PROLOGUE

1.2K 87 14
                                    

selamat datang di gubuk persinggahan, selamat singgah dan jangan lupa lepas sendal, sebelum mengajak kalian berkelana menikmati alur kisah sederhana ini, mari aku ingatkan perihal::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat datang di gubuk persinggahan, selamat singgah dan jangan lupa lepas sendal, sebelum mengajak kalian berkelana menikmati alur kisah sederhana ini, mari aku ingatkan perihal::

∅1. kisah ini hanya fiksi, tidak ada sangkut pautnya dengan real life. visualisasi hanya pendukung. dimohon untuk berbijak dan tidak salah lapak.

∅2. murni pemikiran sendiri, jika ada kesamaan yang tidak disengaja, mohon tegurannya, etika dan kesopanan tetap diutamakan.

∅3. written in bahasa and broken english. masih banyak kekurangan, menerima segala kritik dan saran, jika menemukan kesalahan ketik, tandai saja nanti pasti akan diperbaiki.

∅4. cerita ini gratis, tidak dipungut biaya, tapi setidaknya kalian bisa meninggalkan bintang dan jejak komentar sebagai bentuk menghargai apa yang sudah kalian nikmati.

∅5. enjoy it, selamat membaca, nggak perlu tegang, karena aku nggak gigit (◕દ◕)

✂ - - - - - - - - - - - - - - - - - -

When The Sun Is Shining
© SHENA, 2023

"Hugo, nanti kalau udah besar cita-citanya mau jadi apa?"

Bocah laki-laki yang sedang asik mewarna buku gambarnya itu mengalihkan atensi, mendongak untuk menatap sang ibu yang barusaja melontar tanya, dengan ekspresi sumringah ia menjawab,

"Mau jadi anaknya Mama!" jawabnya antusias, matanya yang jernih tampak membulat polos.

Kontan sang mama pun tertawa mendengar jawaban dari putranya. "Emangnya sekarang Hugo belum jadi anaknya Mama?"

"Hugo anaknya Mama! Sampai nanti, Hugo mau jadi anaknya Mama!"

Ghea—mamanya, kembali mengulang tawa. "Hmm, kalau begitu namanya bukan cita-cita dong?"

"Kenapa? Hugo nggak boleh jadi anaknya Mama ya nanti?" tanya bocah laki-laki itu seraya mengerucutkan bibirnya.

Sang mama tersenyum, menepuk-nepuk pelan rambut putranya. "Sayang, sampai tua pun kamu tetep anaknya Mama, jagoannya Mama, kesayangannnya Mama, tapi yang namanya cita-cita itu sesuatu yang pengen kamu capai pas udah dewasa nanti, mau jadi dokter, guru, pengusaha, itu namanya baru cita-cita," jelasnya penuh kasih sayang.

"Sekarang Mama tanya lagi, Hugo kalau udah besar cita-citanya mau jadi apa?" Ghea kembali bertanya.

"Mama maunya Hugo jadi apa?" Bocah laki-laki itu justru bertanya balik.

"Hmm, Mama maunya Hugo jadi apa yang Hugo mau," jawab mamanya, dibubuhi senyuman.

"Kalau Hugo nggak jadi apa-apa gimana? Mama marah ya?"

"Enggak tuh. Hugo nggak mau jadi apa-apa emangnya?"

Hugo menggeleng polos. "Hugo cuma mau jadi anaknya Mama."

Ghea tersenyum gemas, lalu mencium hidung putranya. "Hugo nggak mau jadi bos kayak Papa?"

Hugo menggeleng lagi. "Hugo pusing. Hugo mau mewarnai aja."

"Berarti Hugo mau jadi pelukis dong kalau mau mewarnai aja?"

"Enggak mau. Hugo nggak mau jadi apa-apa. Kalau Hugo nggak jadi apa-apa, Mama nggak marah 'kan?"

Ghea menggeleng. "Enggak, Mama nggak marah. Yang penting kamu bahagia, Mama juga bahagia, tapi demi kebaikan kamu sendiri, kamu harus tau nanti kalau udah dewasa kamu mau jadi seperti apa."

"Kalau gitu Hugo mau jadi bahagia aja, boleh ya, Ma?" tanyanya seraya tersenyum dengan polos, membuat mamanya tertawa.

"Boleh. Mau jadi apapun Hugo besar nanti, harus selalu bahagia, di manapun dan kapan pun, janji?"

Tersenyum lebar, bocah laki-laki itu berseru semangat. "Janji!"

***

haii, hehehe, siapa yang kemarin bilang raka family universe selesai di renjana? aku, aku, aku 🤓

padahal pas bilang gitu aku lagi kepikiran bikin cerita ini hahaha, niatnya si buat kejutan gitu siee, klen ga terkejut ya?

ini universe-nya hugo, tapi sebagian besar akan menceritakan keluarganya raka ((ga cuma fokus di hugo aja)), aku juga ngga akan cepat-cepat menyelesaikan, kadang kalau mau update cepet ya update kalau enggak ya enggak. i'll enjoy this work, jadi aku harap kalian juga akan menikmati cerita ini dengan santaayyy.

karena aku masih punya work on going, jadi aku nggak akan update cerita ini sebelum work sebelah selesai, jangan lupa mampir ke sebelah juga yaa, hihi.

fun fact, ini adalah cerita satu-satunya dari raka family universe yang pakai prolog, buat pembukaan doang sie, sekalian tes ombak, seberapa antusias kalian dengan cerita inii????

oke oke, terimakasie untuk antusiasnya, mari bertemu kembali di part selanjutnya nanti 👋

When The Sun Is ShiningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang