Zaifarah gadis SMK yang terpaksa harus pindah ke sebuah pondok pesantren At-Taqwa. walaupun secara garis besar itu bukan keinginannya. ia takut melawan ayahnya dan ia juga terikat oleh wasiat Alm kakeknya.
Gus Rizky lelaki yang kepalanya tidak terpi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Balutan dress berwarna putih terpasang anggun ditubuh seorang yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya. Tangannya sedikit gemetar gugup sembari menyaksikan layar monitor didepannya.
"Baik, apakah saudara sudah siap?" tanya pak penghulu
Terlihat pria dengan setelan jas putih menunduk sejenak kemudian menatap sungguh-sungguh dan mengangguk.
"Insyaallah"
"Jabat tangan saya" jabatan tangan saling berkait. Tarikan napas penghulu terdengar samar siap berucap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bismillahirrahmanirrahim, Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Arrizky Maulana Ibrahim Bin Husman Maulana dengan Zaifarah Aulia Zahira binti Santoso Diningrat dengan maskawin sebuah pesanten, sebuah masjid dan hafalan surah Al-Kahf dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai" suara penghulu terhenti bersamaan dengan hentakan tangan.
"Bismillahirrahmanirrahim. Saya terima nikah dan kawinnya Zaifarah Aulia Zahira Binti Santoso Diningrat dengan maskawin tersebut dibayar tunai." Satu tarikan napas ijab qabul terlaksana.
"Bagaimana para saksi, sah?"
"Sah!!"
"Alhamdulillah"
Brukk!!
"Astagfirullah Aifa. Kenapa bisa jatuh?"
"Awhss, sakit" keluh Zaifarah. Matanya masih setengah terbuka.
"Astagfirullah enggak enggak ya Allah Aifa gak mau Astagfirullah" paniknya membuat wanita paruh baya di depannya heran.
"Astagfirullah Aifa kamu kenapa"
Dughh!!
"Awshh" Double kill saking paniknya Zaifarah terbentur pinggir meja.
"Ya Allah ayok berdiri dulu" ajak Bunda Safirah memposisikan duduk mereka ke tepi ranjang.
"Bunda Aifa gak mau masuk pesantren hiks"
"Loh kok tiba-tiba. Bukannya 3 hari lalu kamu udah buat perjanjian ama Ayah"
"Tapi Bunda....." rengek Zaifarah
"Alangkah baiknya kamu di pondok pesantren. Emangnya berani bantah ayah?" ujar Safirah yang hanya mendapatkan gelengan dari anaknya.
"Tapi kalo disana Aifa gak di apa apain kan Bunda?"
"Emangnya mau di apain?"
"Ya gatau"
"Sudah mendingan kamu siap-siap jam 9 nanti ayah bakalan anter kamu kesana"
"Iya Bunda" sahut Zaifarah lesu
•.•.•.•.•.•.•.•.•
Hallo assalamualaikum!! Terima kasih buat yang mau mampir. Ini bisa dibilang cerita kedua karena cerita sebelumnya udah ke publish but masih buntu halusinasi.
Dan yah! Bisa dibilang ini First bnget bkin cerita berunsur religitapi gak keseluruhan ya! Buat pembaca kalo ada salah bisa dtegur, jangn sider guys...
Btw lanjut?
Lanjut dong ya.
See youu~~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
