chapter 19 (New)

66.2K 5.6K 161
                                    

Belum aku edit lagi
Maaf kalau banyak typo

Silahkan vote
Dan aktif dalam berkomentar

ⓗⓐⓟⓟⓨⓡⓔⓐⓓⓘⓝⓖ◇

🌻

🌻

🌻

Namira mengerjapkan matanya menyesuaikan biasan cahaya yang menerpa retina matanya. Tubuhnya terasa kaku seperti tidak bisa bergerak. Dengan malas dia bangun dan mendapati tiga orang tambahan berbaring di tempat tidurnya.

Itu adalah Galen, kenzo dan Liam. Bagaimana ketiga lelaki ini bisa berada di kamarnya? Ingatannya kembali lagi saat dia malam hari, dia bangun dari mimpinya kemudian memohon kepada om Felix. Lalu ada Galen di sana. Namira kira dia bermimpi lagi, ternyata semua itu nyata. Melihat lelaki ini kini berada di kamarnya. Untuk Kenzo dan Liam mungkin Namira bisa menebak. Mereka juga telah mengetahui kondisinya tadi malam. Dia benar-benar seperti orang yang kehilangan akal.

Melihat mereka tidur bersama lagi, dia mengingat kenangan ketika mereka masih kecil.

Pergerakan yang di lakukan oleh Namira juga membangunkan ketiganya.

"Ra, kamu udah bangun!! Ada yang sakit? Bilang sama kakak". Kenzo tiba-tiba bangkit membuat Liam yang tidur di tempat paling ujung jatuh ke lantai.

"Anjir Kenzo, lo gak bisa pelan-pelan dikit apa".

Galen menguap "Lo pada berisik banget, Rara nanti ke bangun. Ini juga masih pagi".

"Telat" Kenzo melempar bantal ke wajah Galen "Rara udah bangun duluan".

Galen mengambil bantal yang di lemparkan Kenzo, wajahnya tetap tenang. tidak marah sama sekali, dia malah beranjak. Menuangkan segelas air dan menyerahkannya pada Namira "Ini minum dulu, biar tenggorokan kamu enakan".

"Makasih" Namira menerima gelas yang di berikan Galen, meminumnya dengan perlahan, setelahnya dia memberikannya kembali Pada Galen dan bertanya dengan bingung "Kok kalian bisa ada di kamar aku sih".

"Kita pengen jagain lo". Liam yang beranjak kembali dari Lantai, mengusap pantatnya dan duduk di tepi tempat tidur.

Semalam, setelah mereka pulang dari coffee shop. Ketiganya tidak kembali lagi kerumah mereka masing-masing, melainkan tujuannya berpindah ke rumah Namira. Masih ada Arthur dan Felix. Ketiganya mengobrol dengan dua orang tua itu. Tidak, lebih tepatnya mengintrogasi mereka.

Lalu dengan ide yang Galen miliki. Mereka membuat kesepakatan. Arthur tau, tidak selamanya rahasia ini akan tersimpan dengan baik. Dan yang paling penting saat ini mereka harus fokus pada Namira.

"Jadi kalian udah tau?" Namira berkata dengan lirih.

Ketiganya tidak menjawab, tapi Namira tau keterdiaman mereka berarti iya.

"Maaf.....".

Galen menepuk Puncak kepala Namira "Gak ada yang harus di maafin".

"Galen bener, mulai hari ini jangan rahasiain masalah sebesar ini lagi sama kita". Ucap kenzo dengan serius.

"Kita bakal hadapin ini sama-sama" Liam menimpali.

Protagonis ex girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang