S01

2.5K 130 2
                                    

"Pokoknya mae tidak mau tahu, kau harus menikah tahun ini. Dan jika kau tak juga membawa kekasihmu, mae yang akan mencarikan kau pendamping."

Kata2 itu terus mengiang di telinga lian.
Sebenarnya lian belum mau menikah tahun ini bahkan mungkin juga tahun depan.
Lian masih menikmati masa bujangannya.

"Apa yang harus aku lakukan, max?" ujar lian pada max sahabatnya ketika mereka berada disebuah bar.

"Ya kau carilah pendamping. Mau bagaimana lagi." ujar max.

"Kau gila, kalau hanya itu aku tidak butuh saranmu." bentak lian.

Max dan lian pun terdiam.

"Bagaimana kalau kau cari wanita yang bisa kau jadikan kekasih palsumu sehari agar ibumu tak memaksamu menikah lagi?"

Max terlihat bahagia dengan ide briliannya namun lain halnya dengan lian yang menganggap kalau ide max itu bodoh.

"Ibuku ingin aku menikah, max. Jika aku memperkenalkan seorang wanita padanya sebagai kekasihku, mae akan segera menikahkanku. Dasar bodoh."

Lian maupun max merasa kesal dengan kata2 satu sama lain.

"Ya sudah kau cari saja kekasih pria palsu untukmu." ujar max dengan kesal.

Namun tiba2 lian tersenyum.

"Ide bagus juga." ujar lian yang membuat max kaget kalau ternyata ide gilanya malah yang dianggap bagus oleh lian.

"Tapi dimana aku bisa menemukan pria yang mau jadi kekasih satu hariku?" tanya lian lagi dengan wajah yang bingung.

Lian dan max pun akhirnya berpikir keras bagaimana mereka akan mencari seorang pria yang mau menjadi kekasih lian untuk satu hari.

Namun sampai malam menjelang mereka masih belum menemukan jawaban.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
Ketika berjalan menuju mobil masing2, lian dan max melihat seorang pria mungil sedang dikelilingi oleh 4 pria besar, di sebuah gang disamping bar itu.

"Kau akan bayar sekarang atau kau akan terima hukumannya?" ujar salah satu pria yang mengelilingi pria mungil itu.

"Aku belum mempunyai uang, tapi jika aku punya, aku akan segera melunasinya." ujar pria mungil itu.

"Sudah beberapa hari kau kami beri waktu, dan sekarang alasanmu masih saja sama. Bayar sekarang."

"Tapi aku benar2 belum mempunyai uang. Kumohon beri aku waktu lagi."

Lian dan max yang melihat hal itu merasa kasihan pada pria kecil yang terpojok itu.

"Hey. Lepaskan dia." ujar max dan menghampiri mereka dan diikuti oleh lian.

"Siapa kau? Jangan ikut campur kalau tidak mau celaka." ujar salah satu dari mereka.

"Kalau kalian tidak melepaskan dia, kami akan memanggil sekuriti."

Mendengar itu keempat pria itu pun gentar.

"Kau dengar, siapkan uang dalam waktu 2 hari, kalau tidak ada..."

Pria itu mengusapkan jempolnya pada lehernya sendiri, menandakan kalau mereka akan membunuh pria mungil itu.
Dan akhirnya mereka pergi dari sana meninggalkan pria yang mungil itu.

Max menghampiri pria itu bersama lian.

"Kau tidak apa2, teman?" tanya max.

Dan pria itu berdiri dan mengucapkan terima kasih pada max dan lian.

Lian menatap pria itu.
'Pria ini lucu juga.' pikir lian.

Dan tiba2 ide gila muncul dipikirannya.

"Kau butuh uang, teman?" tanya lian pada pria itu dan mengejutkan max.

"Hmm. Kurasa mereka akan membunuhku jika aku tidak membayar mereka dalam 2 hari, kenapa? kau mau meminjamkan padaku, 30.000 baht?" ujar pria mungil itu.

"Aku ada pekerjaan untukmu hanya 1 hari dan aku akan membayarmu 30.000 baht. Bagaimana, tertarik?" tanya lian dan segera dimengerti oleh max maksud dari lian.

"Boleh juga, apa pekerjaannya?"

"Jadi kekasihku." ujar lian yang membuat pria mungil itu kaget.

"Hah? Maksudmu, kau akan meniduriku? Kau gila, aku bukan gigolo." ujar pria itu.

"Kau yang gila berpikiran seperti itu, mana mungkin aku akan membayar 30.000 baht hanya untuk meniduri pria sepertimu?Kau hanya berperan sebagai kekasihku selama 1 hari untuk mengelabui orangtuaku. Itu saja. Gila." ujar lian kesal.

"Ohhh. Maaf." ujar pria itu sambil tertawa.

"Siapa namamu?" tanya max.

"Kuea, Kuea Keerati. Dan kalian?"

"Aku lian kilen dan dia max."

"Oh ok salam kenal."

"Jadi bagaimana? Apakah kau mau, Kuea?"

"Untuk uang sebanyak itu dan pekerjaan semudah itu, tentu saja aku ok." ujar Kuea.

"Bagus, kita deal." ujar lian memberikan tangannya tanda persetujuan.
Dan kuea pun menjabat tangan lian.

"Besok kau harus berdandan yang rapi dan temui aku disini jam 6 sore, ok." ujar lian dan dibalas dengan tanda ok ditangan kuea.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

Bagaimana menurut kalian cerita ini, apakah kalian suka?

Jangan lupa untuk vote dan komen ya.

Terima kasih

689

Secret (ZeeNunew) 010Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang