IV

1.8K 169 12
                                    

Sunghoon terbangun dari tidurnya kala menyadari kini ponselnya bergetar. Pria itu meraih ponselnya ternyata hanya panggilan masuk dari sang ayah, namun ia memilih untuk meletakkan kembali ponsel itu di atas nakas. Setelahnya ia mendudukan dirinya di atas ranjang sambil memegangi wajahnya yang terasa sakit, karena bogeman Jay kemarin malam memang tidak main-main.

"Sayang kamu udah bangun?" Sunghoon menoleh ke arah wanita yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan bathrobe pendek saja. Sunghoon tau wanita itu menggodanya lagi, mereka melakukan itu tadi malam selama beberapa ronde. Sunghoon tidak heran jika wanita itu masih bisa berjalan dengan normal karena dia berpengalaman.

Tidak menjawab, dia meraih ponselnya lalu mengotak-atik ponselnya setelah itu meletakkannya di tempat semula.

"Gue udah transfer ke rekening lo, lo bisa pergi sekarang." Ucap Sunghoon datar. Namun bukannya pergi, wanita itu malah menghampiri Sunghoon lalu duduk di atas tubuh telanjang Sunghoon yang hanya dilapisi oleh selimut saja.

"Enggak mau morning sex dulu?" Goda wanita itu.

"Pergi atau lo mati!"

"Tap- "

"Pergi gue udah gak nafsu anjing!"

Wanita itu mendengus kesal lalu mengutipi pakaiannya dan pergi memesan ruangan lain. Memang setelah balapan, Sunghoon tidak pulang ke rumah. Dia malah bermalam di hotel dengan menyewa seorang jalang untuk memuaskan hasratnya.

Sunghoon menoleh ke arah jam tangan yang masih terpasang di pergelangan tangan kanannya. Ternyata sudah jam 8 dan jam setengah 9 bel sekolahnya akan berbunyi.

Mungkin Sunghoon bisa menunda beberapa menit, lagi ia sudah cukup sering menjadi langganan BK. Jadi ia santai saja. Namun saat hendak tertidur lagi, Sunghoon malah merasa bingung. Ada sesuatu yang aneh, maka dari itu ia kembali menatap tangannya yang ternyata kini sudah menjadi kanvas sebuah tato bergambar mawar yang dililit oleh seekor ular.

Tapi sejak kapan ia membuat tato?

Sunghoon langsung saja meraih ponselnya dengan panik lalu segera menghubungi seseorang.

"Halo Won!" teriak Sunghoon saat sudah tersambung.

"Kuping gue anj- Kenapa pagi-pagi lo nelpon tumben." jawab Jungwon di seberang sana.

"Apa namanya kalau kita tiba-tiba dapet tato aneh di pergelangan tangan di atas nadi?" tanya Sunghoon.

"Eh?"

"Gue dapet tato mawar yang dililit uler."

"Soulmate mark. Lo udah dapet tanda soulmate."

"Serius lo!"

"Hmm gue juga dapet pagi ini."

"Jangan bilang lo soulmate gue?"

"Ya kagaklah, mana mau gue homo sama lo bangsat! Lagian tatonya beda, gue matahari ada rantainya."

"Lo tau siapa soulmate lo?"

"Enggak, yang gue tau lo tinggal nyari tato yang mirip atau sepasang sama punya lo."

"Gu- "

"Udahlah bangsat gue mau pergi sekolah, kalau mau cerita di sekolah aja." Ucap Jungwon lalu memutuskan sambungannya.

"Jungwon sialan."

***

"Jake tatonya cantik banget." Puji Jay, entah kenapa Jay yang dilihat Jake hari ini adalah Jay yang berbeda.

"Gue tebak, lo lagi seneng karena menang balapan semalem kan njir." Jay cengengesan. Memang tak bisa dipungirin sih dia senang karena mendapatkan uang secara instan. Dan tambahan uang dari Koga karena berhasil membuat Sunghoon babak belur.

Memang semenjak sang ibu meninggal, Jay jadi berandal jika di luar sekolah. Dia sering ikut balapan liar dan juga tawuran.

"Jay kalau gue suruh lo berhenti buat ikut balapan dan berhenti berteman sama si Koga Koga itu lo mau enggak?" Tanya Jake dengan hati-hati pada pemuda yang kini masih mengagumi bentuk tanda soulmate yang baru saja didapat Jake pagi ini. Bentuk ular yang dililit batang berduri dari bunga mawar.

"Enggak kayaknya, gue suka balapan, dan Koga itu temen baik gue selain lo." Ucap Jay santai.

"Tapi kalau papa lo tau, lo bisa abis."

"Ya bodoh amat sih, toh dia juga gak peduli lagi sama gue."

"Lo terlalu hanyut dalam kesedihan jadi begini. Mana Jay yang dulu? Jay anak baik-baik yang selalu ceria dan selalu dengerin hal baik? Bunda lo pasti sedih ngeliat lo yang begini." Ujar Jake serius.

"Jake jangan mulai ceramah, kita tau di bumi juga kita diwajibkan untuk buat dosa."

"Pemahaman macam apa itu?" ucap Jake tak terima.

Jay kembali duduk lurus sambil menumpu dagunya dengan tangan kirinya. Tatapannya kosong ke depan. Untung saja bel masuk sekolah belum berbunyi, jadi mereka bebas untuk berbicara. Namun Jake malah terpaku pada satu titik, di atas denyut nadi Jay. Di sana juga ada sebuah tato berbentuk bulan sabit dengan rantai.

"Eh Jay? Lo dapet tato juga?" Jay tersadar lalu menatap ke arah yang ditunjuk Jake, benar di sana ada tato berbentuk bulan sabit dengan rantai. Tapi kenapa Jay baru menyadarinya?

"Hmm kali ini jangan jadi skeptis lagi, lo udah dapet takdir lo. Lo terima." Ujar Jake.

"Gimana cara ngilangin tato ini?" tanya Jay sembari menggosok tato di tangannya.

***

"Shh." Jungwon meringis kala merasakan panas di atas denyut nadinya.

"Kenapa Won?" Tanya Geonu teman sebangku Jungwon.

"Eh enggak, enggakpapa." Ucap Jungwon sambil tersenyum.

Jika tatonya bereaksi maka ada sesuatu yang terjadi, salah satunya soulmatemu berusaha menolak.

"Tapi soulmate gue siapa?"

FIGURINHA [WONJAY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang