My Cold Captain-07

24K 1.7K 88
                                    

Sebelum pergi ke rumah sang nenek, Janelle tampak sibuk memasukkan beberapa bahan masakan dan juga buah ke sebuah tas. Janelle sengaja membawanya karena rumah neneknya jauh dari pasar, karena Willie lah Janelle membawa semua itu, agar Willie tetap bisa makan makanan kesukaan laki-laki itu.

Setelah memasukkan daging, sayuran, dan buah-buahan, Janelle menutup tas itu dan membawanya menuju ruang tengah. Menaruh tas yang ia bawa dari dapur di sebelah tas berisi pakaiannya dan juga pakaian Willie, Janelle juga sedang menunggu Willie yang pergi entah ke mana.

Namun, tidak lama Janelle menunggu, mobil sedan milik Willie muncul dan berhenti di garasi. Willie sengaja memasukkannya ke garasi karena mobil yang akan mereka pakai adalah mobil milik Janelle. Walaupun kursi mobil sama-sama berjumlah lima, ukuran mobil Janelle sedikit lebih besar dan begitu juga bagasinya karena nanti mereka akan satu mobil dengan kedua orang tua Janelle.

"Pakaian kamu udah di tas, ya." kata Janelle saat Willie keluar dari mobil.

Willie mengangguk sekali sambil berjalan masuk ke dalam rumah untuk pergi ke kamar mandi yang berada di lantai bawah.

Janelle pergi menuju mobilnya yang berada di depan garasi dan saat melewati mobil Willie, Janelle menatap pintu mobil yang ternyata belum tertutup rapat, belum dikunci juga oleh Willie. Janelle tetap melanjutkan langkahnya untuk menaruh tas di bagasi dan saat kembali ke garasi, Janelle pun membuka pintu mobil Willie untuk menutupnya dengan rapat.

Namun, saat membuka pintu itu, Janelle tertegun ketika melihat satu kelopak bunga berwarna putih jatuh di bawah dashboard kemudi, Janelle pun mengambilnya dan memperhatikan kelopak bunga itu. Janelle langsung teringat dengan ucapan Elaya di mana Elaya pernah mengatakan jika Willie suka memberi bunga mawar berwarna putih pada Brielle.

Karena kelopak bunga itu, Janelle langsung bisa menebak ke mana Willie pergi tadi. Janelle pun memilih untuk melupakan apa yang baru saja terjadi dan kembali mengambil tasnya untuk dimasukkan ke bagasi. Setelah itu, Janelle masuk ke mobil.

Ketika pintu mobil dibuka oleh Willie, Janelle berusaha memasang raut senang, seolah tidak sabar melakukan perjalanan ke rumah sang nenek yang memakan waktu dua jam lebih. Namun, lebih dulu mereka akan pergi ke rumah kedua orang tua Janelle.

-My Cold Captain-

"Duh, Gusti, akhirna tiasa patepang deui sareng si Kasep." kata wanita berumur itu sambil memeluk erat Willie yang tertawa, begitu juga dengan yang lainnya. "Kumaha, damang?" tanya Lilis saat pelukan mereka sudah terlepas.

Willie mengangguk. "Sehat, Ni."

"Alhamdulillah." balas Lilis lalu beralih menatap sang cucu, Janelle. "Kadieu atuh, kenapa cuma liatin Nini?"

Janelle tertawa lalu memeluk sang nenek dan setelahnya, mereka masuk ke dalam rumah, mengobrol di ruang tamu di mana yang lebih banyak berbicara adalah Willie dan Lilis. Lilis terus bertanya dan dengan santun Willie menjawab pertanyaan wanita itu. Lilis sendiri sudah cukup berumur, wanita itu juga sudah menggunakan kursi roda karena sudah tidak sanggup berjalan atau berdiri dalam waktu yang lama.

"Kamu kapan terbang lagi?" tanya Lilis.

Elaya tertawa. "Terbang lagi? Kayak apaan aja, Mah."

"Iya. Pilot teh memang terbang ka langit." Lilis menunjuk sejenak ke atas.

"Udah, Ni. Kemaren baru aja pulang." jawab Willie.

"Kamana?" tanya Lilis lagi.

"Ke Jerman, abis itu ke London terus ke Singapura, Ni."

My Cold Captain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang