S05

1K 83 1
                                    

Malam harinya lian kembali ke rumah sepulang dari bekerja.
Ketika sampai didalam rumah lian melihat keadaan rumah yang masih gelap.

"Kemana anak itu?" ujar lian pelan.

Lian pun mencari ke kamar kuea dan disana dia hanya menemukan koper2 milik kuea.

"Koper2nya sudah disini, berarti dia sudah ada disini, tapi dimana dia?"
Tiba2 terlintas dipikiran lian.

"Apa dia ada di bar lagi? Hah, anak ini benar2 menyusahkan." ujar lian lagi.

Akhirnya lian pun kembali pergi ke bar itu.
Sesampainya disana dia mencari2 kuea namun lian tidak dapat menemukannya.

Lian melihat salah satu teman kuea yang kemarin adu mulut dengannya.
Lian menghampiri pria itu.

"Hey, kau teman kuea, kan? Dimana dia?" tanya lian.

Teman kuea pun melihat pada lian.

"Apa urusanmu dimana kuea sekarang berada?" ujarnya.

Lian kehilangan kesabarannya.

"Katakan saja."

"Tidak tahu."

Lian tiba2 meremas kerah pria itu.

"Hey, apa yang kau lakukan?"
Lian mengangkat sedikit kerah itu.

"Katakan atau wajahmu tidak akan semulus ini lagi." ancam lian.

"Baiklah, baiklah dia ada di sebuah rumah di jalan xxx no 786." ujarnya.

Lian mengetahui tentang rumah itu. Itu adalah rumah tempat perjudian.
Lianpun melepaskan tangannya dari kerah pria itu.

Dan berjalan keluar sambil mengambil ponsel dikantung celananya dan menelpon seseorang.

"Max aku butuh kau dan mark, sekarang temui aku dijalan xxx." ujar lian segera masuk kemobilnya dan berlalu dari tempat itu.

Lian mengendarai mobilnya melewati jalan2 hingga dia sampai didepan jalan xxx dan tak lama ada sebuah mobil yang mengikuti mobil lian.

Didepan rumah yang dituju oleh lian, lian menghentikan mobilnya dan keluar dari mobil, mobil yang membuntuti lian pun tak lama menghentikan mobilnya dibelakang mobil lian.

Keluarlah 2 orang dari mobil itu.
Lian masuk kedalam pekarangan rumah itu diikuti oleh dua orang tadi yang ternyata adalah max dan mark.

Rumah itu terlihat gelap dan sepi.
Lian mengetuk pintu rumah itu dan tak lama kemudian terbukalah pintu itu oleh seorang pria dengan tubuh yang lumayan besar.

"Siapa kau? Mau apa?" ujar orang itu.

"Namaku lian kilen aku mencari kekasihku kuea. Apa dia ada disini?"

"Kilen? Tunggu disini sebentar." ujar pria itu dan kembali menutup pintu.

Cukup lama lian, max dan mark menunggu namun pintu itu tak kunjung terbuka.
Lian yang merasa kesal akhirnya mengetuk kembali pintu tersebut.

Setelah beberapa ketukan dari lian, pintu itu masih juga tidak terbuka akhirnya lian menendang pintu itu dengan sekuat tenaga yang menyebabkan pintu itu terbuka lebar.

Lian, max dan mark masuk kedalam dan melihat ke sekitar.
Rumah itu tampak sepi namun tiba2 dari arah dalam, muncullah 3 orang yang berjalan menghampiri lian dkk.

"Apa maksud anda melakukan ini? Kau pikir kau siapa, hah?" bentak salah satu dari mereka.

"Aku lian kilen, dan aku sudah baik2 menemui kalian tapi kalianlah yang mengindahkan aku. Sekarang mana kuea?"

Ketiga orang itu saling melihat satu sama lain. Mereka mengenali nama itu, nama yang cukup ditakuti karena kekuasaan dan kekayaannya.

"Lian kilen? Baiklah tunggu sebentar." ujar salah satu dari mereka dan menyuruh yang lainnya untuk memanggil kuea.

"Apa urusan kuea dengan klan kilen?"

"Dia kekasihku."
Pria itu pun terkejut, bagaimana bisa seorang kuea dapat mempunyai seorang kekasih orang yang sangat berpengaruh.

"Pantas saja beberapa hari ini dia mempunyai banyak uang untuk berjudi disini, ternyata uang kekasihnya." ujar pria itu.

Lian terkejut mendengar itu.
Ternyata uang yang dia beri pada kuea, dia pakai untuk berjudi.

"Lain kali jika dia kemari lagi, jangan terima dia. Atau kalian akan berurusan denganku. Kau mengerti?" ujar lian.

"Siap bos. Maaf kami tidak tahu." ujar pria itu.

Tak lama kuea dan 2 pria lainnya keluar dan kuea sangat terkejut melihat lian ada disana.

"Phi lian? Phi sedang apa disini?" ujar kuea.

"Terima kasih atas kerja samamu." ujar lian pada pria tadi. Dan pria itu pun mengganggukkan kepalanya.

Tiba2 lian memghampiri kuea dan memegang lengannya dan menyeretnya dari sana.

"Aww phi sakit. Kau ini apa2an sih? Phi..." teriak kuea.

Namun lian tidak memperdulikan teriakkan kuea dan terus menyeretnya keluar sampai dekat mobil dan melepaskan genggamannya disana.

"Masuk kedalam mobil dan tunggu aku disana." bentak lian.

Karena bingung dan takut kuea masuk kedalam mobil lian dan duduk diam disana.
Dia melihat lian menghampiri max dan mark.

"Max, mark terima kasih atas bantuan kalian."

"Bukan masalah. Uruslah yang benar kekasihmu itu, dia benar2 masalah." ujar max sambil tersenyum.

"Pertama dia bukan kekasihku, dan yang kedua akan kuurus dia, menjengkelkan." ujar lian.

Max dan mark pun masuk kedalam mobil mereka dan pergi.
Lian pun segera masuk kedalam mobilnya dengan perasaan kesal.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

731

Secret (ZeeNunew) 010Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang