10 : Being Insane

20.4K 2.7K 194
                                    

Wah votes beneran naik di part sebelumnya, thankyou

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wah votes beneran naik di part sebelumnya, thankyou. Yuk sudahi mode silent readers, biar authornya jadi rajin nulis dan Naya-Raihan bisa update tiap hari.

Raihan meletakan dokumen proposal tepat di depan Arka yang tengah memainkan senar gitar elektrik di studio musik miliknya. Lelaki yang terlihat fokus itu sontak mendongak kala mendapati kehadiran Raihan. Ia langsung melepas earbuds dari telinga. "Oy, apaan nih?"

Raihan menghempaskan tubuhnya di sofa yang tersedia di sana. "Baca aja. Gue gak mau tahu, lo harus approved."

Arka mengangkat alis, lantas mulai membaca baris kata pada dokumen yang diserahkan oleh sahabatnya itu. "Gue harus diskusiin ini sama yang lain dulu, Rai. Lagian juga kata Bang Rion schedule gue udah full sampai akhir bulan."

"Lo diskusiin lagi, minta sehari doang. Lagian lo yakin gak mau? Pak Galih bakal datang, ada kemungkinan Nabila bakal ikut juga, katanya tiap event kantor Pak Galih selalu bawa keluarga..."

Raihan melirik Arka yang tengah terdiam seolah menimbang-nimbang.

"Ya, urusan sama gue apa? Gue kan udah putus. Ngapain ketemu segala?"

Raihan menghela napas. "Lo harus lihat raut wajah lo sendiri saat ngomong barusan. Kelihatan putus asa banget," cibirnya tanpa perasaan. "Lagian masa gak mau perform disaksiin langsung sama calon camer? Masih diumpetin ya, lo? Belum dikenalin ke keluarga? Ya, anggap aja ini awal dari segalanya, siapa tahu bisa bikin camer terkesan—"

"Fine! Gue bakal ngomong ke Bang Rion." Arka mendelik kala senyum puas terbit di bibir Raihan.

Pintu studio kembali dibuka, sosok wanita paruh baya dengan senyum anggun muncul. "Rai, ayo makan dulu. Mami bikinin Ayam suir pedas kesukaan kamu."

Raihan ikut tersenyum. "Wah, terima kasih, Mami."

Arka mendengkus keras. "Mi! Kalau Mami lupa, Ayam suir pedas itu makanan kesukaan aku juga! Kenapa yang ditawarin Raihan doang? Yang anak Mami siapa sih?"

Saat ini, Raihan memang mendatangi kediaman orang tua Arka saat lelaki itu mengatakan kalau dirinya tidak ada di apartemen dan sedang pulang ke rumah. Rumah orang tua Arka sendiri sangat dekat dengan rumah papanya. Masih di daerah Menteng. Salah satu alasan kenapa dia dan Arka bisa kenal dan begitu dekat sejak kecil.

Dulu, saat mamanya masih ada, Arka juga kerap kali mendapatkan kasih sayang yang sama dari sang mama.

"Dua-duanya anak Mami, gak usah ngambek. Ayo cepetan, makan dulu."

Somebody To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang