20 : Distance

19.8K 2.5K 163
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kirana..." Raihan yang lebih dulu bersuara. Ia sama terkejutnya. Saat ini sebagian besar tamu di acara Angga mulai merapat mencari tahu penyebab dari aksi nekat tak berdasar wanita yang saat ini sama sekali tidak terlihat bersalah.

Raihan kembali menatap Naya yang kini terlihat masih shock. Longsleeve blouse yang tengah wanita itu kenakan basah terguyur oleh segelas penuh cairan. "Naya kamu gak apa-apa? Sebentar, aku pinjam handuk bersih dulu—"

"Jadi Naya yang kamu maksud?" Suara lantang Kirana menghentikan langkah Raihan. "Wanita yang kamu sukai itu Naya, Mas?" ulang Kirana. Dia menatap Naya kemudian tertawa mencemooh. "Lo pasti ketawa banget kan pas waktu itu ketemu gue sama Sonya? Jelas-jelas saat itu gue ngomongin rencana hubungan gue sama Mas Raihan. Tapi apa? Ternyata lo diam-diam udah keganjenan duluan."

"Kirana!"

"Apa? Kamu mau bela dia, Mas? Selera kamu jauh banget kastanya." Wanita itu tertawa kemudian kembali beralih menatap Naya dengan sorot meremehkan. "Seriously, Nay? Cuma staff tapi berani banget deketin atasan? Cmon, minimal tahu diri. Gak setara."

Gista yang langsung menyusul tepat setelah keributan terjadi naik pitam setelah baru saja mendengar kalimat penghinaan itu, tanpa ragu ia melangkah maju untuk memberikan pelajaran dalam bentuk apapun. Namun belum sempat ia menjangkau wanita kurang ajar yang baru saja menghina Naya, langkahnya sudah didahului oleh Nabila yang dengan secepat kilat menarik untaian rambut sang wanita hingga menimbulkan pekikan yang kian riuh.

"Ngomong apa barusan?! Mulutnya gak disekolahin, ya? Coba ngomong lagi!" Nabila tanpa segan menjambak rambut Kirana yang saat ini mulai menjerit kesakitan.

"Cewek gila! Lo siapa, hah?! Lepasin rambut gue! Aduh-duh!"

Nabila kian memelintir untaian rambut dalam genggamannya. "Oh masih berani ngomong. Emang gak punya etika!"

Seorang wanita terlihat melerai, mencoba mendorong Nabila namun langsung dicegah oleh Gista. Wanita yang sepertinya teman Kirana langsung didorong kuat oleh Gista. "Minggir, norak!"

"Lo yang norak! Gak usah ikut campur kalau gak mau jadi botak!" balas Gista berteriak tepat di depan wajahnya. Keduanya kini saling dorong mendorong, menyebabkan Nabila dan Kirana ikut terdorong.

"Bill!! Bila, stop! Rambut orang..." Kali ini Arka yang berusaha melerai, ia menggenggam lengan Nabila yang langsung saja disentak dengan keras. "Diem!"

Angga yang juga berusaha melerai langsung terdiam setelah bentakan Nabila barusan.

"Minta maaf gak sama Naya?!"

Somebody To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang