one

6.6K 277 7
                                    

Di dunia ini hanya Renjun lah yang berani dengan si kembar J anak tukang bully menurut Renjun sendiri kita kan sama sama makan nasi ngapain takut.

Tapi tanpa dia sadari permusuhan itu bisa berubah menjadi cinta.
Cinta yang ia anggap tak ada akan muncul di kehidupannya.




Tak

Tak

Tak

Renjun melangkahkan kakinya ke kuliahan barunya itu padahal belum genap sebulan ia di kuliahan lama tapi sudah pindah saja.

'Huh! Apa tak ada yang sopan disini?' batin Renjun melihat tatapan mahasiswa/i dan hanya Renjun yang menundukkan kepala bahkan menyapa.

"Benar benar tak sopan" gumam Renjun kesal.

Tak peduli akan hal itu ia melanjutkan langkahnya mencari kelas yang sudah ditentukan.

Berputar putar hingga akhirnya ketemu.

Melelahkan rasanya tak ada yang membantu mencarikan kelas.
Jahat sekali tidak ada belas kasihan apa pada anak manis ini.

Renjun melangkah masuk "maaf Miss saya terlambat" kata katanya benar benar kaku karena tak terbiasa.

Miss itu tersenyum,"saya kira kamu sakit" dirinya lalu mempersilahkan Renjun memperkenalkan diri.

Tatapan mencengkam begitu terasa hingga membuat Renjun merinding.

Renjun menghela nafas,"hallo nama saya Renjun pindahan dari China" semuanya diam saja tak ada sahutan sedikit pun.

"Tidak ada pertanyaan mak-" belum sempat Miss melanjutkan perkataanya sudah disela dengan laki laki yang sendari tadi menatap Renjun.

Laki laki itu bernama Jeno dengan seringai yang begitu aneh dimata Renjun,"kalo boleh tau udah ada pacar belom nih?" tanya Jeno dengan alis yang di naik turunkan.

Renjun menatap sebal dengan raut senyum "hehe belum" bisa bisanya ada pertanyaan seperti ini.

Akhirnya Renjun duduk walaupun harus bersebelahan dengan laki laki menyebalkan 'hish belum sampe sehari aja gw gk betah' batinnya masih sebal.










Di kantin penuh keributan benar benar berisik bagi Renjun yang menyukai suasana hening.

Karena tak tahan lagi Renjun melangkah melihat kerumunan dan menerobos masuk dengan tubuh kecilnya.

Deg

Renjun terkejut melihat anak laki laki yang tidak dirinya kenal sedang di pukul habis habisan dengan Jeno.

Ia mendekat menghadang pukulan terakhir Jeno.

"Huh? Anak baru?" Jeno heran kenapa anak ini malah dihapannya sembari melindungi laki laki yang sudah bonyok.

Renjun melindungi sang laki laki bonyok itu dengan tubuh kecil yang dimata anak lain begitu lucu.

"Berhenti ngelakuin tindakan seperti ini!" kata katanya benar benar tak enak didengar karena tak lancar.

Jeno menatap remeh Renjun "yakin anak kecil nyasar kayak lo memperingati gw?" jujur Renjun sendiri takut tapi tak ada pilihan lain.

Dirinya kasihan melihat korban yang hampir saja dijemput.

Puk

Puk

Bahunya ditepuk oleh anak yang hampir mirip dengan Jeno.
Siapa lagi kalau bukan Jaemin kembaran Jeno yang beda 10 menit.

Jaemin menyeder pada dinding dengan senyum manis dan gigi kelinci yang terlihat "wih anak baru yang tadi?" tanya Jaemin ke Jeno.

Jeno hanya membalas dengan anggukan menandakan iya.

ENEMY | Norenmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang