GARA-GARA SENDAL

294 67 41
                                    

~OoO~

HELLO HAI ASSALAMU'ALAIKUM

BALIK LAGI SAMA XIYI DSNIII

HUHU AKHIRNYA UPDATE LAGI!!!

OKEY GUYS LANGSUNG AJA

HAPPY READING

INGAT!! TINGGALKAN JEJAK.








~OoO~

|||

|
|
|

Satu gadis dengan balutan baju gamis panjang berwarna toska dan satunya lagi berwarna hitam. Keduanya tengah menjalani piket harian membersihkan area santri putri. Siapa lagi kalau bukan Maryam dan Zaifarah. Maryam tampak senang senang saja sangat berbeda sekali dengan Zaifarah, gadis itu mendumel sedari tadi.

"Ihhh liat aja ya kalo sampe ketemu ama tuh cowok gue pites!"

Srekk

Sapuan kasar terdengar nyaring membuat Maryam menoleh. Maryam paham kekesalan Zaifarah.

"Kak sabar kak"

"Woi lah! Ihhhh lo dari tadi nyuruh gue sabar mulu. Lo gak tau aja itu sendal pemberian nyokap gue!" sahut Zaifarah ngegas. Ia masih terus menyapu menggunakan sapu ijuk ditangan nya. Ia beralih memindahkan sampah ke tempat sampah. Mulutnya terus saja mendumel dari tadi.

BRAK!

Suara nyaring penutup tempat sampah terdengar. Zaifarah meluapkan kekesalannya disana. Ia kembali ke tempat semula.

"Aaaa sendal gue, sialan tuh cowok bikin beban aja anj!" umpat Zaifarah kepalang kesal.

"Astagfi.."

"Stop gak usah istigfar!" potong Zaifara cepat mengangkat tangannya. "gue lagi emosi"sambungnya.

"Kak jangan mendumel mungkin bentar lagi dikembalikan" ujar Maryam menenangkan.

"Sebentar sebentar mulu! Lo gak liat udah jam berapa ha! Bentar lagi makan siang"

"Tapi kak......"

"Gada tapi tapi an gue udah kesel pengen sendal gue balik, gue cari juga tuh orang"

"Kak jangan....." ujar Maryam berusaha menghalangi namun bukan Zaifarah namanya jika mudah diberi tahu.

"WOII"

Teriakan menggelegar Zaifarah menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak matanya berhasil menangkap objek yang membuat emosinya memuncak sedari tadi. Tataan pesantren yang di desain bersebrangan antara kamar santiwan dan santriwati menjadikan Zaifarah atensi utama mereka dan sekarang gadis bar bar itu sudah menyingsing baju panjangnya berjalan tergesa.

"Woi sendal gue mana!" tanyanya to the point

"Waalaikumussalam" Ujar lelaki dengan peci hitam dikepala siapa lagi kalau bukan gus Rizky.

"Gada ucap salam!"

"Waalaikumussalam"

"sendal gue mana?!" ujar Zaifarah langsung, menghiraukan teguran salam Gus Rizky.

"Jaga jarak" Gus Rizky berujar sembari merentangkan penggaris kayu di antara keduanya

"Anj, lo kata gue virus korona segala jaga jarak ha!" sahut Zaifarah ngegas membuat Gus Rizky menghela napas.

𝗭𝗔𝗜𝗙𝗔𝗥𝗔𝗛 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang