Ini tentang bagaimana semesta yang mempermainkan takdir seseorang. Bagaimana seseorang memiliki kepercayaan terdekat. Bagaimana dua orang bermusuhan yang menjadi satu. Bagaimana dua orang saling cuek menjadi satu. Hanya karena sebuah tanda yang ditakdirkan semesta.
Jake nama pemuda bersurai cokelat yang kini sedang lahap memakan risottonya di salah satu meja di restoran italia yang tak jauh dari sekolahnya. Rencananya sepulang sekolah tadi ia hanya ingin pulang dan makan siang di apartemen saja, namun kebetulan saat di tengah jalan hujan langsung mengguyurnya. Jadilah sekarang ia hanya sedang duduk makan siang bersama seorang sahabatnya yang kini tengah sibuk membaca novel sembari melilitkan pasta ke garpu untuk ia masukkan kedalam mulutnya.
"Jay kalau makan ya makan jangan sambil baca buku." Jake memperingatkan sahabatnya itu. Sedangkan pemuda yang dipanggil Jay itu hanya melirik Jake sebentar lalu kembali fokus dengan bukunya.
Jake mendengus kala ia diabaikan oleh sahabatnya. Namun Jake mencuri-curi pandang ke arah novel yang sedang Jay baca. Terlihat dari covernya saja Jake sudah tau novel apa itu.
Hukum Takdir Semesta dan Soulmate
"Lo skeptis, tapi baca buku begituan." Cibir Jake, sambil mengunyah kembali risottonya.
"Cuman penasaran sih, tapi gue tetep skeptis. Lagian mana ada takdir itu harus ditentukan sebuah tato, gak masuk akal. Semua orang bisa memilih takdirnya sendiri." Ujar Jay santai.
"Lalu, kalau lo dapet tato nanti dan ternyata soulmate lo orang terdekat lo apa yang bakal lo lakuin?" Tanya Jake.
"Gue tolak, karena gue gak mau diatur semesta."
"Keras kepala."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURINHA [WONJAY]
ФанфикJay ingin mengatur takdirnya sendiri, tapi semesta tak mengizinkannya. Semesta malah menjebaknya bersama Jungwon, orang yang ingin ia hindari seumur hidupnya. "Pemahaman tentang semua orang bisa mengatur takdirnya sendiri itu salah." "Te amo mi amo...