'Tok' Tok' Tok
Jay menoleh ke arah pintu kamarnya. Ia baru saja selesai mandi dan kini sedang mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer pun menghentikan aktivitasnya lalu segera menuju pintu.
'Cklek'
"Malam kak Jay." Jay hanya menatap datar Daniel yang ternyata mengetuk pintunya.
"Kak kita makan di luar yuk sama kak Jungwon juga." Ucap si kecil dengan nada riangnya.
"Lo sama Jungwon aja deh, gue eng-"
"Adek, kita tunggu kak Jay nya siap-siap di ruang depan yuk." Ujar Jungwon yang tiba-tiba datang dan memotong ucapan Jay
"Oke kak Won, kak Jay jangan lama-lama ya, Daniel udah laper soalnya." ucap Daniel, Jay hanya diam di depan pintu saat kedua saudara tirinya itu pergi dari sana.
***
Dan di sinilah Jay sekarang bersama dengan kedua saudara tirinya. Di sebuah kedai ramen di pasar malam. Mereka menyantap ramen masing-masing dengan Jay dan Daniel yang duduk bersebelahan sedangkan Jungwon duduk di hadapan mereka. Persis seperti sebuah keluarga. Bahkan orang-orang yang melihat itu jadi gemas sendiri. Wajah Jungwon yang tampan, Jay yang terlihat manis serta Daniel yang lucu. Tak ada yang sadar kalau mereka bertiga adalah saudara tiri.
"Kak Jungwon, minum adek habis." Rengek Daniel tiba-tiba.
"Oh yaudah tunggu biar kakak pes-"
"Gue aja." Ucap Jay tiba-tiba. Jungwon yang mendengar itu menoleh ke arah Jay dengan tatapan yang sulit diartikan.
"A-adek mau minum apa?" Tanya Jay pada Daniel. Jungwon cukup terkejut dengan bahasa yang digunakan Jay. Biasanya Jay hanya akan berkata dengan perkataan yang terdengar kasar.
"Adek mau jus strawberry." Dan yah, Jay benar-benar memesankan minuman itu untuk Daniel. Tak hanya itu, Jungwon melihat Jay sudah mau berinteraksi dengan Daniel, seperti menyuapinya makan, juga mengusap noda makanan di mulut Daniel dengan tisu. Jungwon tentu senang, akhirnya Jay menerima adiknya. Walau Jungwon masih ragu kalau Jay sudah menerimanya juga.
Setelah dari kedai ramen, Jungwon beserta adik dan saudara tirinya itu memutuskan untuk bermain-main sebentar di pasar malam. Menaiki beberapa wahana juga memainkan permainan.
"Kak Won..." Jungwon menoleh ke belakang saat ujung jaketnya sedikit ditarik. Bukan, bukan Daniel yang menarik, karena Jungwon menggenggam tangan Daniel sedangkan tangan Daniel satunya memegang permen kapas.
Jungwon terkejut karena yang memanggilnya dengan sebutan 'Kak Won' serta menarik ujung jaket denimnya tadi adalah Jay. Jungwon menarik sebelah alisnya seolah bertanya kenapa pada saudara tirinya itu. Tumben saja Jay memanggilnya seperti itu.
"Mau itu~" Jay menunjuk salah satu boneka pinguin besar di stan permainan lempar kaleng susun.
Jungwon tersenyum lalu mengusak rambut Jay pelan "Oke."
Tak tau saja hanya karena senyuman itu kini membuat wajah Jay agak memanas karena malu. Entah dorongan dari mana ia malah meminta boneka pinguin itu pada Jungwon. Padahal Jay bisa saja membelinya sendiri yang lebih mahal di toko.
Dan ya akhirnya ketiganya sampai di depan stan permainan itu. Jungwon membeli dua kali kesempatan, dan dua kali kesempatan sama dengan 6 lemparan. Jungwon berfikir jika ia bisa memenangkan boneka itu, maka Jay akan menerima Jungwon dalam kehidupannya sebagai saudara.
Tak butuh waktu lama...
'Prang'prang'prang
Jungwon tak perlu ancang-ancang untuk menjatuhkan semua kaleng itu tanpa gagal sebanyak 6 kali lemparan. Jungwon berhasil dengan mudah karena ia sudah terbiasa dalam permainan ini. Bahkan dulu, saat orang yang ia cintai masih bersamanya.
Jungwon memenangkan boneka pinguin itu lalu memberikannya pada Jay. Tentu Jay sangat senang dan menerimanya dengan riang.
"Makasih kak Jungwon."
'Cup'
Tak disangka Jay malah mengecup pipi Jungwon.
Jungwon membulatkan matanya terkejut. Sedangkan Jay yang mengelus bonekanya dengan wajah senang pun langsung tersadar atas tindakannya barusan, Jay terdiam menatap bonekanya.
"Aih tolol, apa yang gue lakuin barusan!" batin Jay berteriak. Karena sumpah, Jay melakukannya tanpa sadar.
"Aih manisnya pasangan itu."
"Family goals sekali."
"Anak mereka juga sangat lucu."
Ucapan-ucapan dari beberapa pengunjung pasar malam pun membuat Jay semakin malu. Pemuda bermarga Park itupun berusaha menyembunyikan wajahnya pada boneka pinguin yang dipegangnya.
"Maaf kak Won." Cicit Jay namun tetap terdengar oleh Jungwon.
"Gakpapa, yuk pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURINHA [WONJAY]
FanfictionJay ingin mengatur takdirnya sendiri, tapi semesta tak mengizinkannya. Semesta malah menjebaknya bersama Jungwon, orang yang ingin ia hindari seumur hidupnya. "Pemahaman tentang semua orang bisa mengatur takdirnya sendiri itu salah." "Te amo mi amo...