan aku tidur dikasurmu selama aku sakit. Aku benar-benar merasa terbantu oleh mu," ucap Hyori sambil merapikan alas tidurnya. Sehun hanya terdiam.

"Lagi pula itu peraturanmu sendiri bukan? Bagianmu dikasur dan aku dibawah."

Gadis itu melempar senyumnya setelah berucap.

"Ya, tentu saja. Bagus jika kau kembali tidur dibawah. Kau tau? Aku tidak bisa tidur tenang jika mendengar igauanmu saat tidur."

"Apa? Memangnya kapan aku mengigau saat tidur bersamamu?"

"Kau tidak ingat? Saat kau terus menyebut Op-"

Sehun langsung menghentikan kalimatnya karena dia sadar, jika dia mengatakan pada Hyori kalau Hyori terus mengigau menyebut Oppa-nya, Hyori pasti akan sedih lagi mengingat itu. Lagi pula dia juga tidak mungkin kan mengatakan pada Hyori saat itu Hyori mengigau meminta Oppa-nya untuk memeluk Hyori dan malah Sehun yang memeluknya? Rasanya memalukan.

Don't Go [Sehun EXO Fanfiction]Where stories live. Discover now