Secret (ZeeNunew) 010

S11

Sore itu Kuea dan Jimmy kembali ke bar tempat perjanjian bertemu dengan James.

"Phi, bagaimana?" tanya Jimmy.

"Baiklah kalian bisa masuk. Nanti kalian akan diberikan barangnya.
Kalian sekarang ikutlah denganku."

Mereka pun pergi ke sebuah mansion mewah dan mereka maasuk dan menemui P'Kla, bos mereka.

"Siapa nama kalian?" tanya Kla.

"Aku Jimmy dan dia Kuea."

"Apa kalian pernah melakukan ini sebelumnya?" tanya Kla.

"Belum, bos. Aku hanya kenal dengan Tommy dan sekarang kami sangat membutuhkan uang."ujar Jimmy.

"Siapa yang tidak butuh? Baiklah ambil barang kalian nanti bersama James dan bagian kalian adalah di daerah 000. Jangan coba2 menipu kami, apalagi jika kalian polisi." ujar Kla.

"Hahaha, apa mungkin kami ini polisi?" ujar Jimmy dengan tertawa yang terpaksa.

"Kami jamin bos kalau kami bukan polisi atau aparat apapun. Silahkan di cek jika anda tidak percaya." ujar Kuea.

"Baiklah, jika kalian berbohong, resiko kalian tanggung sendiri, jangan salahkan jika nyawa kalian melayang." ujar Kla.

Sejujurnya Jimmy dan Kuea merasa sangat ketakutan. Biarpun mereka bukan aparat, namun tetap mereka punya tujuan lain dengan ikut bergabung dengan sindikat ini.
.
.
.
Sudah seminggu Jimmy dan Kuea menjadi pengedar, namun belum juga ada kemajuan dengan kasus mereka. Sampai sekarang mereka belum tahu siapa yang menyuruh Kla untuk mencelakai Pentagon.

Namun berbeda dengan Lian dkk.
Mereka sudah tahu siapa Tommy sebenarnya dan dari mana dia berasal.
Dan sialnya lagi, Max menemukan kalau Kuea adalah anggota mereka.

"Apa kau bilang?" teriak Lian.

"Maafkan aku, Lian. Tapi kekasihmu palsumu itu seorang pengedar juga dan pengedar dari musuh kita."

Lian terduduk dikursinya.
Ketika dia merasa nyaman dengan keberadaan Kuea dia mendapatkan kenyataan pahit lainnya.

Lian segera berdiri dan memakai jasnya.

"Akan kuurus bajingan itu." ujar Lian dengan sangat marahnya.

"Lian. Jangan gegabah." teriak Max, namun Lian tidak mendengarkannya dan berlalu dengan langkah yang cepat dan berat.

Kuea akhirnya menapakkan kakinya di rumah setelah tengah malam dan begitu Kuea masuk dia terkejut dengan Lian yang berdiri di ruang makan dengan wajah yang menyeramkan.

"Phi, Phi baik2 saja?" tanya Kuea gugup.

"Bagaimana aku bisa baik2 saja jika didalam rumahku ada musuh yang menyamar menjadi kekasih palsuku." ujar Lian.

Kuea tidak begitu mengerti dengan ucapan Lian.

"Maksud Phi?"

Lian berjalan mendekati Kuea.

"Ternyata kau tidak sebodoh yang kukira. Kau licik dan jahat. Aktingmu sangat memukau untuk orang serendah kau."

Hati Kuea terasa tertusuk2 duri dengan perkataan Lian.

"Maksud Phi apa? Kuea sama sekali tidak mengerti."

"Jangan pura2 lagi. Kau pikir aku sebodoh itu, tidak akan tahu kalau kau seorang pengedar dari musuhku?" teriak Lian.

Kuea sangat terkejut. Bagaimana Lian bisa tahu kalau dia adalah seorang pengedar dari sindikat yang merusak reputasi Pentagon.

Kuea mendekati Lian dan memegang tangannya.

"Phi dengarkan dulu biar Kuea jelaskan."

Lian mengepiskan tangan Kuea.

"Jangan sentuh aku, kau manusia kotor. Sekarang kau pergi dari rumahku dan jangan pernah menampakkan lagi wajahmu dihadapanku. Kau sangat menjijikkan." ujar Lian.

Kuea merasa sangat terpukul, orang yang dia bela, dan dengan rela dia mengorbankan dirinya dan teman2nya, mengatakan hal sekasar itu padanya tanpa mau mendengarkan penjelasannya.

"Apa Phi pikir aku sekotor itu? Phi juga sama kotornya denganku yang tega menipu ibu Phi sendiri." teriak Kuea namun tiba2...

PLAK..

Lian menampar Kuea dengan sangat keras sehingga Kuea sampai terjatuh dan mengeluarkan darah dari bibirnya.

Lian berdiri didepan Kuea dan meremas kerah Kuea.

"Jangan katakan apa2 lagi dari mulutmu yang kotor itu. Sekarang angkat kakimu dari sini. Bajingan."

Lian melempar kerah Kuea yang digenggamnya.
Dan terus menatap mata Kuea dengan tatapan kebencian.
Kuea merasa hatinya hancur.

Kuea berdiri dan mengusap darah yang mengalir di bibirnya.
Matanya terus menatap pada Lian dengan tatapan yang sama tajamnya.

Kuea meneteskan airmatanya.
Lian yang melihat itu sedikit terkejut.
Tatapan Kuea seperti memperlihatkan betapa kecewa, sedih dan marahnya dia pada Lian.

Kuea menghapus airmata dipipinya tanpa berpaling dari mata Lian lalu berjalan keluar dan membanting pintu dibelakangnya.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

629