Jake memegang kepalanya yang terasa nyeri. Entah kenapa hari ini terasa lemas dan sakit kepala.
"Nah anak-anak apa ada pertanyaan?" Tanya bu Sandra selaku guru kimia yang sedang menjelaskan materinya. Dan tanpa aba-aba Jake mengangkat tangannya membuat seisi kelas mengalihkan atensi mereka pada Jake.
"Ya Jake? Kamu mau bertanya apa?" Tanya bu Sandara.
"Izin ke uks bu, kepala saya sakit." Ujar Jake.
"Kenapa bisa sakit?"
"Saya juga gak tau bu, jadi saya boleh ke uks bu?"
Bu Sandara mengangguk mengizinkan, bahkan menyuruh Jay mengantarkan teman sebangkunya itu untuk pergi ke uks. Namun ditolak oleh Jake, ia tak mau mengganggu waktu belajar Jay.
Dan setelah melewati lorong koridor sekolah yang panjang, akhirnya Jake sampai di uks. Dan yang berjaga hari ini adalah Beomgyu, salah satu kakak kelasnya yang terkenal menjadi admin akun lambeh sekolah.
"Eh Jake? Kenapa?" Tanya Beomgyu, kebetulan Beomgyu juga sudah mengenal Jake.
"Kepala gue sakit kak."
"Oh yaudah lo baring dulu di brankar tirai 2, biar gue buatin lo teh hangat." Jake mengangguk lalu pergi membaringkan tubuhnya di atas brankar yang ditunjuk Beomgyu.
Jake tak bisa menutup matanya karena memang kepalanya sangat nyeri sekarang. Tak lama Beomgyu datang membawa teh hangat, Jake menerimanya dan meminumnya. Setelah itu Jake menceritakan keluhan sakitnya.
"Kayaknya obat sakit kepalanya habis, gue bakal beli ke apotek depan dulu bentar, lo nunggu sini ya, gue gak lama." Ucap Beomgyu lalu dihadiahi anggukan oleh Jake.
Seperginya Beomgyu, Jake hanya duduk menyandar pada dinding uks sambil memegang cangkir tehnya yang isinya tinggal setengah. Namun tak lama ia tersentak karena suara seseorang yang tengah kesal dan bisa dilihat dari bayangan tirai, orang itu mendudukkan dirinya di atas brankar 3 di samping brankar yang Jake tempati.
"Semua sub sama aja, jalang matre. Sialan, bisa-bisanya dia ngaku gue yang hamilin dia, padahal dia punya selingkuhan." Jake dapat mendengar dengusan kasar itu.
"Harusnya gue bunuh aja sekalian tuh jalang matre biar aman hidup gue." Ucap orang itu lagi.
"Lagian emang ya, sub dari sananya emang udah rendah banget." Jake menggeram kesal, karena merasa terganggu dengan ocehan orang itu. Jake membuka kasar tirai yang menghalanginya dan langsung mendapati seorang pemuda bersurai hitam dengan poni yang hampir menutupi matanya sedang duduk di atas brankar sembari bermain game di ponselnya. Sedangkan pemuda itu langsung menoleh saat mendengar suara tirai digeser.
"Lo! Apa apaan dengan ucapan lo! Berisik tau gak!" murka Jake. Dia benar-benar kesal, ditambah dengan kepalanya yang makin nyeri.
Pemuda itu tak menjawab dan kembali fokus dengan game di ponselnya. Jake geram, dia langsung saja menyiram pemuda itu dengan sisa tehnya hingga baju pemuda itu basah. Pemuda itu mendengus kesal mematikan ponselnya lalu menatap tajam Jake yang tengah menatapnya sengit.
"Lo kenapa sih?! Ada masalah?!" tanya pemuda itu dengan nada kesalnya.
"Lo tuh yang kenapa! udah tau di uks gaboleh berisik!"
"Suka-suka gue dong, uks kan bukan punya lo doang. Lagian kalau mau hening, di pemakaman sana." Ujar pemuda itu dengan angkuh. Jake kesal, kalau saja seorang petugas uks tidak datang, ia pasti sudah mengacak-acak wajah sok tampan pemuda itu.
"Kak ini obatnya, kakak minum ya biar nyeri kepala kakak reda." Ucap pemuda yang baru saja datang dengan ramah. Jake tampak bingung melihat obat yang disodorkan pemuda itu.
"Tadi kak Beomgyu nitipin sama gue obatnya kak, dia disuruh ke kelas karena ada ulangan mendadak." Jelas orang itu dan diberi anggukan paham oleh Jake.
"Lo anggota baru PMR?" Tanya Jake yang tak pernah melihat pemuda di depannya.
"Gue anggota lama, cuman gue belakangan lagi hiatus."ucap pemuda itu ramah.
Jake mengagguk paham lalu meminum obatnya.
"Oh iya kak, nama gue Kim Taeyong, panggil gue Taeyong. Gue kelas 11 IPA 2." Ucap pemuda itu memperkenalkan diri.
"Loh kita seangkatan? Gak perlu manggil gue kakak kali." Ucap Jake.
"Kayaknya harus sih, gue pernah akselerasi dua kali."
"Berarti lo pinter dong?"
Taeyong terkekeh pelan "biasa aja kok kak."
"Iya iya, kenalin nama gue Jake Sim, gue kelas 11 IPS 4." Taeyong mengangguk paham. Lalu menoleh ke arah brankar di belakangnya ternyata ada orang juga.
"Woi kak Sunghoon, ngapain lo di sini? Dicariin pak Seokjin, lo udah 5 kali cabut pelajaran dia." Ucap Taeyong pada pemuda yang dia panggil Sughoon itu.
"Gue sakit, perlu istirahat." Jawab Sunghoon malas.
"Istirahat apanya kalau lo main game."
"Ngurus banget lo bocah. Urus tuh gebetan lo!" sewot Sunghoon lalu kembali menatap layar ponselnya.
"Sialan. Eh kak Jake mau kemana?" Tanya Taeyong kala Jake sudah bangkit dari brankar.
"Mau ke kelas, nyeri kepala gue udah sembuh."
"Cepat banget, eh iya nanti pulsek kakak mau pulang bareng gue gak?"
Jake tampak berfikir namun langsung mengangguk mengiyakan tawaran Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURINHA [WONJAY]
FanfictionJay ingin mengatur takdirnya sendiri, tapi semesta tak mengizinkannya. Semesta malah menjebaknya bersama Jungwon, orang yang ingin ia hindari seumur hidupnya. "Pemahaman tentang semua orang bisa mengatur takdirnya sendiri itu salah." "Te amo mi amo...