13

955 65 1
                                    

Pagi pagi sekali Renjun sudah menyiapkan beberapa kotak bekal untuk sang kekasih yang akhir akhir ini ingin dibuatkan masakan Renjun.

Yah, mungkin Renjun sudah lumayan lah pintar memasak.

"Hey? Kamu kenapa disini sayang?" Jeno lelaki itu sengaja datang pagi karena tau kekasihnya pasti sudah datang di kelas dengan sekotak bekal untuk mereka.

"Kamu?" ah, nampaknya Renjun masih tidak terbiasa akan kamu dan aku di hubungan mereka.

"Ya, kamu. Kamu sayang"

"Hehe, aku disini kayak biasanya Jeno..." Jeno memekik gemas melupakan pesan Jaemin untuk memberitau dare mereka.

"Jaemin mana?" tanya Renjun melihat kekasihnya kurang satu lagi.

Dia harus adil!

Memiliki dua kekasih jangan semena mena dan menjadi tidak adil apalagi hanya menghabiskan waktu dengan satu kekasih saja.

"Cih, dia mah belum bangun!"

Benar, Jaemin sudah berusaha dia bangunkan namun hasilnya nihil sebenarnya ia juga malas mengajak Jaemin yang kalau siap siap membutuhkan waktu begitu lama.

"Oke lah, kalian pasti main game kemarin. Maaf ya kalo Chenle kemarin agak se enaknya"

Deg.

Badan Jeno membeku mengingat kembali kejadian kemarin membuat dia sedikit takut dengan Chenle sekarang.

Tapi ia masih bingung kenapa Mark begitu ingin mereka mewujudkan dare mereka?

"Mm Jun, kamu pernah kenal kak Mark sebelumnya kah?"

Renjun terdiam sesaat lalu dirinya mendongak mata tajam itu menatap Jeno, yang berarti Renjun tidak suka Jeno membahas hal itu.

Renjun tau Mark siapa tapi dia tidak mau terlalu menunjukkan bahwa ia pernah kenal Mark sebelumnya sebagai pembully suruhan Guanlin.

Dia tidak mau Mark tercap buruk karenanya.

"Jangan bahas, aku mau ke kantin kamu ikut?"

Jeno mengangguk ia tidak ingin memperpanjang topik ini dan berakhir bertengkar nantinya.

Jeno mengikuti langkah kekasihnya yang sudah mendahului ke kantin, mungkin suasana hati sang kekasih sedang buruk.

Mark lelaki itu tersenyum melihat kedua pemuda yang berstatus kekasih karena darenya.

Benar, Renjun dan Jeno!

Leganya melihat Renjun bahagia memiliki kedua anak nakal pembully ah, dia juga sih.

Tapi sekarang ia hanya akan membalas semua perbuatan jahatnya dengan memberi kebahgiaan Renjun lewat mereka.

Jujur saja, dia masih takut untuk meminta maaf pada Renjun yang selalu memberi tatapan dingin padanya namun tetap tersenyum.

"Hey, tumben kalian ke kantin pagi pagi buta gini?"

Mark menatap bingung bertanya kenapa raut wajah Renjun datar dan terlihat kesal.

"Jangan dia badmood" bisik Jeno yang mungkin tidak terdengar Renjun karena ia sudah pergi begitu saja tanpa menyapa Mark.

"Kenapa dia Jen? Lo apain? Baru juga jadian udah tengkar aja!"

"Ck! Lu nguping pa gimana?! Gw aja belum ngomong kalo Renjun udah jadi pacar gw!"

"Ya gw nguping, jawab dulu elah pertanyaan gw"

"Gw nanyain soal dia pernah kenal lo gak sebelumnya, aneh sih pikiran gw mau nanyain itu gara gara gw liat liat Renjun kayak gak mau deket banget gitu ama lo"

ENEMY | Norenmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang