chapter 16 (New)

68.6K 6K 309
                                    

ⓗⓐⓟⓟⓨⓡⓔⓐⓓⓘⓝⓖ◇

🌻

🌻

🌻

Galen, Liam dan kenzo berlarian masuk ke dalam kantor kepolisian. Mereka mengedar pandangnya, mencari seseorang. Di sana kelima gadis, dengan kondisi yang berantakan sedang di interogasi oleh salah satu anggota polisi. Ada juga wali yang sudah datang.

"Bagaimana ini pak, lihat kondisi anak saya. Hidungnya bahkan terluka" Seorang wanita dengan pakaian yang glamor, tengah mengeluh melihat kondisi putrinya dengan luka yang menghiasi wajah cantiknya "Saya ingin membuat tuntutan. Ketiga gadis ini harus di masukan ke penjara".

"Dih, anak lo duluan noh yang bikin ulah. Masukin aja anak lo ke penjara".

"Lihat, pak polisi bisa melihatnya kan mana anak yang di didik dengan baik mana anak yang tidak punya sopan santun sama sekali". Wanita itu menunjuk dengan marah ke arah Olivia.

"Ibu bisa tenang, di sini juga sudah ada manager toko. Mereka akan memberi kesaksian yang asli" Polisi wanita ini jengah. Salah satu wali dari kelima gadis ini terus mengoceh tanpa henti sebelum mendengar semua kebenarannya.

Manager toko tersenyum, kemudian dia menceritakan seluruh kejadian dari awal hingga akhir.

Wanita itu tersenyum canggu, berdehm, dia melihat gadis yang berada di sebelah putrinya "Evelyn tante tau kamu ini kekurangan kasih sayang. Tapi jangan bawa-bawa Agnes ke dalam semua masalah kamu. Lihat sekarang dia jadi anak yang nakal, ini semua pasti ulah kamu".

Evelyn yang di bicarakan seperti itu, melihat wanita itu dengan tajam "Sial, heh anak lo sendiri yang mau ngikutin gue kayak kacung. Jangan sok nyalahin gue. Lo juga sama selalu menjadi penjilat di keluar gue. Emang buah itu jatuh gak jauh dari pohonnya".

Kapan dia yang membut Agnes seperti itu, dari awal Agnes dan Gisel lah yang ingin mengikutinya. Tidak pernah sekalipun dia yang pertama kali mengajak mereka ikut bergabung dengannya. Orang-orang rendahan ini saja yang ingin mengikutinya.

"Mah, udah mah" Agnes benar-benar malu, dia memegang tangan mamahnya agar wanita itu tidak terus bicara. Bagaimana jika Evelyn nanti membencinya, tidak ada lagi orang yang akan menghambur- hamburkan uang untuknya.

"Diem kamu". Mamah Agnes, melihat kembali ke arah polisi wanita itu "Cepat proses dan saya tidak ingin berlama-lama di sini".

Polisi wanita itu masih sabar "Baiklah, anda hanya perlu tanda tangan di sini. Dan Agnes bisa anda bawa pulang".

Polisi wanita itu menyerahkan sebuah kertas dan pulpen untuk di tanda tanganni oleh wanita itu.

"Sudah kan?" Wanita itu menarik Agnes dengan kencang "Ayo pulang, jangan membuat masalah lagi. Jika tidak aku akan mengirim mu ke desa tempat nenek mu berada".

Tinggal keempat gadis itu saja, belum ada wali yang menjemput mereka.

Saat Galen, Liam dan Kenzo menghampiri mereka. Ketiganya langsung menunduk, membisikan sesuatu.

"Siapa yang manggil mereka ke sini" Tanya Olivia.

"Bukan gue yah" Davina juga tidak tau kenapa ketiga lelaki itu bisa tau beradaan mereka. Lalu keduanya melirik ke arah Namira.

"Bukan aku, aku juga gak tau apa-apa". rara memang tidak memanggil mereka. Mungkin itu yang di lakukan petugas kepolisian ketika meminjam ponsel miliknya.

Protagonis ex girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang