12

931 69 3
                                    

𝑶𝒌𝒆 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒓𝒏𝒊𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒅𝒆𝒑𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒌𝒂𝒍 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒄𝒉𝒂𝒑 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆 𝒆𝒏𝒅 𝒅𝒖𝒍𝒖 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒑𝒖𝒃𝒍𝒊𝒔𝒉 。^‿^。

Semakin hari mereka semakin sering bersama Renjun bahkan bisa dibilang sangat dekat dan disini. Mereka mengajak Renjun bertemu dengan niat menembaknya.

Renjun datang apakah dia berdandan atau memang ia seindah ini?

𝑲𝒂𝒚𝒂𝒌 𝒈𝒊𝒏𝒊 𝒍𝒖𝒑𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒈𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒍𝒂 𝑹𝒆𝒏𝒋𝒖𝒏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑲𝒂𝒚𝒂𝒌 𝒈𝒊𝒏𝒊 𝒍𝒖𝒑𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒈𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒍𝒂 𝑹𝒆𝒏𝒋𝒖𝒏.

Renjun medekat menatap bingung kepada tangan yang disembunyikan dibelakang tubuh si kembar J. "Kenapa?" mereka menelan ludah sendiri.

"Hi Renjun, do you know love?" Jeno bertanya dengan senyum bulannya. "Ya, gw tau" Renjun sebenarnya gemas dengan Jeno namun ia tahan.

"Yes we love you! ^^" ucapan Jaemin sedang dicerna otak Renjun. "You like me?" Jaemin terkekeh gemas lihatlah tingkah lucu Renjun dengan menggaruk kepalanya bingung.

"No, but i love you" Renjun mengerjapkan matanya berkali kali seakan tak percaya ia menepuk pipinya.

Kedua lelaki itu memperlihatkan kotak coklat dan cincin ini punya Jaemin untuk Jeno ia membawa boneka kesukaan Renjun serta kalung.

"Gw milih salah satu gitu?" tanyanya bingung.

Si kembar tertawa, oh astaga apakah kekasih pujaannya tak berniat langsung 2 pacar?

"Milih keduanya" Jeno berkata dengan senyum tanpa dosa.

Renjun tengah berpikir, iya dia memang cinta mereka tapi kalau langsung dua bukannya aneh?

"Gak aneh Renjun" Jaemin seakan tau apa yang tengah dipikirkan Renjun.

"Okey pasangin dong cincin ama kalung" si kembar mengangguk. "Gantian ya?" Renjun ikut mengangguk.

𝑳𝒐𝒗𝒆 : 𝑹𝒆𝒏𝒋𝒖𝒏𝑨𝒅𝒂 𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏 : 𝑱𝒂𝒆𝒎𝒊𝒏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑳𝒐𝒗𝒆 : 𝑹𝒆𝒏𝒋𝒖𝒏
𝑨𝒅𝒂 𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏 : 𝑱𝒂𝒆𝒎𝒊𝒏

𝑳𝒐𝒗𝒆 : 𝑹𝒆𝒏𝒋𝒖𝒏𝑨𝒅𝒂 𝒕𝒖𝒍𝒊𝒔𝒂𝒏 : 𝑱𝒂𝒆𝒎𝒊𝒏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


𝑯𝒊𝒕𝒂𝒎 : 𝑱𝒆𝒏𝒐
𝑷𝒖𝒕𝒊𝒉 : 𝑹𝒆𝒏𝒋𝒖𝒏

Renjun tersenyum senang lalu memeluk kedua si kembar yang sudah berstatus kekasihnya.

Cinta yang ia pendam akhirnya terbalas tanpa tau bahwa Mark sedang mengawasi sembari tersenyum. "Gw udah bilang kalian itu suka Renjun"

"Tapi liat aja nanti gw juga gak mau Renjun sakit hati, kalo Renjun kalian sakiti ya gw cepu nanti kalau itu dare" lanjutnya ia bisa merasakan kebahagiaan dimata Renjun.

"Kalian akan tau kenapa gw deketin Renjun ke kalian. Dia itu berharga" Mark pergi setelah mengatakan itu ia akan bilang pada Haechan bahwa mereka sudah jadian.

Perkataan Mark mungkin agak ambigu karena kenapa dia bisa tau bahwa Renjun itu berharga?

Ah sudahlah kita lihat saja pasangan manis baru ini. Mereka bersama-sama ke kelas ternyata mempunyai kekasih tidak buruk juga.

"Okey Renjun nanti gw ama Jaemin bakalan nganter you pulang oke oke?" Renjun terkekeh Jeno memohon seperti anak anjing dimatanya.

"Iya Jen, iya" Jaemin merasa aneh, masa dia harus menggunakan nama Renjun seperti bukan kekasih.

"Rubah? Gimana?" Jaemin mengusulkan nama kesayangan untuk Renjun yang langsung mendapatkan anggukan dari Jeno.






































Chenle menatap heran sang kakak yang sendari tadi tersenyum bahagia, lalu dirinya mendekat wajahnya berada pas di wajah Renjun.

"Ngapain senyam senyum?" Renjun menjewer telingan Chenle berani sekali dia menganggetkan Renjun. "AAAW LEPAS MAAF MAAF CUMA KEPO TADI HIK"

Renjun melepas dengan tatapan kesalnya namun pertanyaan sang adik tetap harus dijawab agar tidak mengira dirinya gila.

Renjun menceritakan mulai dari awal hingga akhirnya dia bisa menjadi kekasih si kembar J namun wajah Chenle tiba tiba datar setelah mendengar bahwa dia sudah menjadi kekasih si kembar J.

"Bngst! Mereka nyakitin kakak ga?!" raut wajah Chenle begitu datar tapi mata Chenle seakan kawatir Renjun.

Memang kenapa sih?

"Gak kok, kenapa Le?"

"Ck! Si kembar bΔnjingΔn itu gak ngomong?"

Renjun menggeleng tidak mengerti apa maksut perkataan Chenle yang tiba tiba seperti sekarang, ini hal kedua kalinya Chenle seperti sekarang setelah kejadian Guanlin.

Chenle bergegas pergi bahkan teriakkan Renjun ia hiraukan, dia marah manganggap kakaknya telah dipermainkan dengan dare Mark.

Ya, Chenle tau itu dan dia tau kenapa Mark memberi dare pada si kembar J, karena Mark dulu salah satu pembully Renjun.

Ia juga kaget saat tau kenapa dia bisa di China pun Chenle masih bertanya tanya tapi selalu saja buntu saat dicari tau jawabannya.

Chenle sudah di depan rumah si kembar dengan cepat mengetuk pintu berkali kali hingga yang di dalam merasa risih.

Jaemin dan Jeno membuka pintu menatap penuh tanda tanya kenapa Chenle kemari bahkan tidak ada Renjun.

"Loh? Tumben, kenapa kesini Le?"

Lele tidak menjawab ia menarik kerah keduanya membuat mereka berdua terbentur.

"KALIAN MAU MAININ RENJUN?! KALIAN KIRA GW GAK TAU KALIAN PUNYA DARE?"

Keduanya saling bertatapan dipikiran mereka muncul sebuah pertanyaan kenapa Chenle bisa tau itu?

Chenle mendorong dan melepaskan kerah mereka dengan kasar rasa marah pada dia benar benar sulit dikendalikan.

Tidak mungkin dia membunuh mereka sekarang, itu akan merepotkan kakaknya.

"Gw peringatin walau kalian lebih tua dari gw bukan berarti gw gak bisa buat kalian hancur"

"Jangan berani beraninya kalian nyakitin Renjun gw bakal kasih kalian buat menuhin dare setelah selesai jangan deketin dia lagi!" lanjut Chenle lalu pergi meninggalkan mereka.

"Maksutnya kita gak boleh deketin Renjun waktu selesai dare?" tanya Jeno mendapat anggukan dari Jaemin.

"Gw gak nyangka, awalan kita cuma tertarik malah kejebak dare Mark dan berakhir bener bener cinta Renjun" Jaemin tersenyum pahit dengan kebodohannya sekarang saat Chenle memberitahu Renjun mungkin dunia dia akan hancur.

"Seharusnya waktu itu kita tau batasan Jen, kalau kayak gini gw gak mau dibenci Renjun"

Jeno mengangguk, seharusnya saja dia tidak memilih dare tapi namanya juga penyesalan selalu datang di akhir.

Jaemin tiduran di sofa ia ingin Renjun kemari memeluknya dan bilang bahwa dia tidak akan pergi meninggalkan mereka berdua.

Padahal awalnya tidak seperti ini, ya mereka lupa akan dare itu. Mereka benar benar mencintai Renjun bukan niat hati mempermainkan.

Mereka menjadikan Renjun kekasih dia bukan karena dare tapi karena keinginan mereka sendiri.

Sekarang tinggal tunggu saja bagaimana Renjun membuat mereka hancur.




























































Bye

ENEMY | Norenmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang