chapter 17 (New)

66.9K 6.4K 313
                                    

ⓗⓐⓟⓟⓨⓡⓔⓐⓓⓘⓝⓖ◇

🌻

🌻

🌻

Malam ini Namira bermimpi lagi, tapi sepertinya kali ini dia dalam sudut pandang penonton. disini dia dapat melihat ruangan keluarga di rumah Galen.

Di sana, dia dapat melihat Anna yang menangis. Tubuhnya terlihat sedikit kurus dari yang dia lihat tadi siang, di depan Anna, Galen yang tengah bersimpuh, berlutut menundukkan kepalanya. penampilannya sangat berantakan dan ada juga sosok dirinya, tidak. sepertinya itu adalah 'Namira' yang asli, dengan sosoknya yang terlihat transparan.

"Apa kamu puas sekarang, orang yang kamu panggil menjijikan itu sudah pergi. Dia sudah pergi Galen, PERGI UNTUK SELAMANYA APA KAMU PUAS SEKARANG HAH". Anna sangat kecewa pada putranya ini. Setelah mengetahui apa yang di alami Namira di sekolah, kekerasan yang di alaminya di sana hanya karena di mengatakan bahwa Galen adalah kekasihnya, dan Galen hanya menikmati tonton yang ada di depannya.

Terdapat banyak luka memar di tubuh Namira, saat itu Arthur, Anna dan Edgar tengah bersama mereka bingung ini sudah malam dan Namira masih belum kembali dari sekolahnya.

Dengan perasaan cemas mereka bertiga segera mencarinya, putrinya itu sedang sakit bagaimana jika sesuatu terjadi padanya tanpa sepengetahuan mereka.

Setelah lama mencari, betapa terkejutnya mereka menemukan tubuh Namira tergeletak tak sadarkan diri di dekat gudang sekolah, dengan tubuh penuh luka.

Dengan tergesa-gesa mereka membawanya kerumah sakit. Tapi sangat di sayang dengan keadaan penyakit Namira. Nyawanya tidak bisa tertolong, dan malam itu dokter menyatakan waktu kematiannya.

"Sudah aku bilang Galen, jangan melihat sesuatu dari sudut pandang kamu saja. Saat kamu menyadarinya nanti, mungkin sudah terlambat dan kamu akan menyesalinya" Air mata terus mengalir, wajahnya terlihat menua dengan cepat.

"Mom........" hanya suara lirih yang keluar dari mulutnya. Dia tidak bisa memandang wajah ibunya itu.

"Jangan panggil aku mom, aku tidak punya anak seperti mu" Bagi Anna, Galen juga pelakunya. Meskipun bukan dia yang melakukannya secara langsung, tapi dia lah penyebab Namira di perlakukan seperti itu. Seandainya dia mau membantu Namira, dan menurunkan sedikit egonya. Apakah putrinya akan berakhir seperti itu.

"pergi aku tak ingin memiliki anak pembunuh seperti mu, PERGI DARI RUMAHKU SEKARANG"

"Tidak, mom jangan katakan hal seperti itu" . Sosok 'Namira' hanya bisa menangis di belakang Galen tanpa ada yang bisa mengetahuinya, tentu saja. Dia hanyalah jiwa yang belum tenang saat ini, keduanya tak dapat melihatnya.

Adegan kembali berganti dengan cepat, kini Namira tiba-tiba saja berada di daerah pemakaman. Ini pemakaman yang pernah dia mimpikan juga. Hanya saja kali ini dia bisa melihat kedua sosok yang tengah berkelahi itu dengan sangat jelas. Keduanya adalah Galen dan Kenzo.

Mereka saling memukul dengan sosok 'Namira' yang menangis dan menjerit mecoba menghentikan Kenzo untuk tidak memukul Galen lagi. tapi semua itu percuma, jangankan bisa menyentuh. Suaranya bahkan tidak bisa di dengar oleh keduanya.

Perkelahian itu terjadi cukup lama, sampai keduanya terjatuh dengan nafas yang terengah-engah.

Lagi-lagi adegan berganti. Dia melihat ini sudah siang hari, Galen yang tertidur di makam 'Namira' semalam berjalan dengan gontai, tampilannya terlihat semakin berantakan. Wajah tampannya di penuhi dengan luka, bajunya di kotori tanah dan lumpur. Orang-orang yang melihatnya menyangka dia adalah orang yang sudah tidak waras, memandangnya dengan aneh.

Protagonis ex girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang