chapter 18 (New)

72K 6.3K 282
                                    

ⓗⓐⓟⓟⓨⓡⓔⓐⓓⓘⓝⓖ◇

🌻

🌻

🌻

Ketiganya kini berada di sebuah Coffee shop yang tak jauh dari Kompleks mereka tinggali. Mereka menjadi tontonan di sini. Banyak orang yang melirik, bukan karena ketampanan mereka itu di akibatkan oleh penampilan mereka sendiri.

Kenzo dengan wajah yang babak belur, mata Liam yang masih berwarna ungu. Bahkan tangan Galen yang terluka dan masih berdarah. Semua orang berpikir mungkin mereka anak remaja yang habis tauran.

Kenzo meringis saat dia mengompres luka akibat pukulan dari Liam "Sialan banget sih lo, kemaren kena tonjok si Galen sekarang lo. Giman gak ancur nih muka gue".

"Lo maklumin aja sih, guekan lagi emosi".

"Emosi pantat bapak lo". kenzo mengambil kopi yang sudah mereka pesan tadi me menyeruputnya dengan perlahan. Pandangannya teralihkan pada tangan Galen yang berada di atas meja "Tangan lo kenapa?".

Liam yang mendengar perkataan dari Kenzo melihat ke arah yang sama.

"Gak papa, biasa lecet dikit". Galen tidak menjelaskan dengan detail. Dia memperhatikan punggu tangannya yang terluka. Darahnya juga sudah kering, tapi belum dia sempat obati.

Ini semua terjadi beberapa jam yang lalu. Saat itu dia telah pulang kerumah setelah bertemu dengan Elios.

🐣

Galen terduduk lemas di lantai, dia masih tenggelam dengan kebenaran yang baru saja dia temukan. Lelaki itu menatap kosong kamar miliknya yang terlihat berantakan dengan berbagai kertas yang berserakan di mana-mana. Terlebih barang-barang yang hancur dan banyaknya pecahan kaca akibat ulahnya sendiri.

Di atas kertas itu tertulis semu fakta yang menamparnya saat ini. Disana menjelaskan semua informasi terkait dengan Namira selama dua tahun terakhir ini. tentang penyakitnya, berapa kali dia kehilangan kesadarannya, di mana dia di rawat selama ini, bagaimana perkembangan kesehatannya, bahkan kegagalan operasi yang seharusnya dia lakukan tertulis lengkap di sana beserta keluarga pendonor yang membatalkan ijinnya.

Ternyata dua tahun yang lalu, Elios dan Namira membuat skenario sandiwara seolah-olah mereka adalah pasangan yang berselingkuh dan saling mencintai. Itu semata-mata hanya untuk membuatnya membenci Namira. Sangat lucu bukan.

Betapa bodohnya dia ini, seharusnya dia curiga kepada Namira yang sikapnya tiba-tiba saja berubah. Gadisnya tidak pandai berbohong, dia harusnya bisa melihat ke dalam mata Namira saat itu. Mereka sudah terbiasa selama bertahun-tahun, tapi kenapa dia tidak pernah menyadari ada kelainan di dalam tubuh Namira dan harus mengetahui kebenaran yang pahit ini dari orang lain.

Kenapa Namira lebih mempercayai orang lain dan bukan dirinya.

Kenapa?

Jika Elios tidak memberitahukannya apakah Namira akan merahasiakan kondisi tubuhnya untuk selamanya, menjadikan dia orang paling bodoh di dunia ini. Tidak tau apa-apa.

Bugh...bugh...bugh...

"Sial.....sial...SIAL ARGHHHHH" Galen memukul lantai berkali-kali, membuat punggung tangannya terluka dan meninggalkan noda darah di sana. Tidak ada ringisan yang keluar dari mulutnya, seolah itu tidak sakit sama sekali.

Protagonis ex girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang