S19

1K 81 1
                                    

Sebelum Kuea sempat pergi ibu Kuea sudah terlebih dulu melihat pada Kuea.

"Kuea?" teriak ibu Kuea.
Kuea menutup matanya sebentar lalu berbalik.
Kuea melihat ibunya menghampiri dirinya.

"Mae." gumam Kuea.

"Ternyata benar ini kau. Kau bekerja disini?" tanya Mae.

"Humm." jawab Kuea.

"Pantas saja kau tak pernah pulang, ternyata kau sudah punya uang sekarang. Kukira kau sudah mati." ujar Mae dengan mata yang melihat2 keadaan toko.

Hati Kuea kembali sakit mendengar perkataan Maenya.

"Apa yang Mae lakukan disini?" tanya Kuea.

Mae menatap mata Kuea.

"Tentu saja berbelanja. Aku baru dapat kekasih baru yang lumayan kaya. Dan dia baru saja memberiku uang. Kau tahu sendiri jika mae tidak punya kekasih, bagaimana mae bertahan hidup? Karena.." mae meremas kerah Kuea dan mendekatkan wajahnya ketelinga Kuea.

"Anak Mae yang tidak berguna tidak dapat menghidupi mae."

DEG..
Sakit rasanya hati Kuea namun Kuea masih berusaha tersenyum.

"Tapi ada untungnya juga kau pergi. Kalau tidak kau akan terus menjadi beban untukku." ujar mae dengan mata yang terus melihat2 pakaian2 yang ada disana.

Ingin rasanya Kuea berlari dan menjerit, namun Kuea menahannya.
Kuea hanya terdiam menahan airmatanya yang hampir keluar.

Tiba2 mata mae melihat kembali pada Kuea dan melihat mata Kuea yang mulai berkaca2.

"Sudah jangan bikin malu mae. Jangan menangis, terima saja kenyataannya kalau kau itu memang tidak berguna. Kukira kau sampai sekarang masih sendiri kan? Lagipula wanita mana yang mau dengan kau? Mae yang melahirkanmu saja malas berhubungan denganmu apalagi orang lain. Sudah lebih baik kau sendiri dan jangan menyusahkan orang lain. Atauuu.. Kau pacaranlah dengan pria yang kaya dan kau berperan sebagai perempuannya, jadi kau tidak akan menjadi beban seperti mae. Hanya dengan tubuhmu kau bisa mendapatkan uang."

Kuea benar2 sudah tidak tahan dengan kata2 mae.

"Diam." teriak Kuea dengan keras.
Yang membuat Mae dan beberapa orang disana terkejut.

"Kau pikir kau ibu yang baik? Kau pun sama, hanya benalu buat pria2 hidung belang itu. Jangan menasihatiku lagi, bercerminlah dan jadilah setidaknya wanita yang baik."

Tiba2 mae menampar Kuea dan menatap mata Kuea dengan mata yang menyala dan dibalas Kuea dengan tatapan yang sama2 menyala.

Airmata Kuea akhirnya tumpah juga. Dia pun berlari keluar dari toko itu.

"Dasar anak tidak tahu diuntung. Menyesal aku melahirkanmu." teriak wanita itu dan dengan jelas didengar oleh Kuea.

Kuea berlari dan menangis, diapun lupa dengan rasa lelah dikakinya. Kuea hanya berlari dan terus berlari.
Hingga akhirnya Kuea sampai dirumah.

Kuea segera membuka pintu dan Kuea sangat terkejut melihat Lian ada disana.

"Phi.."
Wajah Lian yang tadinya tersenyum, mendadak menjadi tegang saat melihat Kuea berdiri dihadapannya dengan airmata yang membanjiri seluruh wajahnya dan juga keringat yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Kau kenapa?" tanya Lian.
Dan Kuea tiba2 berlari dan memeluk erat Lian dan kembali menangis tersedu2.

Lian kaget melihat keadaan Kuea seperti itu.
Diapun balas memeluk erat Kuea dan menaruh tangannya di belakang kepala Kuea.

"Sudahlah, Phi ada disini. Jangan menangis lagi. Tidak apa2 Kuea. Phi ada disini, Phi akan menjagamu. Jangan menangis lagi."

Cukup lama Kuea menangis didada Lian, hingga kemeja Lian basah oleh airmata Kuea.

Setelah dirasa Kuea sudah menenang, Lian melepaskan pelukkannya dan membawa Kuea duduk di sofa ruang tamu.

"Apa yang terjadi, Kuea?"
Kuea menundukkan kepalanya dan airmata masih menetes dimatanya.

"Kuea bisa cerita pada Phi. Apa yang terjadi pada Kuea?" tanya Lian dan menghapus airmata Kuea yang menetes dipipinya.

"Phi, apa Kuea salah mencintai Phi? Apa Kuea tidak menjadi beban untuk Phi?" tanya Kuea yang membuat Lian bingung.

"Pertanyaan apa ini? Apa yang Kuea pikirkan?" ujar Lian.

"Kuea bersumpah kalau Kuea benar2 mencintai Phi dan bukan karena harta Phi. Kuea tidak menjual tubuh Kuea pada Phi, tapi Kuea rela dan ingin memberikan tubuh dan hati Kuea untuk Phi. Tidak ada niat sedikitpun didiri Kuea untuk memanfaatkan tubuh Kuea untuk uang Phi." ujar Kuea yang membuat Lian bingung dan marah.

"Siapa yang bilang begitu padamu, Kuea? Akan kuhajar orang gila itu." teriak Lian.

Kuea menatap mata Lian dan tersenyum.
Amarah Lian mereda melihat mata Kuea yang begitu menderita.

Lian kembali memegang kedua pipi Kuea dan mencium bibir Kuea.

"Phi tidak pernah sekalipun berpikir kalau Kuea melakukan semuanya dengan Phi karena uang. Phi tahu dengan jelas kalau Kuea mencintai Phi dengan tulus. Seperti Phi yang mencintai Kuea dengan setulus hati. Lagipula uang apa yang Kuea ambil dari Phi dan jugaa... Kuea belum pernah menyerahkan tubuh Kuea pada Phi." ujar Lian tersenyum berusaha menggoda Kuea. Namun sejujurnya hati Lian sangat marah pada orang yang membuat Kuea menjadi seperti ini.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

733

Secret (ZeeNunew) 010Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang