jay membuka matanya perlahan dan berusaha mengumpulkan kesadarannya kembali. Jay mendudukkan dirinya, lalu menoleh ke arah jam dinding. Ternyata sudah pukul 6 pagi, tapi tunggu, tadi malam kan dia masih duduk dan belajar di ruang depan? Kenapa sekarang ia sudah di kamar. Siapa yang memindahkannya ke sini?
"Apa Jungwon?" tapi Jay memutuskan untuk tidak berfikir terlalu dalam. Pemuda bersurai hitam itu lebih memilih untuk segera masuk ke kamar mandinya.
Tak butuh waktu lama, Jay sudah rapih dengan pakaian weekendnya. Tak lupa ia memoles sedikit lipbalm di bibirnya. Rencananya hari ini ia akan pergi ke mall bersama sahabatnya yaitu Jake. Kemarin Jay juga sempat berjanji akan menjemput Jake di apartemennya.
"Apalagi yang kurang?" tanya Jay pada dirinya.
"Ah iya kasa penutup tato." Jay langsung mengambil kasa baru lalu membalutnya ke pergelangan tangannya untuk menutupi soulmate mark itu. Hanya berjaga-jaga agar Jungwon atau yang lain tidak menyadarinya.
"Maaf Won, gue bakal berusaha menentang semesta demi hubungan kita." Gumamnya.
Sedangkan di kamar bawah kini Jungwon sedang sibuk menyiram soulmate marknya dengan air. Karena sungguh, tiba-tiba saja matahari rantainya itu terasa sangat panas.
"Dia nolak gue? Tapi dia itu siapa?" tanya Jungwon pada bayangan dirinya di cermin kamar mandi.
'Tok'tok'tok
"Kak Won udah selesai belum?! Sarapannya udah selesai dimasak bibi! Kak Jay nunggu di meja makan!" Jungwon menoleh ke arah pintu. Ternyata Daniel sudah memanggilnya. Lantas dengan segera Jungwon mengelap soulmate marknya itu dengan handuk lalu segera membuka pintu.
"Yaudah ayo sarapan." Ajak Jungwon dengan senyum ramahnya. Sesampainya di ruang makan, Jungwon melihat Jay yang kini sedang duduk di kursi makan sembari memainkan ponselnya. Bahkan Jay menungguinya. Tak lama Jay menyadari kehadiran Jungwon pun langsung mematikan ponselnya lalu tersenyum ke arah Jay.
"Pagi kak Won, ayo sarapan bareng." Dan yah, entah kenapa Jungwon merasa sangat senang sekarang karena Jay mengajaknya sarapan bersama. Jungwon mengangguk lalu duduk di kursi yang tepat berhadapan langsung dengan Jay sedangkan Daniel duduk di samping Jungwon.
"Daniel mau makan nasi goreng atau roti?" tanya Jay pada Daniel.
"Daniel mau roti aja kak, pake selai strawberry." Ucap Daniel antusias, Jungwon masih diam memerhatikan.
Jay tersenyum lalu mulai mengambil dua lembar roti untuk diolesi selai strawberry, setelah selesai, Jay meletakkan roti selai itu di piring Daniel, lalu menuangkan susu almond ke gelas Daniel.
"Dimakan ya Niel." Ucap Jay sembari mengusap rambut mangkuk Daniel.
"Makasih kak." Jawab Daniel lalu segera melahap roti selai itu.
"Kak Won mau nasi goreng atau roti?" tanya Jay langsung membuat Jungwon tersadar.
"Eh itu nasi goreng aja." Jay mengangguk lalu menyendok nasi goreng ke piring Jungwon. Setelah itu Jay menuangkan susu almond juga ke gelas Jungwon.
"Makasih Jay." Jay mengangguk lalu kembali duduk di tempat duduknya sambil mengunyah roti selai miliknya.
"Kak Jay..." Jay menoleh ke arah Daniel kala Daniel memanggilnya.
"Makasih karena kakak udah berubah jadi perhatian ke Daniel sama kak Jungwon." Ucap Daniel. Jay pun mengangguk sambil tersenyum.
***
Aventador svj roadster itu akhirnya terparkir sempurna di basement mall.
"Jadi saudara Taki yang terhormat, bagaimana perasaan anda setelah naik lamborghini aventador svj roadster, apa rasanya berbeda dengan naik taksi biasa?" tanya Jay pada pemuda yang tengah duduk di kursi penumpang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURINHA [WONJAY]
FanfictionJay ingin mengatur takdirnya sendiri, tapi semesta tak mengizinkannya. Semesta malah menjebaknya bersama Jungwon, orang yang ingin ia hindari seumur hidupnya. "Pemahaman tentang semua orang bisa mengatur takdirnya sendiri itu salah." "Te amo mi amo...