◇ⓗⓐⓟⓟⓨⓡⓔⓐⓓⓘⓝⓖ◇
🌻
🌻
🌻
"Oh kak Ken" Namira tidak kaget dengan kedatangan kakak sepupunya ini, dia memang sudah menduganya."Karena kakak udah datang, cepat bawa teman kakak yang menjijikan ini. aku sudah muak melihatnya, dan jangan biarkan dia pergi ke rumah aku lagi".
"Lo ngomong apa sih Ra, ucapan lo itu udah keterlaluan banget, apa salah Galen, sampai lo bisa kayak gini ke dia?" Kenzo sudah tidak tau lagi sebenarnya apa yang terjadi dengan Namira, hingga membuatnya seperti ini. Bukankah mereka baik-baik saja, lalu kenapa bisa menjadi seperti ini.
"Itu bukan urusan kakak cepat bawa dia pergi dari sini, aku udah muak liat mukanya". Namira berbalik dia berjalan kembali ke dalam. Di pekarangan rumah, dia terdiam runtuh sudah semua pertahanannya.
Payung yang dia pegang jatuh ke tanah, dia melangkah dengan gontai, melirik ke arah belakang di sana, kedua lelaki itu masih terdiam. Berhenti sejenak Namira memejamkan matanya "benci aku Dio, sampai rasa sayang dan Cinta kamu untuk aku aku hilang, aku mohon"
Masuk ke dalam rumah, menutup pintu bersender di sana. tubuhnya jatuh terduduk. Dia menangis dengan keras menjerit dengan pilu "Maaf.... Ahhhhh, Maaf. Haaahhh" Dia memukul dadanya berkali-kali mencoba menghilangkan rasa sesak yang menyakitkan ini "Sakit, kenapa sakit sekali di sini....."
Arthur yang melihat Namira menangis memilukan bersimpuh di bawah lantai. Dia berlari, membawa Namira ke dalan dekapannya memeluknya dengan erat. Hatinya ikut sakit, melihat keadaan Namira yang seperti ini.
"Pah...." Air mata itu terus mengalir tidak ada habisnya "Rara jahat pah, Rara jahat, Rara udah nyakitin Dio".
Arthur menggelengkan kepalanya, memeluk putrinya semakin erat "Nggak sayang kamu gak jahat". Dia sangat mengerti posisi Namira, Galen tidak bisa hidup tanpa gadis ini, entah kegilaan apa yang akan dia lakukan. Jika dia tau apa yang sedang di alami Namira saat ini, jadi jalan satu-satunya membuatnya membenci Namira. Karena Namira tau kemungkinannya sangat kecil untuk dia sembuh. Dua kali arthur mengalaminya, dan kali ini dia pastikan Namira tidak akan mengalami hal yang sama dengan istrinya.
"Pah, kapan kita pergi?". Setelah menenangkan dirinya sendiri, dia bertanya pada arthur.
"Malam ini sayang, om Felix dan Om Dean sama tante Julia sudah menyiapkan semuanya di sana"
"Kak Kenzo.... "
Arthur tersenyum, dia mengusap surai hitam putrinya dengan lembut "Sesuai janji, tidak ada yang memberitahu Kenzo".
Jadi malam itu, tanpa sepengetahuan siapapun sepasang ayah dan anak itu pergi meninggalkan negara ini. Pergi
meninggalkan orang-orang yang sangat amat mereka sayangi, tanpa mengucapkan selamat tinggal.
🐣
Keesokan harinya Galen masih dengan wajahnya yang pucat, dia kembali mengunjungi rumah Namira terus menunggu sampai gadis itu keluar, tapi sampai siang pun Namira tidak menampakkan dirinya.Hari pun berganti dengan cepat tapi Galen tetap senantiasa menunggu di depan rumahnya, setiap hari ketika dia sempat dia akan pergi ke rumah gadis itu.
Tapi hasilnya tetap sama, orang yang dia harapkan tidak pernah keluar dari rumah itu.
Tubuh lelaki tampan itu terlihat kurus, matanya terlihat cekung dengan lingkaran hitam di sana seolah dia tak pernah tertidur sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protagonis ex girlfriend (END)
HumorNamira entah bagaimana dia masuk ke dalam sebuah novel Tampa judul, yang baru dia menamatkan bacaannya tadi malam. Tapi ketika dia membuka matanya lagi dia sudah berada di tubuh yang berbeda,tubuh pemeran tambahan di dalam novel. Mantan pacar dari p...