"Lian, Ada yang mencarimu, mereka bersikeras menemuimu, mereka bilang ini urusan penting. Dan sepertinya mereka teman2nya Kuea." ujar Max.
Lian mengeraskan rahangnya.
"Suruh mereka masuk, mau apa mereka?"
Max pun membuka pintu kantor Lian dan mempersilahkan Net dan Tutor masuk.
"Selamat siang, Tuan Lian Kilen." ujar Net.
"Siang. Ada apa kalian kemari? Apa kalian mewakili pria tidak malu itu untuk membujukku?" ujar Lian.
"Pria tidak tahu malu? Siapa maksud anda tuan? Kuea?" ujar Net yang merasa kesal dengan kata2 Lian.
"Hum, siapa lagi?"
Mata mereka bertiga memancarkan kemarahan.
"Sabar Lian." ujar Max.
"Ada apa kalian kemari?" tanya Max dengan baik2.
Net pun segera berbalik melihat pada Max.
"Ini terimalah, KIRIMAN DARI PRIA YANG TIDAK TAHU MALU, untuk temanmu." ujar Net dan menyerahkan sebuah flashdisk pada Max.
Max dan Lian pun bingung melihat pada flashdisk.
"Apa ini?" tanya Max lagi.
"Lihatlah sendiri. PRIA YANG TIDAK TAHU MALU yang mendapatkannya." ujar Net yang lagi2 menekankan kata2 'Pria yang tidak tahu malu' pada Lian.
Max mengambil laptop didepan Lian dan memasukkan flashdish itu dan memainkan video yang ada didalammya.
Max dan Lian mendekatkan wajah mereka kearah laptop itu dengan wajah yang kaget.
Setelah selesai..."Bagaimana Kuea bisa mendapatkan ini?" ujar Lian sambil berdiri.
"Oh sekarang namanya menjadi Kuea? Bukankah dia bernama pria yang tidak tahu malu?" teriak Net.
Lian terduduk kembali dengan wajah yang sedih dan merasa sangat bersalah.
"Sudah, sudah. Sekarang mari kita duduk dan bicarakan ini baik2." ujar Max dan mempersilahkan Net dan Tutor duduk disofa tamu.
Mereka pun duduk bersama, hanya Lian yang masih melamun dikursi duduknya."Darimana Kuea mendapatkan ini semua?" tanya Max.
"Kuea masuk kedalam sindikat itu dengan bantuan salah satu teman kami, Jimmy. Jimmy adalah mantan kekasih Tommy, pelaku yang tertangkap kemarin.
Kuea hampir 2 Minggu menjadi pengedar hanya untuk temanmu itu." ujar Net yang dengan sinis menunjuk Lian dengan kepalanya."Apa kalian tahu kalau Kuea mempertaruhkan nyawanya hanya untuk dipanggil pria tidak tahu malu? Cinta, cinta, persetan dengan cinta. Cinta Kuea padamu sungguh sia2." ujar Tutor sambil berdiri dan diikuti oleh Net.
Namun bagi Lian kata2 barusan membuat dia membelalakkan matanya menatap pada Tutor.
Lian berdiri dan berjalan menghampiri Tutor dan Net."Apa kau bilang?" ujar Lian.
Tutor mendekatkan wajahnya pada Lian.
"Kuea mempertaruhkan nyawanya untuk pria tidak tahu terima kasih seperti kau, dia juga mencintai orang yang salah seperti kau."
Lian mundur beberapa langkah.
"Dimana dia sekarang?" ujar Lian dengan pelan.
"Apakah penting dimana dia sekarang?" teriak Net.
Tiba2 Lian meremas kerah Net.
Dan Max segera mendekat dan memegang tangan Lian."Sabarlah Lian."
"Dimana dia?" teriak Lian dan tanpa Lian sadar airmatanya menetes diujung matanya.
Net yang melihat itu merasa sangat terkejut dan terpaku.
"Kami tidak tahu." ujar Net pelan.
Lian mengernyitkan keningnya dan melepas remasan tangannya di kerah Net.
Lian mundur perlahan dan tiba2 dia berlari keluar kantor.
Max pun mengejar Lian."Lian tunggu." teriak Max.
Namun Lian terus berlari menuruni tangga dan keluar dari gedung.Banyak mata yang melihat pada Lian yang berlari dengan airmata dipipinya.
Lian melihat kiri dan kanan lalu berlari lagi dijalan tak tentu arah.
Ditengah perjalanan....
"Kuea, Kuea, Kuea." Lian berteriak dengan melihat kesemua arah dan setiap orang yang berjalan disana.
Lalu kembali berlari.Tiba2 sebuah mobil berhenti didekat Lian dan keluarlah Max lalu berlari menangkap Lian.
"Lian, Lian sadarlah. Ayo masuk." teriak Max sambil menyeret Lian masuk ke dalam mobil.
Didalam mobil Lian tetap berontak ingin keluar namun Max terus menahannya sampai akhirnya...
PLAK...
Max menampar Lian.
"Diam dan tenanglah. Dengan begini kau tidak akan menemukan Kuea, kau malah mempermalukan dirimu sendiri." teriak Max.
Lian pun terdiam menatap Max.
Max lalu memeluk Lian."Tenanglah kawan. Kita cari dia, kita pasti akan menemukan dia. Kumohon tenanglah." ujar Max.
Lian akhirnya memeluk erat Max dan menangis sejadi2nya tanpa menghiraukan rasa malu.
Max pun mengerti dengan beban yang Lian tanggung.
Pentagon yang Lian bangun dengan susah payah, sekarang hancur karena fitnahan, dan juga pertama kalinya Lian jatuh cinta, sekarang dia malah kehilangan cintanya.Max terus menenangkan Lian.
Max bingung harus membawa Lian kemana, akhirnya Max memutuskan Lian harus pulang ke rumah ibunya, Max tidak mau meninggalkan Lian yang sedang kehilangan akal sehatnya sendirian dirumah..
.
.
TBC
.
.
.
.
.685
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret (ZeeNunew) 010
RandomKarena tidak mau dijodohkan, akhirnya Lian memilih sembarang orang untuk menjadi kekasih palsunya dalam sehari. Hanya menulis apa yang ada di kepala saja. Jalan cerita dan panjangnya cerita tergantung isi kepala. Intinya adalah bukan penulis profesi...