DOUBLE UPDATE KARENA PROSES NULIS LAGI BAGUS"NYA.
TANDAI TYPO YA!
HAPPY READING
•
•
•
•
•••
•
•~~~•••••~~~
Zaifarah mengikuti langkah Gus Rizky. Kaki panjangnya berjalan cepat membuat Zaifarah kesulitan mengimbangi ditambah kain pada lengan baju Zaifarah ditarik enggan dilepas. Gus Rizky berjalan masuk menuju Ndalem. Ummi Laila yang melihat hendak bertanya apa yang terjadi namun urung melihat betapa datarnya wajah sang anak.
"Jangan bertanya Umma. Saya minta tolong untuk menjga pembuat onar ini ditengah saya membersihkan diri" ujar Gus Rizky melepas pegangannya dan segera masuk membersihkan diri.
Ummi Laila mendekati Zaifarah. Zaifarah menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Entah mengapa ia canggung bersitatap dengan Ummi Laila semenjak kejadian di dapur sampai mengubah nama panggilan menjadi Umma.
"Kenapa dia jadi kerbau hitam?" tanya Ummi Laila. Zaifarah hendak sekali tertawa. Bukan hanya ia yang berpikiran demikian. Bahkan Ummi Laila pun sama.
"Mungkin lagi mau mandi Bu, eh Umma" sahut Zaifarah
"Ada ada saja kamu. Lalu untuk apa dia memanggilmu kesini, tidak mungkin untuk membantunya mandi buka" ujar Ummi Laila. Bola mata Zaifarah seakan hendak melompat keluar.
"Kok jadi kesana ya" sahut Zaifarah kehabisan kata.
"Umma bercanda"
"Tadi tuh saya ama yang lain lagi cerita gitu. Eh tau tau ada yang nyemplung tapi bukan hewan. Ditengok eh Gus Rizky ternyata, jadi karena lucu saya ngakak" jujur Zaifarah. Ummi Laila geleng-geleng kepala. Pantas saja anaknya tampak marah, Gus Rizky tidak suka di ejek seperti itu.
"Sepertinya kamu dalam masalah sekarang"
"LOh kok!"
"Kemari kamu" Suara seorang yang tengah mereka bicarakan terdengar.
"Dih ogah banget, bau got!"
Lelaki bergelar Gus itu melangkah mendekat. Kini ia sudah berdiri di samping Ummi Laila.
"Sepertinya kamu lupa hapalanmu"
"What! Astagfirullah!"
Zaifarah terlonjak kaget. Akibat terlalu banyak tertawa membuat ia melupakan setoran hapalan kepada lelaki di depannya.
Zaifarah sangat malas lagipula ia tidak hapal heh!. Ia memutar otak memikirkan cara agar bebas. Tiba-tiba terpikir sebuah ide.
"Aduh aduhh aaaa"
"Sakit aduh" ujar Zaifarah sembari memegangi perutnya. Ummi Laila sontak bertanya.
"Eh kamu kenapa nak, apa yang sakit?" panik Ummi Laila memegangi bahu Zaifarah. Gus Rizky hanya memperhatikan saja. Ia mengetahui Zaifarah berusaha mengelabuinya.
"Perut saya sakit" adunya.
"Astagfirullah yaudah Umma ambilkan kompresan untuk kamu. Kamu tunggu sebentar"
Ummi Laila segera beranjak. Ia bahkan sempat menegur Gus Rizky yang menghalangi jalan. Zaifarah melihat kekhawatiran di mata Ummi Laila, ia merasa bersalah.
"Sudah Dramanya?" celetuk Gus Rizky. Ia melipat tangan depan dada.
"Aw aw sakit" Zaifarah lekas memgangi kembali perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗭𝗔𝗜𝗙𝗔𝗥𝗔𝗛
Teen FictionZaifarah gadis SMK yang terpaksa harus pindah ke sebuah pondok pesantren At-Taqwa. walaupun secara garis besar itu bukan keinginannya. ia takut melawan ayahnya dan ia juga terikat oleh wasiat Alm kakeknya. Gus Rizky lelaki yang kepalanya tidak terpi...