Jaemin sudah mengembalikan Renjun ke rumah sekarang giliran mereka untuk menghabisi Guanlin.
Bruuuuuum
Bruuum
Ngueng
Jaemin dan Jeno mengemudi mobil dengan kecepatan di atas rata rata.
"you have hurt my love" kata mereka, hm my love? bukankah hanya dare?I don't know.
Terlihat Guanlin menunggu si kembar datang. "I will take back my love" ucapnya sembari merokok. "Oh, they're coming"
Si kembar tersenyum remeh melihat Guanlin. "Lo yakin nantangin kami?" Jeno seakan tak percaya. "Yeah...misalnya gw kalah lo bisa ambil Renjun"
Si kembar tertawa, "he is indeed ours" ucap si kembar bersamaan. "Are you ready Guanlin?" Jaemin dan Jeno sebenarnya sudah tau siapa yang akan menang.
But why not? Sesekali mereka bermain main.
Mereka mulai balapan mobil. Kita tunggu saja siapa yang akan kalah nanti.
Aku rasa itu Guanlin.
"Yuhuuuu" Jaemin tersenyum senang. Mereka menang sedangkan Guanlin kalah."bngst! Renjun cuma punya gw..."
"No no sesuai perjanjian Guanlin" Jeno menepuk nepuk dada Guanlin. "Itu kesalahan lo terlalu percaya diri Haha" mereka tertawa meninggalkan Guanlin.
Jika ia tak bisa mendapatkan Renjun maka mereka juga tidak boleh. "I'm sorry Renjun, mungkin ini gila"
Plak
Plak
Plak
Chenle berusaha menepuk pipi Renjun agar bangun dari mimpi indahnya. "YAK! SUSAH AMAT SIH NI ANAK BANGUN GW GUYUR PAKE AIR PANAS MAMPUS LU" oh, Renjun bergerak ternyata suara Chenle lebih mematikan.
"Emh apaan sih lo?! Ganggu tidur gw aja!"
"Bangun ego! Udah jam 10 juga kayak kebo aja lu"
Renjun bangkit dengan perlahan. "Gak sopan amat jadi adek" sindir Renjun yang masuk ke kamar mandi. "MANGKANNYA KALAU DIBANGUNIN JANGAN SUSAH SUSAH AMAT" teriakkan Chenle yang dihiraukan Renjun.
Chenle turun kebawah memastikan orang tuanya sudah bekerja, "yes! bisa jalan jalan ke rumah Icung" ia meloncat kegirangan.
Tak
Tak
Tak
Tidak sampai 1 menit Renjun sudah selesai mandi saja. "Cepet amat mandi bebek ya lu kak?" tuduh Chenle membuat Renjun menampol mulut Chenle. "Enak aja lu, eh btw kenapa lo bahagia gitu?" tanya Renjun mengambil Roti.
Chenle berlagak manis sekarang, pasti ada maunya. "Kakakku yang baik hati, tidak sombong, rajin menabung, boleh gak anter gw ke rumah Icung?"
"Dih ogah, gw gak mood mending turu" Chenle tak putus asa ia menyiapkan sejumlah uang. "Plis dong kak...." mohon Chenle.
"Lu kira gw supir apa bisa disogok? Gak mau!" tetap tak putus asa ia memberikan moomin atau kerap dia sebut sapi gembrot. "Gimana?"
Renjun mengambil moomin, "oke deh deal!" Chenle tersenyum senang ia meloncat loncat kegirangan. 'Gila ya nih anak' batin Renjun heran.
Tak berselang lama Chenle dan Renjun sampai dirumah Jisung atau Icung.
Ting
Tong
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY | Norenmin ✅
Novela Juvenilby.mawar_wa ig @renj.uniee1 ➠gak suka homo gak usah baca ➠vote boleh tapi juga komen biar gak sepi tuh kolom ➠bxb area ➠lapak norenmin ➠imajinasi author "𝑩𝒆𝒓𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂 𝒔𝒊 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝑱 𝒊𝒕𝒖 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓...