S15

1K 74 3
                                    

Akhirnya Max dan Lian sampai dimansion ibu Lian.

"Mae, mae." teriak Max dengan membopong Lian yang lemas.

Tak lama Mae datang dan terkejut melihat anaknya yang dibopong oleh Max.
Mae segera berlari dan menghampiri serta memegang kedua bahu Lian.

"Lian, ada apa denganmu?"

Lian melihat pada ibunya dan mulai menangis lagi lalu memeluk ibunya.

"Mae..."

Namun tiba2 Lian melemas dan tidak sadarkan diri.

"Lian, Lian. Ada apa ini Max?" teriak mae dan berusaha menahan berat tubuh Lian.

2 orang pelayan pria dan Max mengangkat Lian dan menidurkannya di atas sofa ruang tamu.

"Lian bangun sayang, Lian..." ujar mae menangis dan mengelus pipi Lian yang terbaring lemas.

"Cepat panggil dokter dan pindahkan dia ke kamar." perintah Mae pada para pelayannya.

Mereka pun mengangkat Lian dan Max menelepon dokter agar segera datang ke mansion mae.

Didalam kamar mae masih menangis melihat keadaan anaknya. Belum pernah dia melihat Lian anaknya menangis dan hancur seperti ini.

"Apa yang terjadi, Max?"
Namun sebelum Max menjawab seorang pelayan membuka pintu dan mempersilahkan seorang dokter masuk.

Mae dan Max menunggu hasil pemeriksaan dokter.
Setelah selesai dokter menyimpan kembali alat2nya dan mengajak mae dan Max keluar dari kamar dan berbicara diluar.

"Sepertinya tuan Lian kelelahan dan dehidrasi. Berapa lama dia tidak makan?" tanya dokter dan Mae yang kaget melihat pada Max.

"Entahlah dok. Tapi di kantor memang sering kali dia melewatkan makan siang.
Saya pikir dia makan setelah pulang kerja."

"Tuan Lian tidak apa2 hanya perlu istirahat dan jangan terlalu banyak berpikir. Dia hanya memerlukan liburan dan makan yang teratur." ujar dokter itu.

"Baiklah dok, terima kasih." ujar Mae dan mengantar dokter itu pergi.

Max dan Mae duduk di ruang tamu.

"Apa.yang terjadi sebenarnya Max? Mae belum pernah melihat Lian seperti ini." ujar Mae dengan sedih.

"Banyak yang terjadi sebenarnya dalam 3 Minggu ini Mae yang membuat Lian mengalami stress berat. Ada yang ingin menghancurkan Pentagon lalu diantara Lian dan Kuea juga terjadi salah paham yang membuat Kuea pergi entah kemana." ujar Max.

"Kenapa dia tidak cerita apa2 pada Mae? Inilah sifat dia yang paling mae benci, dia begitu introvert pada dunia luar walaupun padaku ibunya sendiri."

"Tapi Kuea merubahnya Mae. Dia bisa bercerita apa saja pada Kuea. Bahkan masalah Pentagon yang tidak mungkin Kuea dapat mengerti. Namun karena itulah kesalah pahaman antara mereka dimulai. Lian menceritakan apa yang terjadi pada Pentagon dan Kuea dengan berani mau membantu Lian menyelesaikan masalah ini, namun salahnya Kuea tidak pernah bercerita pada Lian tentang rencananya yang akhirnya diketahui oleh Lian dan salah Lian adalah tidak mau mendengarkan penjelasan dari Kuea. Masalah mereka begitu kacau. Mungkin Lian memikirnya semuanya secara bersamaan hingga seperti sekarang ini." 

Mae menghela nafas panjang.

"Jadi Kuea sekarang pergi? Jadi benar kalau Lian mencintai Kuea? Mae pikir kalau Lian hanya membawa temannya dan berpura2 menjadi kekasihnya agar Mae tidak menjodohkannya." ujar Mae.

Max yang mendengar itu terkejut. Mae tidak tahu kalau apa yang mae katakan adalah yang sebenarnya terjadi tapi ditengah perjalanan mereka, Lian dan Kuea jatuh cinta.

"Mana mungkin Lian membohongi mae." ujar Max sedikit gugup.

"Mae akan bantu Lian mencari calon menantu Mae." ujar Mae tersenyum.

"Lalu bagaimana dengan Pentagon? Apakah kalian membutuhkan bantuan Mae?" tanya Mae.

"Tidak perlu Mae, masalah Pentagon akan segera selesai berkat Kuea."  ujar Max.

Dan Max pun menceritakan apa yang dilakukan Kuea untuk mendapatkan bukti2.

"Hebat sekali ide anak itu. Bagaimana dia sampai kepikiran membuat rencana sebagus itu?" ujar mae tersenyum.

"Baiklah Max, terima kasih atas semua bantuanmu pada Lian. Sekarang mae akan menemui Lian, mae takut dia terbangun dalam keadaan sendirian." ujar mae dan Max pun akhirnya pamit dan pergi dari mansion mae.

Mae kembali ke kamar Lian.
Mae duduk dikursi sebelah ranjang Lian dan membelai rambut Lian.
Mae memandang wajah Lian yang terlihat tenang namun juga terlihat jelas bagaimana lelahnya dia.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

618

Secret (ZeeNunew) 010Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang