Haiii guyssssss, pa kabarsss? maap ya baru up. Belakangan Je sibuk sama portofolio, jadi Je ngilang kayak doi deh. Tapi Je balik nih hehe. Makasih ya buat readers yang baca juga sempetin vote & komen, lopyu banyak banyaklah karena mau ngeluangin waktu buat baca ff ini.
okayyy happy reading guys...
.
.
.
Jake dan Sunghoon sampai di sekolah dengan selamat. Iya selamat dan detak jantung Jake yang tidak selamat. Spot jantung di pagi hari memanglah epik, tapi kalau melakukannya dengan cara seperti itu setiap hari maka Jake yakin cepat atau lambat ia akan mati muda.
Cukup! Jake akan keluar, namun sebelum itu terjadi, Sunghoon malah mengunci pintunya. Jake menoleh ke arah Sunghoon lalu menatap pemuda itu dengan tajam.
"Kita nunggu Taki. Hari ini kita bolos dulu buat nyelesaiin sesuatu." ucap Sunghoon santai.
"Hah? Itu kan masalah kalian bukan masalah gue!" jawab Jake tak terima.
"Lo juga termasuk dalam masalah ini karena soulmate mark lo."
Jake menoleh ke arah tangannya, benar di situ soulmate mark miliknya dan milik Sunghoon itu sama. Jadi Sunghoon adalah soulmate nya.
"Aish kenapa gue bisa jadi soulmate lo sih!" dumel Jake.
"Tanya aja sama semesta."
Tak lama Taki datang dan mengetuk jendela mobil. Sunghoon yang menyadari itupun membuka atap mobilnya.
"Lo di belakang." Ucap Jake santai.
"Gada akhlak lo ya. Elo sama aja nyuruh gue kena tamparan angin. Kalau tau mau pergi lebih dari dua orang ya mbok ganti mobil lah anjing! Udah tau kapasitasnya cuman dua orang." Dumel Taki tetapi tetap duduk di belakang.
"Ya ya bawel lo."
***
Mobil sport milik Sunghoon kini sudah terparkir sempurna di pekarangan rumah Sunghoon. Dilihat dari mobil-mobil yang terparkir di sana pasti sudah diketahui bahwa permintaan Sunghoon kemarin telah dipenuhi ayahnya.
Sunghoon membawa Jake dan Taki masuk, tak lupa ia juga menenteng laptopnya untuk barang bukti. Saat sampai di dalam ternyata orang tua Niki, beserta Niki sendiri sudah duduk manis di sana bersama ayahnya.
"Bagus sekarang kamu udah datang. Jadi acara pernikahan bisa ditentukan." Ucap tuan besar Park.
"Bentar, Ayah janji dengerin Sunghoon dulu kali ini. Sunghoon gak mau ya nikah sama orang yang bukan soulmate nya Sunghoon." Ucap Sunghoon sembari memperlihatkan bukti rekaman itu pada semua orang yang berada di ruangan. Sunghoon juga menjelaskan bagaimana Taki bisa di sana, Taki dijebak oleh orang tak di kenal. Taki juga ikut menjelaskan, sedangkan Jake masih diam karena tak tau permasalahannya apa.
"Tenang om, tante, saya bakal tanggung jawab atas perbuatan saya." Ucap Taki sopan, sedangkan Niki masih tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.
"Dasar anak muda jaman sekarang, usaha apa keluarga mu? Apa status sosial orang tuamu?" tanya Jeongin sinis. Sunghoon yakin Jeongin itu juga gila harta.
"Sa-saya cuman pelayan bar tante—"
"Nah kan, saya enggak mau ya anak saya malah jadi nikah sama orang miskin kayak kamu." sarkas Jeongin.
"Tapi saya anak dokter bedah ternama di kota sebelah. Dokter Jungmo dan Dokter Woobin. Saya Taki anak pertama mereka. Saya juga pewaris rumah sakit di pusat kota." Jelas Taki.
"Kamu pikir saya percaya sama karangan kamu?"
"Besok siang orang tua saya sampai, orang tua saya mengundang anda untuk bertemu dan membahas ini di restoran LUNE."
Jake dan Sunghoon yang mendengar itupun terkejut. Pasalnya itu adalah restoran termahal dan termewah di kota ini. Harga minumnya saja setara dengan harga ponsel.
"Serius kamu?" tanya Jeongin lagi tak percaya.
"Iya saya serius, oh iya—"
Taki membuka tasnya lalu mengambil kartu di sana. Setelah itu Taki memberikan kartu itu pada Jeongin.
"Ini tanda masuknya, tinggal bilang tamu untuk Dokter Jungmo. Kalau gitu saya permisi dulu." Ucap Taki lalu pergi.
"What! Ternyata Taki, kang numpang makan tiap akhir bulan itu benar-benar anak orang kaya!" batin Jake berteriak.
"Oke masalah Niki udah selesai dan ayah minta maaf." Ucap tuan Park. Tentu Sunghoon terkejut, ternyata semudah itu.
"Terus— ini?" tuan Park menunjuk Jake, lantas Jake yang ditunjuk pun jadi gugup seketika.
"Oh ini, namanya Sak—eh maksudnya Jake. Soulmate Sunghoon." Ucap Sunghoon kelewat santai sembari mengangkat tangan Jake dan tangannya guna menunjuk soulmate mark mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURINHA [WONJAY]
FanfictionJay ingin mengatur takdirnya sendiri, tapi semesta tak mengizinkannya. Semesta malah menjebaknya bersama Jungwon, orang yang ingin ia hindari seumur hidupnya. "Pemahaman tentang semua orang bisa mengatur takdirnya sendiri itu salah." "Te amo mi amo...