"Ghazi," panggil Ilyas ketika mereka di dalam perjalanan menuju salah satu restoran sebelum pulang ke guest house."Iya, Gus Ilyas?"
"Bisa pinjam paspormu? Abah minta difotokan."
"Oh iya." Ghazi mengambil paspor miliknya yang berada di dalam tas dan memberikannya kepada Ilyas. Laki-laki itu membuka lembaran paspor hijau milik Ghazi dan menatap pada identitas yang tertulis.
Kenapa tiba-tiba aku terfikir sesuatu yang aneh? Paspor Belanda tadi punya siapa? Siapa Elena Brechtje? Kenapa wajahnya mirip dengan Ghazi? Dan, kenapa Ghazi membawa paspor itu di tasnya?
Memori Ilyas kembali berputar dari awal pertemuannya dengan Ghazi sampai perkataan psikolog yang membuatnya menertawakan spekulasi yang diberikan.
"Apa kau punya darah campuran?" tanya Ilyas kepada Ghazi saat mereka berada di restoran. Laki-laki itu mengangguk pelan.
"Ada sedikit campuran."
"Sedikit? Berarti ada darah campuran?" selidik Ilyas.
"Iya. Dari keluarga ayah," jawab Ghazi.
"Oh. Berarti ibumu orang asli Indonesia?"
Ghazi seketika terdiam dan membuat Ilyas melanjutkan makannya dengan pertanyaan yang terus mendera. Jiwa penyelidikannya seketika menggelora dengan berbagai praduga yang menelisik. Ia ingin terus menggempur Ghazi dengan pertanyaan yang tersemat di bibirnya, namun laki-laki itu berusaha menahan lebih dalam agar tidak ada kecurigaan yang menyeruak.
"Ibu saya juga darah campuran, Gus Ilyas," jawab Ghazi. Ilyas mengangguk pelan dan menyudahi pertanyaan yang dilemparkan. Setelah selesai makan, mereka kembali ke Grachtengondel untuk menuju guest house. Sepanjang perjalanan, Ilyas terus memikirkan beberapa hipotesis yang berusaha untuk disusunnya terkait dengan paspor Belanda yang bertuliskan nama seorang perempuan "Elena Brechtje".
Apa itu adik atau kakak kembarnya Ghazi? Tapi, untuk apa dia membawa paspor miliknya?
"Jadi, ada kemungkinan temanmu itu mungkin seorang perempuan, tapi dia berperilaku seperti laki-laki," jelas psikolog.
Tidak mungkin. Itu suatu pernyataan yang sangat konyol.
Bagaimana bisa membuat dua paspor dengan dua identitas yang berbeda dengan satu sidik jari?
Tapi, bagaimana jika hal itu bisa dilakukan?
CIIITTTT!!!
Tiba-tiba supir membanting stir ke arah kiri untuk menghindar dari sebuah truk yang tiba-tiba melaju dari arah samping. Mobil terpelanting ke arah jalan dan menabrak pembatas. Hanya dalam hitungan detik penumpang yang berada di dalam mobil terkapar dengan luka yang membuat mereka tidak tersadar. Orang-orang berkerumun di sekitar area kecelakaan untuk melihat kejadian. Sebagian menghubungi tim medis dan polisi untuk datang ke lokasi.
Beberapa menit kemudian, suara sirine terdengar membelah suasana kelam yang meneror sudut kota Amsterdam. Tenaga medis dengan cepat mengangkat korban yang berjatuhan dari kecelakaan tersebut dan membawa ke rumah sakit.
*****
⬆️ Play Music : Orange by 7 ⬆️
Academic Medical Centre, Amsterdam, Belanda.
Ilyas membuka matanya perlahan dan merasakan hawa dingin merasuk ke dalam tubuh. Kepalanya terasa berputar dan pandangannya menghitam. Ia mengarahkan indera penglihatannya ke sekeliling ruangan yang seakan menjepit dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spy in Pesantren
Teen Fiction[Mystery-Thriller-Romance Spiritual] Elena Brechtje, seorang perempuan muda asal Belanda yang berumur 19 tahun dan tergabung dalam organisasi "Black World", ditugaskan menyamar menjadi laki-laki untuk sebuah misi mata-mata, demi mencari kelemahan da...