28. DON'T GIVE UP

290 50 5
                                    

Cewek berkacamata itu tampak gelisah dan bimbang, sedari tadi yang dia lakukan cuma mantengin layar ponsel, menggigit bibir, lalu berdecak.

Ia meremas jemari, ingin mengetikkan sesuatu tapi ragu. Alhasil yang dia lakukan hanya menggigit bibir, lalu meniup poninya seperti orang aneh.

"Kalaupun gue chat, belum tentu dilihat sebenernya," gumam cewek berkacamata yang nggak lain adalah Gemala itu.

Gara-gara kejadian tadi sore di depan sekolah, Gemala jadi kepikiran soal Hugo. Sebetulnya, Gemala pengen bisa ngobrol sama Hugo, tapi melihat bagaimana perubahan Hugo selama empat bulan terakhir membuat Gemala pikir-pikir lagi. Hugo bukan lagi cowok tengil yang suka tebar pesona nggak kenal tempat, godain cewek-cewek yang menurutnya cantik dan ngajak mereka pacaran.

Hugo kelihatan lebih dingin dan apatis. Itu yang membuat Gemala merasa segan untuk mengajak Hugo mengobrol. Namun, Gemala berprasangka, kalau akun instagram Hugo ini sudah nggak aktif. Dulu, Hugo sering update story, tapi selama beberapa bulan ini, akun Hugo terpantau nggak ada aktivitas sama sekali.

Meskipun begitu, Gemala tetap ragu untuk mengirim pesan, takut kalau sewaktu-waktu Hugo aktif lagi dan melihat pesan yang Gemala kirim. Mengambil napas dalam-dalam, dan membuangnya perlahan, alhasil Gemala hanya mengetikkan kalimat lalu menghapusnya, mengetik lalu menghapus, begitu saja terus sampai bosan sendiri.

verditer.hugo

Go, apa kabar?delete

Makasih ya buat tadi sore, ngomong-ngomong ...—delete

Boleh nggak sih gue kangen sama lo?delete

Haha, gue payah banget ya, yang ngajak putus siapa yang gagal move on siapadelete

Tapi, kalau bisa buat jujur, gue nggak pengen putus, gue masih sayang sama lo, Go delete

Tapi nggak mungkin, kan gue ngajak balikan?delete

Go, kangen

"Kak!" Panggilan tiba-tiba itu membuat Gemala terkejut sampai tersentak.

Cewek berkacamata itu menoleh kilat ke belakang, lalu matanya refleks melotot sewaktu sadar kalau jarinya malah menekan tombol kirim gara-gara terkejut.

"Hah? Gimana nih?! Gimana caranya unsend?!" Gemala panik sendiri. Dia tiba-tiba malah gagu dan buta teknologi, mencari di mana tombol batal kirim tapi malah nggak ketemu gara-gara panik.

"Kakak!" Adik Gemala kembali memanggil.

Gemala mendesah kesal. "Ah Ara, kamu ngapain sih ngagetin Kakak???"

"Nggak ngagetin kok, aku cuma manggil."

"Ya tapi bikin kaget manggilnya!" ujar Gemala, lalu menghentakkan kakinya dan mendesah, dia menatap ponselnya lagi, berniat untuk menarik turun yang nggak sengaja dia kirim, tapi keterangan dibaca membuat Gemala kembali melotot, kali ini lebih histeris dari tadi.

"DIBACA?!" Gemala menutup mulutnya dengan tangan, saking nggak percayanya kalau pesan yang nggak sengaja terkirim itu malah dibaca sama Hugo.

Hugo nggak pernah kelihatan online di sosmed, jadi Gemala pikir, akun Hugo sudah nggak aktif atau Hugo punya akun lain yang nggak dia kasih tahu ke orang lain. Tahunya, akun itu masih aktif dan Gemala sudah mempermalukan dirinya sendiri dengan ngirim chat bilang kangen ke mantan.

Ting!

Ngigo lo?

"AH ARAAA!!" seru Gemala sambil menghentakkan kaki uring-uringan sendiri, membuat adiknya bingung karena tiba-tiba kakaknya malah merengek.

When The Sun Is ShiningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang