XVIII

1.3K 126 6
                                    

"Dari hasil diagnosa, saudara Jake memang mengalami tipus. Hal ini bukan hanya dikarenakan pola makan yang kurang sesuai ataupun makanan yang sesuai gizi tapi karena saudara Jake sepertinya juga tengah mengalami depresi berat." Jelas dokter pada Taeyong.

"Hah depresi? Kak Jake? Ngalamin depresi?" Taeyong benar-benar tak percaya, kenapa orang yang terlihat tak punya beban masalah seperti Jake bisa depresi.

Taeyong, kita gak pernah bisa nebak bagaimana isi hati dan pikiran orang yang sebenarnya.

"Kalau begitu saya permisi dulu, silahkan urus administrasinya di resepsionis." Ucap dokter itu lalu pergi.

'Brak'

Tak lama pintu ruangan itu dibuka dengan kasar, dan pelakunya adalah Sunghoon. Taeyong hampir saja melempar timbangan yang ada di bawahnya kalau saja Sunghoon tidak langsung menahannya.

"Lo ngapain di sini sih Sunghoon?" tanya Taeyong dengan malas.

"Gue denger dia masuk rumah sakit, jadi gue langsung nyusul."

"Dih dulu aja sinis banget sama Kak Jake."

"Sewot banget lo bocah, udah nih mana Jakenya?"

"Dia diopname di icu."

"Oke." Sunghoon keluar lagi dari ruangan itu, padahal Taeyong belum memberitahu yang mana ruangannya.

"Bodoh."

***

Sejak kejadian di ruang musik, Jay dan Jungwon jadi saling diam. Bahkan sekarang saat satu keluarga berkumpul di rumah untuk merayakan ulang tahun Daniel. Mereka hanya diam saja.

"Niel make a wish dulu ya baru tiup lilinnya." Ucap Allen. Daniel mengangguk lalu segera menutup matanya untuk berdoa. Setelah itu Daniel membuka matanya lalu meniup lilinnya dengan riang.

"Hore Niel udah besar." Ucap Allen dibarengi dengan tepuk tangan diikuti yang lainnya.

"Nah karena Daniel udah besar, mama sama papa beliin Niel notebook buat belajar."

"Wah makasih ma pa." ucap Daniel riang.

"Daniel ini hadiah dari kak Jungwon." Ucap Jungwon sembari memberikan sebuah kotak kado berukuran kecil, Daniel menerimanya dengan senang.

"Makasih kak Won."

"Emm Daniel bentar ya biar kakak ambilin kado kamu di mobil." Ucap Jay lalu pergi menuju garasi untuk mengambil kado Daniel yang memang masih tersimpan di mobilnya.

Sesampainya di sana Jay langsung membuka pintu mobilnya, namun kegiatannya terhenti saat ponselnya bergetar. Jay mengambil ponselnya dari saku cardigan yang ia kenakan. Ternyata itu adalah pesan dari Koga.

Koga

|Sabtu ini kyk biasa

|kali ini mrk dtng, jdi rwrdny lbh bsr

Oke, lo turun jga kn?|

|iy, rasany rmor mbl gw udh ilang

Jay tak membalas pesan itu, dia kembali mengantongi ponselnya lalu segera membawa kado yang diambilnya untuk kembali ke ruang tengah. Sesampainya di sana ia melihat Daniel yang masih menunggunya sambil mecolek-colek krim cokelat di kuenya.

"Daniel Happy birthday!" ucap Jay riang sembari membawa kotak kado berukuran besar itu. Daniel yang melihatnya pun terkejut.

"Woaaaaa besar sekali!"

Daniel menerima kado itu dengan senang hati.

"Makasih kak Jay." Ucapnya, Jay mengangguk lalu mengusap puncak kepala Daniel.

FIGURINHA [WONJAY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang